Akhir-akhir ini, bangsa
Indonesia dijejali berbagai pengetahuan yang berangkat dari pemikiran barat.
Entah istilah-istilah seperti “rasional-empiris”, “alam mikro-alam makro”,
“mikrokosmos-makrokosmos”, “material-non material”, “kongkrit-rasional”,
“logis-rasional”, “mekanis”, berhadapan
dengan “alam cosmopolitan”, “irrasional-magis”, “mistis”, “irmaterial”, “alam
bawah sadar”, “organis-mekanis” atau “irrasional-magis”.
Pengetahuan itu kemudian
menjadi gagap ketika “keluhuran”, “budi pekerti”, “alam bawah sadar” mampu
menjelaskan secara utuh (komprehensif) tentang alam dan berbagai dinamikanya.