Ketika
aku mendapatkan kabar meninggalnya M. Saman (Saman), ingatanku langsung
terbayang ketika memulai demonstrasi dikampus. Menolak “militerisme” di kampus.
Teringat
ketika awal-awal menjelang kejatuhan Orde baru, kami “berkumpul” di kost di
Telanaipura (kost Saman dengan Agus Suyatno) untuk “merancang” demonstrasi di
UNJA Mendalo.
Isu
yang paling hangat adalah menolak “militerisme” dikampus. Tema yang “cukup sensitive”
dimana Orde baru begitu kuat.
Demonstrasipun
terjadi. Hingga akhirnya, kampus menerapkan “tidak dibenarkan” militerisme “cawe-cawe”
untuk “urusan kampus.