08 Juni 2021

opini musri nauli : Penasaran


 "Tuk, ngapo pusat Marga Jebus di Suak Kandis dekat nian dengan pusat marga kumpeh Ilir di Tanjung ?", tanya saya penasaran.. 

"Nah, itu dio, cuma diseberang jembatan, be", kata mantan Lurah Tanjung. Juga heran.

Negeri Astinapura : Gundah gulana punggawa kerajaan

 


Syahdan. Terlihat keramaian di kediaman Depati Kerajaan Astinapura. Suara kegelisahan terdengar disana-sini. Mereka memikirkan nasib mereka. Jubah kebesaran Kerajaan akan ditinggalkan. Diberikan kepada punggawa kerajaan yang akan menggantikan. 

opini musri nauli : Dunia milik para petarung !!!

 

Kukenal sejak 2013.. setia kepada rakyat yg memperjuangkan tanahnya.. 

Tahun 2017-2018 menjadi Fasilitator Desa BRG.. 

opini musri nauli : Optimis


Hidup ini tergantung pandangan kita sendiri.. 

Kalo elu pesimis, lihat kesuksesan orang lain pasti langsung baper, uring-uringan, merasa hebat sendiri, merasa berjasa dll.. 

opini musri nauli : touring


 Bro, suka filsafat, ya”, tanyanya.. 


“Iya, iya.. kenapa ?”, jawabku heran.. 


“Kok suka touring ?”, tanyanya lagi.. heran.. 


Ha.. ha.. ha..

07 Juni 2021

opini musri nauli : Raja Astinapura

Syahdan. Terdengar suara di balairung Istana Alengka. Raja Muda Astinapura bergegas ke Istana Alengka. 


“Daulat, tuanku. Hamba hendak mengabarkan kepada Raja Alengka. Kapan sang Maharaja bersedia menerima hamba”, kata sang raja muda Astinapura. Wajahnya berseri-seri. Setelah menyelesaikan lakon tanding didepan alun-alun Istana Astinapura. Perang babat yang paling melelahkan. 

06 Juni 2021

opini musri nauli : Pemimpin Jambi

“Bang, ajak kawan-kawan ke rumah pak Fachrori Umar”, kata suara di ujung telephone. Dari ajudan Al haris. 


“Siap”, kataku. Sambil ngomel didalam hati. Bagaimana menghubungi kawan-kawan jurnalis di pagi hari. Jam tidur yang sulit diubah. Syukurlah ada yang bisa di telephone. 

opini musri nauli : Negeri Astinapura - Kerumuman ditengah pasar



Terdengar suara canang berbunyi ditengah kerumuman pasar. Menabuhkan gong Kecil sebagai panggilan untuk berkumpul. 


“Wahai, para Rakyat Astinapura. Yang lagi digunung. Turun, oi”, kata sang canang.. 


“teng.. teng.. teng’. 

05 Juni 2021

opini musri nauli : Cacak



Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “cacak” diartikan sebagai “vertikal” atau “tegal lurus. Biasa menggambarkan tonggak. Atau besi beton yang dipancangkan di Tanah. 


“Mencacak” diartikan membuat tegak lurus. Atau mendirikan tegak lurus. “Mencacakkan” diartikan memancangkan dengan cara tegak lurus diatas Tanah. 


Istilah “cacak” dapat ditemukan didalam seloko Jambi. Seperti “hilang celak. Jambu Klekok”. Atau “cacak tanam. Jambu Kleko”. 


Istilah “hilang celak. Jambu Klekok” atau “cacak tanam. Jambu Kleko” dapat diartikan sebagai penanda Tanah. Penanda Tanah “hilang celak. Jambu Klekok” atau “cacak tanam. Jambu Kleko” juga sering dipadankan seperti  “Lambas”,   “mentaro”, “Prenggan”, “Pasak mati” atau “Patok mati” dengan cara menanam pohon sebagai tanda. 

opini musri nauli : Negeri Astinapura

Terdengar suara tergopoh-gopoh memasuki balairung Istana Astinapura. Sang Telik sandi segera berkabar kepada Sang Raja di Balairung Istana Astinapura. 


“Daulat, tuanku. Hamba menghaturkan sembah”, kata sang telik sandi. Keringatnya bercucuran. Peluh membasahi wajahnya. Mukanya berseri.