Tampilkan postingan dengan label in memoriam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label in memoriam. Tampilkan semua postingan

08 November 2024

in Memoriam - Kisah Heroik ditengah petualangan


Ketika lagi asyik didepan laptop memperbaiki bahan-bahan yang memerlukan konsentrasi tinggi, tiba-tiba suara message Whatapp masuk. Terkirim photo dari DD Shineba. Photo ketika di puncak Gunung Tambora. 


Seketika ingatan kemudian melayang. Lebih 9 tahun yang lalu. Ya. Pendakian Gunung Tambora di NTB. Waktu itu Tengah dilangsungkan kegiatan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup (Rapimnas Pimpinan Walhi nasional - Daerah). Walhi NTB kemudian menjadi tuan rumah. 


Diluar suasana KNLH, peserta yang terdiri dari Eksekutif Nasional, Dewan Nasional, Direktur Walhi Daerah dan Dewan Daerah kemudian terbelah. Ada sebagian yang mau ke Pantai Giri Trawangan ataupun ke Pantai. Namun sebagian kemudian malah mau mengikuti pendakian Gunung Tambora. 


Salah satu Gunung yang menghebohkan ketika meletus 200 tahun yang lalu. Asapnya hingga ke Eropa.  Yang memaksa Eropa kemudian gelap. Dan musim Salju yang tidak berkesudahan. Akibatnya pasukan Napolean Bonaparte (Perancis) sama sekali tidak bisa digerakkan. Sehingga Perancis mengalami kekalahan dimana-mana. 

29 September 2024

opini musri nauli : Asaad Isma yang Kukenal

 


Ketika sedang rapat untuk membahas strategi tim Pemenangan Al Haris-Sani, ditengah-tengah rapat kemudian mendapatkan kabar. 


“Rektor UIN meninggal”, kata salah satu kru rapat. Kamipun sepakat. Setelah rapat kemudian melayat kerumah Dinas Rektor UIN. 


Melihat Assad Isma (Asaad) yang terbaring di ruang Tengah rumah dinas Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin (UIN), teringat kisah-kisah lama Bersama dengan almarhum. Menggali memori 25 tahun terakhir. 


Almarhum kukenal seingatku tahun 1996. Waktu itu menjelang turun dan jatuhnya Presiden Soeharto. 

26 Agustus 2024

opini musri nauli : Adinda Bambang Isnaini - Manusia humble tiada tara

 


Mendapatkan kabar duka dari Facebook, seketika jantungku segera copot. Langsung kuhubungi abangnya. Feri Irawan (Feri). Direktur Walhi Jambi 2000 -2008. 


“Iya, wak. Nih lagi di Rumah Sakit”, HP kemudian ditutup. 


Segera aku bergegas. Namun aku ternyata kelupaan. Menanyakan Rumah Sakitnya. Akhirnya aku menunggu di dekat rumahnya.


Aku mengenal entah berapa tahun. Yang kutahu dia adik Feri yang rajin ke Walhi Jambi saat abangnya masih menjadi Direktur Walhi Jambi. 


Anaknya supel. Praktis pemuda ideal. Sehingga tidak salah selain kegantengan, praktis sama sekali tidak pernah aku mendengarkan merokok. Apalagi alkohol. Tidak salah kemudian dia adalah salah satu pemuda idaman yang menjadi idola remaja putri. 

26 Februari 2023

opini musri nauli : Selamat Jalan, Datuk Usman

 


Tiba-tiba sebuah pesan masuk melalui group WA “Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, innalilahi waina ilaihi rojiun, telah meninggal dunia USMAN GUMANTI BIN BURHANUDDIN PUKUL 18.05 WIB Di Rumah sakit RSUD Raden Mataher insya Allah almarhum di ampuni dosa2 nya, di terima amal ibadahnya, di lapangkan kuburnya, dan keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran dan ketabahan, aamiin”. 


Demikian kabar duka sabtu sore, Pukul 18.32 tanggal 25 Februari 2023. 


