“Dindo, ke kantor, ya”, kata Pak Irmansyah diseberang telephone.
“Siap, kando”, kataku. Akupun mengiyakan. Sama sekali tidak terpikir jarak yang mesti ditempuh.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
“Dindo, ke kantor, ya”, kata Pak Irmansyah diseberang telephone.
“Siap, kando”, kataku. Akupun mengiyakan. Sama sekali tidak terpikir jarak yang mesti ditempuh.
Disebutkan sebagai ujung batin adalah ujung dari wilayah Marga. Dalam dialek sehari-hari antara bercampur aduknya istilah Marga dan Batin sering berhimpitan.
Syahdan. Terdengar seruan berdengung di Kerajaan Astinapura.
Terdengar suara bergegas kaki Sang Telik Sandi. Bergegas ke Balairung Istana Astinapura.
Istilah Plali dikenal ditengah masyarakat Melayu Jambi. Plali ditandai dengan seloko seperti “pusako mencil. Umo betalang jauh” didalam Marga Peratin Tuo disebutkan “Ingkar pulang ke bathin, kereh pulang ke rajo”.
Istilah “buangan dalam negeri”, “ingkar pulang ke batin. Kereh pulang ke rajo’ menggambarkan bagaimana “tidak taatnya” untuk mematuhi sanksi adat.
“Nauli, jemput Pak Wiro kerumahnya”, kata ayahandaku. Ketika itu Wiro belum juga datang ke acara kesenian. Seleksi Penyanyi. Acara yang menjadi tanggungjawab dan kerjaan ayahanda.