Rambut
panjang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan saya. Motifnya cuma sederhana.
Malas ke tukang cukur rambut. Tidak ada sama sekali kepikiran yang lain.
Yang
kuingat, kalau mau ke tukang cukur rambut, apabila rambut sudah mengganggu
pandangan. Selain juga “gerah” dan mulai tidak nyaman. Praktis, potong rambut
cuma 3 bulan sekali.
Sehingga
pilihan rambut panjang sejak SMA adalah sebuah kebetulan semata. Tidak ada
agenda khusus.