Kukenal sejak 2013.. setia kepada rakyat yg memperjuangkan tanahnya..
Tahun 2017-2018 menjadi Fasilitator Desa BRG..
Kemudian mengikuti politik lokal (Pilkades).. berhadapan dengan orang penting di desa, saudaranya sendiri.. duit pas-pasan, masih muda dan sama sekali tdk diperhitungkan..
Bahkan tdk ada satupun yg yakin..
Kami berdiskusi.. ambil spidol, kertas plano.. sembari berkaos singlet (karena kepanasan).
Kami hitung.. aku cuma bilang “pasti menang”.
Dia cuma berujar “bebenar, bang”, dengan dialek khas Kumpeh.. setengah dak percayo..
Aku cuma tersenyum.. bagiku, para pemenang adalah para petarung.. mengenai hasil, tdk penting.. itu cuma angka..
Malam kemudian dia telp.. “sayo menang”, katanya.. lagi2 dengan dialek khas Jambi.. lagi2 dak percayo..
Aku yg mendengarkan bukan senang dengan hasil.. tapi atas kekaguman dia bertarung..
Dan baru kutahu.. selisihnya cuma 3 suara.. alangkah beratnya..
Tapi pelajaran penting yg kudapatkan..
hormati mereka yg mau terjun dan bertarung..
Abaikan analisa yg rumit.. Tapi sudah nyaman didalam kandang ketakutan..
Dunia milik para petarung !!!