18 April 2017

Sedang Gundah...




Jln k Sungai bahar hancur..
Teringat 10 tahun yang lalu. Teringat ketika jalan ke Sarolangun dan kerinci hancur. Jarak Tembesi ke Sarolangun cuma 98 km dapat ditempuh 8 jam. bahkan pernah nginap di Jalan.

Sedangkan Bangko ke Kerinci 166 km bisa ditempuh seharian..

Alhamdulilah skrang jalan Tembesi - Sarolangun bisa ditempuh cuma 2 jam. Sedangkan Bangko - Kerinci bisa ditempuh 3-4 jam..

Jalan hancur semua orang jadi repot.. Petani tidak bisa memasarkan hasilnya.. Supir tidak mau membawa hasil pertanian. Hasil pertanian bisa busuk di jalan. Harga kemudian membumbung tinggi.

Padahal Sungai Bahar baru melewati 3 Pemilu berturut-turut.. 2014 Pilpres. 2015 PilGub dan 2017 Pilbub..

Ah.. Semoga gundahku tidak mengganggu waktu minum kopi pagimu..

Dimuat di www.jambiposonline.com, tanggal 18 April 2017

http://www.jambipos-online.com/2017/04/ketika-musri-nauli-gundah-soal.html

12 April 2017

opini musri nauli : Advokat bukanlah Pekerjaan





Beberapa waktu yang lalu, keresahan saya dimulai ketika adanya posting di Facebook dari seorang advokat muda tentang Advokat. Keresahan bermula ketika dengan santai sang advokat muda mengatakan dengan enteng “apabila klien kurang mampu maka Surat kuasa menggunakan mesin tik. Karena harga tita printer yang cukup mahal. Tidak cukup dengan thanks you”.

04 April 2017

opini musri nauli : RAKYAT PEMILIK PENGETAHUAN


Membaca dialektika tentang berbagai isu Lingkungan Hidup, saya kemudian bertanya. Siapakah “pemilik pengetahuan Lingkungan Hidup ?”. Kampus yang melahirkan berbagai teoritis atau analisis yang rumit. Atau pemegang kekuasaan yang menggunakan kampus sebagai pemilik pengetahuan. Atau rakyat yang merasakan setiap denyut alam dan perubahan.

03 April 2017

opini musri nauli : John Anderson - Sang Pencatat Pantai Timur Sumatera



Ketika saya didatangi jurnalis dari Inggeris pertengahan tahun lalu ingin menapaki jejak di Pantai Timur Sumatra, saya kemudian kaget ketika tahun 1823, daerah pantai Timur di Jambi telah didatangi oleh “petualang” dunia. Dengan menyebutkan nama John Anderson, jurnalis ingin melihat tapak pantai Timur Sumatra dalam keadaan sekarang.


Saya kemudian penasaran apa yang disampaikan oleh John Anderson tentang pantai timur Sumatra pada masa itu. Dan kekagetan saya kemudian memuncak ketika John Anderson mampu mencatat setiap detail perjalanan menyusuri pantai timur Sumatra.

opini musri nauli : MASA DEPAN SUMBERDAYA ALAM JAMBI


MASA DEPAN SUMBERDAYA ALAM JAMBI[1]
Musri Nauli[2]




Memasuki paruh waktu tahun 2017, saya belum menemukan format, desain ataupun arah kebijakan Jambi didalam melihat permasalahan termasuk upaya penyelesaian di sector sumberdaya alam Jambi.

opini musri nauli : Kontrol Raja di Sungai Tenang



           


Semula dugaan tentang Kerajaan Tanah Pilih yang kemudian menjadi Kerajaan Melayu Jambi membentang wilayah kekuasaan meliputi seluas wilayah Propinsi Jambi. Namun pelan tapi pasti, jejak, cerita tentang kerajaan Melayu Jambi tidak berbekas ataupuan ceritanya hanya terdengar di kalangan ahli sejarah ataupun ahli arkeologi.

Didalam penelusuran perjalanan melacak kerajaan Melayu Jambi, kekuasaan Raja tidak mampu mengontrol kekuasaan hingga ke daerah hulu. Catatan ini kemudian dilengkapi dengan Buku Barbara Watson Andaya “Hidup Bersaudara – Sumatra Tenggara Pada abad XVII-XVIII” terjemahan dari bukunya “Lo Live as Brothers – Southeast – Sumatra in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

31 Maret 2017

opini musri nauli : PRIBUMI, BUMI PUTRA, INDONESIA ASLI DAN PUTRA DAERAH


Akhir-akhir ini wacana tentang pribumi mewarnai wacana public. Isu “pribumi” merupakan isu terakhir setelah sebelumnya isu “Indonesia asli” sempat mewarnai ketika menjelang Pilpres 2014. Melengkapi dari isu “putra daerah” didalam berbagai pilkada sejak awal reformasi. Isu Indonesia asli kemudian tenggelam mengikuti jejaknya isu putra daerah.

30 Maret 2017

opini musri nauli : Catatan purna tugas

 


Insya allah akan launcing "Wajah HTI".. Wajah HTI selaksa dasamuka..


Lega rasanya " menuntaskan tugas" dengan meninggalkan catatan terhadap wajah HTI..

29 Maret 2017

opini musri nauli : PROF. BARBARA WATSON ANDAYA YANG SAYA TAHU



Ketika ada undangan dari Jurnal Institute yang menginisiasi “bedah” Buku “Hdup Bersaudara – Sumatra Tenggara Pada Abad XVII –XVIII” karya Prof. Barbara Watson Andaya (Prof Barbara) maka pikiran saya berkecamuk. Selain ingin mengetahui para pemateri yang membahas karya “master piece” dari Prof. Barbara, saya juga penasaran edisi Indonesia yang ditranslate dan diterbitkan Penerbit Ombak.

25 Maret 2017

opini musri nauli : SURAT UNTUK UDA DENNY SIREGAR





Asalamualaikum, Uda. Apa kabar. Maaf. Saya harus menggunakan kata uda. Sebagai bentuk penghormatan dari garis Marga.