Inilahjambi, KOTA JAMBI – Istilah ‘Jambi Kota 
Seberang’ untuk menyebut kawasan di seberang Sungai Batanghari, yang 
sejak dulunya disebut ‘Jambi Seberang’ atau ‘Seberang Kota Jambi’ 
ternyata telah diputuskan sejak zaman Walikota Arifien Manap.
Informasi itu dikatakan oleh salah seorang PNS Kota Jambi, Hasya Yanto dalam komentarnya di media sosial.
Menurut dia, saat itu pembahasan juga melibatkan Badan Perencanaan 
Pembangunan Daerah Kota Jambi (Bappeda). Saat itu, Hasya Yanto mengaku 
masih berdinas di instansi tersebut, sebelum dirinya pindah ke berbagai 
SKPD lain di Pemkot Jambi.
“Itu (perubahan nama) sudah dibahas/ditetapkan sejak zaman Walikota 
Pak Arifien Manap. Saya lupa tahunnya. Saat itu saya masih di Bappeda,” 
tulis dia, Senin 28 Desember 2015.
Dasar pikir penggantian nama itu, lanjut Hasya Yanto, karena istilah 
Seberang Kota Jambi seolah-olah memisahkan Seberang Kota dengan Kota 
Jambi.
“Perubahan kata ke Jambi Kota Seberang untuk menghilangkan imej 
seolah-olah Seberang tidak sejajar dengan Kota Jambi seberang sini. 
Alhamdulillah, saat ini pembangunan Kota Jambi Seberang sudah semakin 
pesat, tidak ada yg harus dipertentangkan,” katanya.
Hasya Yanto yang akrab disapa Totok itu mengaku mengikuti diskusi 
yang berkembang di media sosial sejak beberapa belakangan ini soal nama 
tersebut.
Dia menyatakan, jika nama itu dipersoalankan lagi, karena tidak 
sesuai dengan perkembangan zaman dan menjadi perhatian banyak ahli, maka
 sudah selayaknya dibahas kembali.
“
Tidak salah juga dirembuk lagi dengan melibatkan ahli sejarah dan ahli bahasa Indonesia,” tutupnya.
Sebelumnya, ahli sejarah (sejarawan) dan penulis sekaligus advokad 
senior, Musri Nauli, menyatakan, istilah itu tidak sesuai dengan sejarah
 dan hukum bahasa Indonesia (DM).
(Nurul Fahmy)
http://www.inilahjambi.com/seberanag-jambi-5/