Seorang pejuang adat yang tekun sejak beliau masih berusia muda. Usman Gumanti yang kemudian sering juga kami panggil “Datuk Usman”. 

07 Juli 2022

opini musri nauli : In Memoriam - Sang Petarung Sejati

 


Mendapatkan kabar telah perginya sang petarung sejati, Sahnan Sahuri Siregar (Sahnan) tiba-tiba menyentak. Sekaligus mengagetkan. 


Selain mengenal sepak terjangnya didunia hukum yang “keberaniannya” tidak bisa diukur, kiprahnya yang memilih bantuan hukum kepada masyarakat Kecil memang membuat namanya kemudian melambung hingga menjadi “rujukan” kepada generasi muda. Yang memilih Tetap di barisan tapak. 

28 Mei 2022

opini musri nauli : Buya Syafii - Generasi Mengaji di Surau

 


Tiba-tiba Indonesia kehilangan “Guru Bangsa’. Sebuah keteladanan yang tiada putus disebutkan. 


Membicarakan Buya Syafii terbayang akan kesederhanaan, keteladanan bahkan rasa decak kagum atas semangat tentang Indonesia. 

opini musri nauli : Nurul Fahmi - In Memoriam

 


“Bang, bang Fahmi dirumah sakit Umum”. 


“Bang, ketuo Fahmi meninggal di rumah sakit umum”. 


Badan sedang rebahan kemudian tersentak bangkit. Bak Berita “halilintar” di siang Bolong. 

28 Agustus 2021

opini musri nauli : Prof. Dr. Bahder Johan, SH, MH - Guru Langit yang Membumi

Mendapatkan kabar meninggalnya Prof. Dr. Bahder Johan Nasution, SH, MH (Prof. Bahder) tiba-tiba menyentak dada. Rasanya belum usai menerima kabar dua orang dosen sebelumnya. Kepergian Prof. Bahder Tetap meninggalkan kesan yang mendalam. 


Secara pribadi, mengenal beliau waktu menjadi Dosen Fakultas Hukum Unja. Waktu itu, Prof Bahder masih dosen gelar S 1. Belum menjadi orang yang diperhitungkan dalam kancah tingkat nasional. 

04 Agustus 2021

opini musri nauli : Pak Khabib Nawawi yang kukenal - In memoriam


Mendapatkan kabar meninggalnya dosen Fakultas Hukum Unja, Khabib Nawawi (Pak Kabib) lagi-lagi menyentak. Rasanya belum lepas dada sesak mendapatkan kabar Nopriyandri (Dosen Fakultas Hukum UNJA), Berita duka kembali menyertai Keluarga besar Fakultas Hukum UNJA. 


Pak Kabib Nawawi salah satu dosen favorit ketika saya menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UNJA. Wajahnya kebapakkan, tenang, mengajarnya sedikit adem membuat mata kuliahnya menjadi incaran mahasiswa ketika mengisi KRS (kartu register studi). Pengisian mata kuliah diawal-awal semester. 

01 Agustus 2021

opini musri nauli : Nopyandri - Sang Guru Bekerja Sunyi - In Memoriam

 

Alangkah kagetnya saya mendapatkan kabar duka. “Telah berpulang kerahmatullah Saudara kita, Kanda Nopyandri, SH, LLM (Nop). Alumnus FH UNJA 1992”. Sebait kata menghentak di pagi minggu hari. 


Beliau adalah dosen Fakultas Hukum UNJA. 

26 Juli 2021

opini musri nauli : H. Hasip Kalimuddin Syam - Manusia Paripurna - In memoriam

 

Mendapatkan kabar meninggalnya H. Hasip Kalimuddin Syam minggu pagi seketika berbagai kisah bersilewaran di pikiran. 


Mungkin hanya sedikit manusia di Jambi yang memiliki prestasi paripurna. Sebagai birokrat, sebagai ulama, tokoh adat dan Pendidik. 

