06 Januari 2017

Cerita negeri Astinapura : DEDEMIT


Pagi hari, pintu kamar diketuk keras2 oleh punggawa.. Mengabarkan berita gembira.. Telik sandi tergopoh2 mengabarkan berita..

Dengan suara pelan, telik sandi bercerita "ditangkapnya" demi yg bikin resah..

Sang Raja tdk percaya ceritanya.. Sambil bergumam dia berkata "hanya dia sang dedemit ?".. Telik sandi menggangguk pelan..

04 Januari 2017

opini musri nauli : MAS GIE


Namanya Sugianto. Kami biasa memanggilnya “Mas Gie”. Pendeta yang berada di lingkaran perlawanan Jambi awal tahun 2000-an.

Opini musri nauli : GEGER NEGERI ASTINAPURA


Dalam lakon pewayangan, cerita Sengkuni dan Brutus “berkejaran” dengan  kabar kebenaran dari pinggir kampong. Cerita ini berseliweran sehingga Raja bingung untuk “memilah”  kabar.

02 Januari 2017

opini musri nauli : Jambi dan Peradaban Dunia



Sebagai bagian dari Sumatera, Sriwijaya, Melayu, tentu saja Jambi dipengaruhi berbagai pengaruh dari luar Jambi. Baik dipengaruhi berkaitan dengan kepentingan dagang, pengaruh agama maupun pengaruh sistem pemerintahan dan sistem social dari berbagai penjuru dunia.

opini musri nauli : WAKTU


Tema “waktu” merupakan salah satu hutang tulisan yang baru kuselesaikan kali ini.


Waktu dapat dijadikan sandaran ataupun pandangna terhadap hidup.

29 Desember 2016

opini musri nauli : WEWENANG DAN HAK

Entah memang belum paham atau memang “pura-pura” tidak tahu, istilah wewenang dan hak sering bercampur istilah didalam mendudukkan persoalan.

Kalaupun di lapisan masyarakat umum, istilah ini sering bercampur-baur, saya berusaha mengerti ataupun mencoba memaklumi. Tapi kalaupun masih terjadi di lapisan penegak hukum, maka itu “kiamat kecil”. Keterlaluan.

28 Desember 2016

opini musri nauli : Strategi Membongkar kejahatan


Dalam ilmu kriminologi, teknik-teknik untuk membongkar kejahatan diperlukan agar kasus dapat terungkap. Selain “skill” mumpuni, insting, pengalaman panjang penyidik, kebiasaan pelaku hingga berbagai hubungan antar satu dengan lain diperlukan agar perkara dapat dibongkar.

26 Desember 2016

opini musri nauli : Warisan Gusdur



Menurut saya, Gus Dur itu diutus Tuhan, untuk mengajarkan Indonesia agar pandai berbeda dengan yang lain. Karena itu, Gus Dur sangat kontroversial, setiap sikap dan ucapannya menimbulkan kontoroversi. Dengan begitu, orang Indonesia akan belajar bagaimana berbeda dengan orang lain. Itu sebetulnya hakikat kehadiran Gus Dur di Indonesia.
Kemudian, kita akan menjadi Negara yang betul-betul demokratis, karena saling menghargai pendapat orang lain. Kita Negara yang sangat plural, sangat majemuk. Kita mempunyai slogan Bhinneka Tunggal Ika, dan itu akhir-akhir ini seperti sedang mendapatkan tantangan orang-orang yang tidak bisa berbeda dengan saudara-saudaranya. Gus Dur sangat berperan, sangat berjasa dan banyak. Mungkin nanti, pengikut-pengikutnya yang bertanggung jawab untuk meneruskan perjuangannya”. KH. Mustofa Bisri


Menjelang akhir tahun dimana suasana natal dan Tahun baru begitu terasa, tidak salah kemudian merupakan bulan milik  Gusdur (Abdurrahman Wahid), bapak Bangsa yang rela mengulurkan tangannya meraih siapapun yang dikucilkan. Seorang Cucu tokoh kharismatik, KH. Hasyim Asyari, pendiri NU. Ayahnya KH Wahid Hasyim, Menteri Agama pada awal-awal revolusi.

23 Desember 2016

opini musri nauli : GENERASI MILLENIUM



#OM. TELOLET.OM” tiba-tiba menjadi viral dan “menghentikan” sementara hiruk pikuk dunia sosmed. Tagar itu menjangkiti dan menyebar melebihi kecepatan pesawat supersonic sekalipun. DJ-DJ bahkan pemain sepakbola dunia menjadikan tagar didalam twitter-nya. Baik resmi di blog klub sepakbola maupun twitter.

Berbagai viral kemudian “menghela” nafas sejenak setelah hiruk pikuk suasana politik di Indonesia. Menenggelamkan issu “equil”, “sari roti”, “penghinaan Pahlawan” bahkan semua orang kemudian berebut mencari informasi tentang suara knalpon “bernada” dari bis-bis malam antar kota.

22 Desember 2016

opini musri nauli : REZIM IZIN LINGKUNGAN


Dunia hukum mengalami “geger”. Putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan dari Joko Priyanto dkk dan Walhi menuai problema hukum. Putusan Mahkamah Agung ditingkat Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016 (Putusan Mahkamah Agung) kemudian “dipelintir” oleh pihak yang kalah (baca Gubernur Jawa Tengah) dengan menerbitkan Izin lingkungan baru kepada PT. Semen Indonesia.