Dalam
setiap perjalanan turun ke lapangan, pertanyaan yang paling sering disodorkan
adalah siapa nenek moyang (masyarakat menyebutkan “puyang”) yang pertama mendiami di dusunnya.
Sebagian
menolak menyebutkan nama langsung. Namun sebagian menyebutkan dengan lantang.
Namun banyak pula ketika menyebutkan nama puyang
harus menunggu hari dan waktu yang baik.
Ada juga harus “memantrai” agar tidak
dikutuk oleh “puyang” karena telah menyebutkan namanya.