07 Juli 2021

opini musri nauli : Bang Deddy Mawardi yang kukenal

 

Lagi-lagi belum selesai menarik nafas mendengarkan kabar Mbak Emmy Hafid dan Kak Caca, lagi-lagi mendapatkan kabar. Deddy Mawardi menyusul kemudian. 


Nama Deddy kukenal dari mas Budi Susilo. Korwil SBSI Lampung. Waktu itu kami sama-sama sebagai Pemimpin wilayah SBSI. Yang membawahi pengurus Cabang (DPC) SBSI. Mas Budi untuk Lampung dan saya untuk Jambi. 

06 Juli 2021

opini musri nauli : Para pendekar Walhi Yang kukenal

 

Mendapatkan kabar dua orang Penting di Walhi meninggal dunia “seakan-akan” merampas kenangan indah di Walhi. Dua orang Penting yang kemudia mewarnai perjalanan di Walhi. 


Emmy Hafid (mbak Emmy) yang kemudian sering dipanggil “maknyak” dan Chairil Syah (Kak Caca). Hanya berselang beberapa hari. Bahkan belum sempat menarik nafas mendapatkan kabar dari mbak Emmy, kemudian berselang kabar dari kak Caca. 

22 Juni 2021

opini musri nauli : Selamat jalan, seniman sejati

 


"Kami bergoyang. Menari sambil bergembira". 


Seniman sejati yang masih mau nyanyi di kafe-kafe.. 


Teringat beberapa tahun yang lalu. Menghadiri malam dana untuk Walhi. 

03 Mei 2021

opini musri nauli : Mbah Wiro - Seniman Sejati


“Nauli, jemput Pak Wiro kerumahnya”, kata ayahandaku. Ketika itu Wiro belum juga datang ke acara kesenian. Seleksi Penyanyi. Acara yang menjadi tanggungjawab dan kerjaan ayahanda. 

06 April 2021

opini musri nauli : Umbu Landu Paranggi




Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan

Karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah

Kehidupan

Baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi 

Suara-suara diluar sana

Sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa

Langkah kemana saja

Karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara

27 Maret 2021

opini musri nauli : Bung Arbi Sanit yang Kukenal

 


“Ngapaian kalian ribut ? Ini acara terbatas.. Dan negara tidak boleh menghalangi acara ini ?”, kata Arbi Sanit (kami lebih sering memanggil Bung Arbi). 


Saat itu dia sedang memberikan pandangan politik orde baru ditengah acara SBSI. Petugas berseragam datang dan “mengganggu” acara di internal. 

23 Maret 2021

opini musri nauli : BANG MUCHTAR - Tabir Pembuka Jalan

 


Ketika mendapatkan kabar meninggalnya Prof. Dr. Muchtar Pakpahan (aku lebih Bang Muchtar. Walaupun dalam pembicaraan kami lebih suka memanggail bang MP), seorang tokoh Buruh, seketika ingatanku berputar puluhan tahun yang lalu. 


Kisah bermula ketidaksengajaan. Waktu itu sedang membongkar-bongkar lemari persiapan adikku yang hendak melangsungkan pernikahan. 

22 Maret 2021

opini musri nauli : Selamat Jalan, bang MP

Saya dan Keluarga besar mengucapkan duka mendalam kepada abangku, mentorku, motivasiku sekaligus inspirator yang terus memihak kepada buruh. 

Dr. Muchtar Pakpahan, seorang tokoh buruh. Yang rela meninggalkan seluruh atribut akademisi. Memilih mendampingi buruh (dalam tekanan orde baru). 

16 Maret 2021

opini musri nauli : Kisah Keranda Mayat

 

Hok, Lu khan sudah masuk Islam. Apa artinya tulisan di keranda mayat”, tanya temannya. Seorang Tiongkok kepada Tan Hok Tiang. 


“Jangan motong antrian orang gotong mayat. Ntar elu dibacok”, kata Tan Hok Liang. Wajahnya tenang. Seakan-akan tidak berdosa.