14 Mei 2021

opini musri nauli : Rajo (2)


 

Dalam dialek sehari-hari masyarakat Melayu Jambi, istilah Raja banyak sekali menunjukkan hubungan kekerabatan hingga berbagai simbol dalam relasi sosial. 


Seloko seperti Seloko seperti  “Jika mengadap ia ke hilir, jadilah beraja ke Jambi. Jika menghadap hulu maka Beraja ke Pagaruyung atau Tegak Tajur, Ilir ke Jambi. Lipat Pandan Ke Minangkabau membuktikan hubungan kekerabatan yang kuat antara masyarakat di hulu Sungai Batanghari dengan Pagaruyung.

opini musri nauli : Geger di Padepokan

 

Tiba-tiba terdengar kehebohan di padepokan negeri Astinapura. 


“Tuanku. Benarkah ada para pendekar yang dikalahkan sang dedemit. Benarkah tuanku ?”, sang pendekar kepada Pemimpin padepokan. 

opini musri nauli : Unsur “barang siapa (naturalijk personalijk)


Dalam berbagai perundang-undangan, strafbaar feit” dirumuskan unsur “barang siapa” (KUHP) atau “setiap orang (peraturan perundang-undangan diluar KUHP). 

Unsure “strafbaarfeit” ialah orang yang apabila orang tersebut terbukti memenuhi unsure tindak pidana yang dituduhkan terhadap terdakwa.  

opini musri nauli : Unsur Hukum Pidana


Salah Satu tema yang paling menarik perhatian dalam praktek hukum pidana adalah unsur didalam Uraian pasal-pasal Hukum Pidana. 


Unsur hukum pidana terdiri dari unsur obyektif dan unsur subyektif. 

opini musri nauli : Rajo


Pengucapan Rajo adalah dialek bahasa Melayu Jambi dari kata “Raja”. 


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata Raja diartikan sebagai penguasa tertinggi dari suatu negara. Didapatkan dari turun temurun. Raja adalah orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa dan negara. Raja dapat juga diumpamakan sebagai sultan atau Kepala Daerah istimewa. Dapat juga kepala suku. 

opini musri nauli : Gedang



Istilah Gedang dikenal ditengah masyarakat Melayu Jambi. Sama juga “Godang” di Tapanuli. Atau “Gadang” di Minangkabau. 

opini musri nauli : Laporan Telik Sandi

Terdengar kehebohan di padepokan. Para Pemimpin padeokan menerima sang telik sandi yang sengaja berkunjung ke padepokan. 

opini musri nauli : Kebersamaan


Ditengah masyarakat Melayu Jambi, rasa kebersamaan, kesetiaan, senasib sepenanggungan, ikrar kesetiaan dikenal didalam berbagai seloko. Ikrar kesetiaan sering juga disebutkan “sumpah setio”. Ada juga yang menyebutkan “Karang setio”. 


Berbagai seloko seperti “Ke langit sama dikadah. Ke bumi sama dikutungkan. Darah samo dikacau, daging samo dikimpal”. Atau juga sering disebut ”ada samo dimakan. Dak ado samo ditelan”.