Di sebuah pertemuan di pagi hari, bertemu politisi senior saya sempat bertanya.
“Bang. Ngapo dak maju menjadi Kepala Daerah. Pasti banyak yang mendukung abang”, kata saya penasaran. Pertanyaan yang menjadi orang banyak.
“Tidak dindo. “Presiden kito orang Mudo. Pasti sering menemani Presiden. Nah, kalo orang tuo, kagek saro mengikuti langkah Presiden”, katanya. Sayapun tersenyum.
“Ah. Abang ado-ado be. Bukankah kalo sudah tua, pasti bijaksana. Dan sudah banyak makan asam garam”, kata saya semakin penasaran.
“idak, Dindo. Ini serius. Kagek saro kito nak ngikuti Presiden. Tengoklah kepala daerah di Jawo tuh mudo-mudo”, meyakinkan saya. Jawaban yang tidak penting bagi saya.