16 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (25)

 



Perjalanan politik (roadshow) Al Haris ke Desa Tuo dan Desa Kotorami tidak dapat dipisahkan dari cerita tentang Marga Peratin Tuo, Marga Tiang Pumpung dan Marga Sungai Tenang. 


Cerita tentang Marga Peratin Tuo masih hidup dan menjadi pedoman didalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. 


Desa Tuo dan Desa Kotorami kemudian masuk kedalam Kecamatan Lembah Masurai. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (24)

 



Membicarakan perjalanan politik (roadshow) Al Haris ke Desa Tuo, Desa Tanjung Berugo tidak dapat dipisahkan dari tutur ditengah masyarakat tentang Marga Peratin Tuo. 


Puyang Marga Peratin Tuo mengenal Cerita tentang “mambang” tentang nenek yang berperang, sehingga disebut ‘perang gunung’. Salah satu contoh perang gunung terjadi antara Nenek Wali Mantring Baju Temago yang bersemayam di Gunung Sumbing dengan Nenek Serampu Alam Sati yang bersemayam di Gunung Sumbing. Akibat kesaktian dari Nenek membuat gunung menjadi sumbing. Gunung ini kemudian dikenal sebagai Gunung Sumbing. 


Di Dusun Tuo mengenal Legenda Si Pahit Lidah. Legenda Si Pahit Lidah tidak dapat dilepaskan dari cerita tentang Batu Larung. Si Pahit Lidah mempunya kesaktian setiap perkataannya terbukti (pahit lidah). 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (26)

 

Sebelum ke Marga Batin Pengambang, menyusuri berbagai tempat di Kerinci, Marga Bukit Bulan, Marga Pelawan, Batin VI Sarolangun, Batin Datuk Nan Tigo Marga Tiang Pumpung dan Marga Peratin Tuo, Al Haris sebelumnya ke Mersam dan air Hitam. 


Nama tempat Mersam dikenal di Kabupaten Batanghari. Sedangkan nama tempat Air Hitam termasuk kedalam Kabupaten Sarolangun. 


Namun kali ini kita akan menyusuri tentang Mersam. 


Mersam tidak dapat dipisahkan dari tutur ditengah Masyarakat. Dikenal sebagai bagian dari Marga Kembang Paseban.