Dalam
dua pekan, dunia politik Indonesi “geger” dengan lakon bintang
“sang nyentrik” Susi Puji Astuti (Susi) sebagai Menteri Kelautan
dan Perikanan dan MA, fesbuker “bully Jokowi. Keduanya meroket
menjadi pembicaraan populer di dunia maya. Kebetulan keduanya “cuma”
tamatan SMP.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
30 Oktober 2014
opini musri nauli : Catatan Kecil kasus Fesbukers
Akhir-akhir
ini kita dihebohkan dengna penangkapan seorang Facebook yang memuat
gambar (maaf. Yang tidak pantas) dengan memuat photo Jokowi
dan Mega. Publik kemudian “hendak” digiring penangkapan
fesbuker dengan upaya cara-cara “otoriter”. Menangkap
orang yang dianggap berbeda dengan Jokowi.
Saya
kaget dengan upaya penggiringan. Entah “seakan-akan”
dikomando, suara yang disampaikan berteriak sama. Persis “koor”
dalam dengungan lebah. Berisik dan berguman tidak jelas suara yang
keluar.
Langganan:
Postingan (Atom)