24 Februari 2016

opini musri nauli : Marga di Jambi



Di tengah masyarakat, istilah Marga (margo) menjadi identitas yang khas sebagai perwujudan persekutuan masyarakat adat (rechtsgemeenshap). Namun berbeda dengan Marga seperti di Batak dan Minang yang berasal dari factor geneologis. Marga di wilayah Jambi berasal dari factor pertumbuhan persekutuan hukum teritorial.

08 Februari 2016

opini musri nauli : Pragmatis Oposisi


Dunia politik Indonesia sedang “memasuki suasana suram”. Ikrar Koalisi Merah Putih (KMP) yang digawangi oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, PAN, PKS ketika Pipres 2014 dan “memperkuat koalisi parlemen”. Pelan tapi pasti, kemenangan berbagai posisi kunci di MPR dan DPR “Berhasil dikuasai”. Termasuk menggolkan” paket UU MD3.

07 Februari 2016

opini musri nauli : Problema Hukum Perpres No. 1 tahun 2016


Belum usai kita menyaksikan “orchestra” asap yang membuat Sumatera dan Kalimantan terpapar, kemudian disuguhkan “orchestra” yang membuat alunan nada menjadi berbeda.

01 Februari 2016

opini musri nauli : Hutan di mata Rakyat



Dalam perjalanan seminggu lebih mengitari 3 kabupaten (Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tebo. Kabupaten Sarolangun merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Sarko. Sedangkan Kabupaten Tebo merupakan kabupaten Pemekaran dari kabupaten Bute), mendengarkan hasil riset di 8 Desa (3 Desa di Kabupaten Merangin, 5 Desa di kabupaten Sarolangun), mendengarkan suara “menggelegar” dari rakyat yang selama ini menjaga hutan, akhirnya saya menemukan sebuah identitas khas milik rakyat. Identitas rakyat yang memandang hutan. Elsbeth Locher Sholten menyebutkandengan istilah Jambi Hulu[1]

24 Januari 2016

Warga Jambi akan Gugat Perusahaan Penyebab Kebakaran


Jakarta (Greeners) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) tengah mengupayakan jalur hukum dalam bentuk gugatan terhadap 18 perusahaan yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan di 20 desa pada lima Kabupaten di Provinsi Jambi, Sumatera.

21 Januari 2016

opini musri nauli : ‘MENYARING” INFORMASI PENTING



Akhir-akhir ini kita disuguhi berbagai informasi yang berseliweran dalam melihat sebuah peristiwa. Informasi yang disampaikan bertujuan untuk memperkaya bacaan kita sehingga kita bisa melihat lebih utuh (komprehensif), lebih lengkap dan menambah pemahaman. Namun disisi lain, berbagai informasi yang dibaca haruslah telah melewati berbagai “keakuratan” data, saling kroscek, mudah diverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaikan informasi yang telah melewati berbagai prasyarat dapat dikategorikan sebagai informasi sesat, penyebar informasi yang keliru dan tentu saja bertujuan untuk “mempengaruhi public” demi melindungi kepentingan “sesuatu, mengalihkan informasi dan tentu saja bertujuan “memperkeruh” keadaan. Selain daripada itu, informasi itu dapat dikategorikan sebagai “sampah” yang tidak hanya dibuang tapi dihapuskan dari data di computer (recycle bin).

18 Januari 2016

opini musri nauli : FH DAN KPK


Belum usai berita “bom” Thamrin, kita disuguhkan “perdebatan”  Fahri Hamzah (FH) ketika tim penyidik KPK melakukan “penggeledahan” ruang Fraksi PKS. FH “keberatan” terhadap upaya paksa penggeledahan tim penyidik yang disertai dengan Tim Brimob Polri didalam melakukan pengawalan.

17 Januari 2016

opini musri nauli : Generasi Baru "Inspektur Vijay"


Melihat sepak terjang KOMBES Krishna Mukti (Dirkrimum Polda Metro Jaya), AKBP Dedi Tabrani (Kapolsek Menteng) dan AKBP Untung Sangaji (Pamen Pusdik Polair) mengingatkan adegan film laga Hollywood. Pertempuran gerilya di kota antara Polisi dengan “gengster” penguasa narkoba yang menembaki membabi buta ke arah kerumuman massa. Dalam adegan “Bad boys” yang kemudian membuat pemeran Detektif Mike Lowrey (Will Smith) dan Detektif Marcus Burnett (Martin Lawrence) menjadi Home Box Office dan meraih platinum. Film bahkan melahirkan seri sekuel tahun 2003.

12 Januari 2016

opini musri nauli : JOHAN BUDI DAN ISTANA


Mendapatkan kabar dari Istana tentang pengangkatan Johan Budi sebagai Jurubicara istana mengingatkan saya dengan tulisan setahun yang lalu, ADU STRATEGI JOHAN BUDI DAN BOY AMAR. 

Tulisan setahun lalu ditujukan terhadap kedua orang sebagai jurubicara dari kedua lembaga yang sedang hot-hotnya (Johan Budi/KPK dan Boy Amar/Mabes Polri) bertikai. 

Persetuan KPK vs Polri setelah penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Terlepas dari polemic, kedua peran sentral memang tidak bisa dipisahkan dari keduanya. Keduanya “sedikit adem” meladeni wartawan sehingga konflik KPK vs Polri kemudian berhasil dilewati.

05 Januari 2016

Al Haris minta SAD Peluk Agama Islam. Musri Nauli : Jangan Ada paksaan





Bupati Merangin Propinsi Jambi, Al Haris, meminta Kementerian Agama (Kemeneg) Kabupaten setempat agar mengagamakan warga Suku Anak dalam. Dengan beragama, Al Haris berharap SAD bisa berbaur dan hidup berdampingan dengan warga Desa.

Atas permintaa ini, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Merangin, Zostavia, menyatakan sangat mendukung keinginan Bupati. Dia berjanji akan melakukan  pembinaan beragama kepada warga SAD di wilayahnya.