Tiba-tiba
“Keislaman”ku dipertanyakan, digugat, dipersoalkan. Tiba-tiba keislamanku
disalahkan. Tiba-tiba kemudian aku ngeri mendengkar kata”kafir” terhadap mereka
yang berbeda paham
Karena
memang ilmu agamaku dangkal. Atau memang aku yang bodoh kemudian “wiridan”,
qunud, jilbab, atau kata “insya allah” kemudian kehilangan makna.