18 Maret 2017

opini musri nauli : Hujan di Pagi Hari

"Wahai, sang burung.. Daku minta maaf kepadamu.. Beberapa pagi tidak sempat menemuimu.. Hujan mengguyur pohon tempat sarangku.


Aku tidak bisa keluar sarang.. Belum lagi dingin menerpa.. Tapi percayalah, engkau kura-kura.. Aku selalu ingat akan janjiku.. Namun kuasaku yang tidak bisa dan menghalangiku keluar dari sarang" cerita sang burung.. 

opini musri nauli : BAHASA ORANG



Dalam pergumulan dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, saya kemudian menemukan relasi dan interaksi antara berbagai pihak didalam merumuskan suatu tema. Saya kemudian memberikan istilah “Bahasa orang” sebagai perwujudan menjelaskan gagasan kepada orang lain.

17 Maret 2017

opini musri nauli : KENDENG DAN IBU BUMI




Mendapatkan kabar suara kendeng bersuara kembali menyentak nurani saya. Entah dengan kalimat apa yang pas menggambarkan rasa emosi yang teraduk-aduk.

Kendeng yang kemudian disimbolkan 9 perempuan Kendeng mempertanyakan hukum yang kemudian “dipelintir” cuma persoalan AMDAL, KLHS ataupun izin lingkungan yang cuma “segelintir” orang dibuat pusing. 9 perempuan kemudian “mempertanyakan” orang disana tentang makna “Ibu pertiwi’.

15 Maret 2017

opini musri nauli : Cerita Kura-kura di Pagi Hari

"Wahai, sang burung. Maukah engkau mendengarkan ceritaku ? Sambut sang kura-kura sedih.. 


"Ada apa, kura-kura.. Senang sekali aku mau mendengarkan ceritamu.. Tapi mengapa engkau bersedih ? Tanya sang burung sambil hinggap di ranting dekat kura-kura mulai bercerita.. 

14 Maret 2017

opini musri nauli : Cerita Pagi Sang Burung

 

Belum sempat sang burung hinggap di ranting kecil, tempat bersandar setiap pagi, berteriaklah sang kura-kura.. 


"Wahai, sang burung.. Lanjutkan cerita tentang air sungai yang engau ceritakan kemarin pagi", Ujar sang Kura-kura penasaran.. 

13 Maret 2017

opini musri nauli : BENCANA ALAM DAN PERADABAN




Sewaktu ke kota Mataram tahun 2015, saya kemudian tercengang mendengarkan cerita tentang Gunung Tambora. Gunung Tambora memuntahkan setengah bagian tubuhnya. Dari ketinggian Tambora sebelum meletus 4300 mdpl tinggal dan menjadi ketinggian 2815 mpdl.

Meletusnya Tambora cuma dikisahkan dari catatan laporan kesaksian saat letusan Gunung Tambora terjadi, yang disarikan dari ”Transactions of the Batavian Society” Vol VIII, 1816, dan dan ”The Asiatic Journal” Vol II, Desember 1816. Atau catatan dari Heinrich Zollinger[1], Peneliti Pertama Penyingkap Gunung Tambora 1847.

opini musri nauli : Pagi Hari Cerita Sang Burung

 

"Wahai, Sang burung.. Cerita apa hendak kau sampaikan pagi ini", sambut sang kura-kuran senang. Burung datang setiap pagi hari sembari bercerita kepada kura-kura..

11 Maret 2017

opini musri nauli : Cerita Pagi Sang Burung


"Kura-kura.. Maafkan aku yang tidak datang kemarin pagi. Hari hujan mengguyur tempatku..  beranjak bangun. Jerami hangat tubuhku membuatku malas keluar dari sarang. Siang hari barulah Mentari menampakkan wajahnya", Pinta sang burung sebelum kura-kura bertanya... 

09 Maret 2017

opini musri nauli : Cerita Sang Burung



"Wahai, kura-kura.. aku datang" Teriak sang burung dari kejauhan.. 


"Ahai. Aku tahu engkau akan datang'. Sambut sang kura-kura gembira.. 

08 Maret 2017

opini musri nauli : HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL

Bid’ah, kafir, haram. Itu teriakan dari penghuni bumi datar ketika saya “mempersoalkan” hari perempuan internasional.


Saya kemudian tertawa ngakak. Penghuni bumi datar kok mempersoalkan agenda penghuni bumi bulat. Hayo. Kok usil banget mengurusi cerita dari bumi bulat. Bukankah bumi datar cuma dihuni 7 juta orang. Lha, kami penghuni bumi bulat mencapai 7 milyar. Hayo. Udah, ah. Cerita lain.