Ayah, Mengapa tidak boleh main keluar rumah ?
Kalimat
itu masih terngiang-ngiang hingga sekarang menjawab ladenan protes putraku.
Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengaji, wajar saja putraku protes. Dengan
beban yang sering diingatkan istriku, menyelesaikan pekerjaan dan mengaji
barulah diperkenankan main bola atau main sepeda diluar Rumah. Suasana
permainan seusianya masih kelas 4 SD. Tidak ada yang lebih menggembirakan
selain bermain sepakbola, main sepeda, kejar layang-layang atapun menghadang
ikan kecebong.