18 Mei 2022

opini musri nauli : Aksara (3)

 


Dari zaman ke zaman aksara Palawa berubah bentuknya sehingga menjadi aksara Nusantara yang pertama yang, antara lain, digunakan dalam prasasti-prasasti Srivijaya yang kebanyakan berasal dari abad ketujuh. 


Karena jumlah prasasti di Sumatra dan juga di kawasan berbahasa Melayu sangat sedikit maka tidak jelas bagaimana sejarah perkembangan aksara Sumatra di antara zaman Srivijaya sampai pada prasasti Adityawarman di abad ke-14. 

17 Mei 2022

opini musri nauli : Aksara (2)

 


Bangsa Indonesia terutama Nusantara juga mempunyai aksara sendiri. Menurut Kajian arkeologi,  Bukti tertua mengenai keberadaan Aksara Nusantara yaitu berupa tujuh buah yupa (tiang batu untuk menambatkan tali pengikat sapi) yang bertuliskan prasasti mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarmman, Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur. Tulisan pada yupa-yupa tersebut menggunakan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Berdasarkan tinjauan pada bentuk huruf Aksara Pallawa pada yupa, para ahli menyimpulkan bahwa yupa-yupa tersebut dibuat pada sekitar abad ke-4 M.


Selain itu, Kita juga mengenal aksara Pallawa, aksara kawi, aksara Sundo Kuno, Aksara Jawa, aksara bali, Aksara Makassar, Aksara Lampung, Aksara Batak, Aksara Lampung, Aksara Lontar. 

16 Mei 2022

opini musri nauli : Aksara (1)


Ketika pecah Perang di Ukrania dan berhadapan dengan Rusia, Dunia kemudian dihebohkan dengan berbagai isu. 


Sebagian menuduh Rusia kemudian “menganeksasi” negara yang berdaulat (Baca Negara Ukrania). Sedangkan sebagian lagi mendukung Rusia dengan alasan, Rusia memastikan keamanan dalam negeri. 

opini musri nauli : Hak Asasi Manusia (7)


Pada edisi sebelumnya, membicarakan HAM sebagai hak dan kemudian HAM yang kemudian HAM yang dapat dibatasi, maka kemudian adanya kewajiban dari negara untuk mewujudkan pelaksanaan HAM. 


Menurut nilai yang terkandung didalam UU HAM, bahwa selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

opini musri nauli : Sensasi Mudik (2)



Setelah tiba di Prapat, pesona Pulau Samosir terlalu sayang dilewatkan. Berbekal informasi dan daya tarik promosi Wisata, maka pilihan menggunakan Feri mengangkut mobil atau cuma menyewa Speedboat menjadi perdebatan. 


Berbekal informasi, penyeberangan membawa mobil dapat dikenakan biaya Rp 150 ribu ribu.  Sedangkan penumpang dikenakan Rp 15 ribu. Saya tidak menggali informasi lebih dalam. 

15 Mei 2022

opini musri nauli : Sensasi Mudik (1)

Tidak dapat dipungkiri, kisah perjalanan mudik 2022 menarik untuk dituliskan. Berbagai kisah yang dialami, pengalaman nyata, perhatian Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah didalam menata arus mudik, persiapan menghadapi Idul Fitri adalah kisah-kisah yang terlalu sayang untuk dilewatkan. 

opini musri nauli : Depati Tiang Negara

 


Beberapa hari yang lalu, Al Haris sebagai Gubernur Jambi menghadiri Kenduri Sko di Kedepatian Tanjung Pauh, Kabupaten Kerinci. 


Rapat adat Kedepatian Tanjung Pauh dalam kenduri sko kemudian memberikan gelar adat kepada Al Haris. Dengan gelar adat “Depati Tiang Negeri”. 

11 Mei 2022

Mas Joko Waluyo

 

Walhi Jambi.. kedatangan mas Joko Waluyo merupakan kesempatan silahturahmi ke Walhi Jambi..

28 April 2022

opini musri nauli : Hak Asasi Manusia (6)

 


Setelah membicarakan HAM sebagai hak dan juga membicarakan tanggungjawab warga negara untuk menghormati dan menghargai HAM, maka kali ini kita membicarakan tentang tanggungjawab negara didalam HAM. 


Didalam Pasal 71 UU HAM disebutkan “Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-undang ini, peraturan perundnag-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia. 

26 April 2022

Seloko

 


Istilah Seloko sering dituturkan ditengah masyarakat Melayu Jambi. Seloko kadangkala diujarkan sebagai “ajaran luhur”, “tuntutan”, “pedoman”, “arah” dan pengetahuan. 


Kadangkala seloko juga menggambarkan cara pandang didalam melihat sebuah peristiwa.