Hiruk pikuk kenaikan BBM
sudah masuk pilihan yang membingungkan. Menolak kenaikan BBM bisa
saja ditafsirkan “ikut gerbong” politik Partai oposisi yang
menolak BBM. Menyetujui kenaikan BBM dapat saja ditafsirkan “gerbong”
partai koalisi Setgab.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
13 Juni 2013
opini musri nauli : TAUFIK KEMAS DAN PANCASILA
Seakan-akan belum lepas
“penasaran” kita terhadap meninggalnya Taufik Kemas, Ketua MPR-RI
akhir pekan yang lalu. Penasaran bukan disebabkan penyebab
meninggalnya. Tapi “penasaran” disebabkan, mengapa begitu
“agungnya” penghormatan kepada Taufik Kemas. Apakah karena
“semata-mata” Ketua MPR-RI, sebagai lembaga yang paling tinggi
(dahulu kita mengenal sebagai lembaga tertinggi negara. Namun dengan
amandemen UUD 1945, kita kemudian mengenal sebagai lembaga tinggi
negara).
Tidak. Tidak sesederhana
begitu. Pasti ada pekerjaan besar yang ditinggalkan sehingga kita
meyakini, peristiwa “pengantaran” terakhir terhadap Taufik Kemas
merupakan sebuah prestasi besar.
Langganan:
Postingan (Atom)