13 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (18)


Ketika Al Haris mendatangi Tim Pemenangan ke Desa Sekapur Sirih, Jujuhan, Bungo maka kata Jujuhan tidak dapat dipisahkan dari Marga Jujuhan. 


Marga Jujuhan dikenal sebagai Marga yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat. Didalam Tembo Propinsi Jambi, “berjenjang dari Sialang Belantak Besi, lepas dari Durian Takuk Rajo. Melayang ke Tanjung Semelidu menuju Berajo Nan Seberang”.


12 November 2020

opini musri nauli : Sensasi Jalan Tol

 





Sebagai orang yang dilahirkan, sekolah dan dibesarkan di Jambi, mimpi anak Melayu Jambi menikmati jalan tol adalah sebuah keniscayaan. Sama juga mimpi anak Melayu Jambi menikmati naik kereta api. 


Kereta api Cuma ada di Medan dan Palembang. Dulu jalur favorit adalah Palembang ke Bandar Lampung. Kemudian naik bus ke Bakauheni. Menyeberang kemudian naik bus baru tiba Jakarta. 


Ataupun masa-masa sebelum reformasi, rute ke Jakarta paling tingga naik Lorena. Bis ekslusif yang mewah untuk ukuran pada masanya. Apalagi bangku cuma 1-2. Dikenal satu dua adalah bangku eklusif yang berbaris Cuma ada dua dan satu kursi. Harganya cukup mahal (waktu itu). Sekitar Rp 82.500,-. 


Harga tiket Rp 82.500,- cukup mahal. Karena apabila menggunakan angkutan umum paling hanya berkisar Rp 50.000,-. Rp 20.000,- Jambi – Bandar Lampung.

11 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (17)

 


Ketika Al Haris kemudian datang menemui sayap pendukug Tim Pemenangan Al Haris-Sani ke Bungo, maka Bungo tidak dapat dipisahkan dari cerita dan tutur masyarakat. 


Bungo merupakan Ibukota Bungo. Dalam sejarah panjang, Masyarakat mengenal sebagai Batin III. Tidak mengenal Batin III Ilir. 


Disebut Batin III terdiri dari tiga dusun asal. Yaitu Dusun Air Gemuruh, Dusun Teluk Panjang dan Dusun Tanjung Menanti. 


Masing-masing dipimpin oleh pemangku Dusun yang disebut Datuk Rio. Sehingga dikenal Datuk Rio Air Gemuruh, Datuk Rio Teluk Panjang dan datuk Rio Tanjung Menanti. Berpusat di Kampung Baru. 


Kemudian diberi gelar Rio Peniti Ulu Bungo (Kampung Baru). Ulu Bungo atau Kampung Baru kemudian dikenal sebagai nama tempat Muara Bungo. Pusat Pemerintahan Kabupaten Bungo. 


10 November 2020

Opini musri nauli : Perjalanan Betuah (16)

 

Ketika Al Haris mendatangi Kecamatan Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Pelepat Ilir, Bungo maka tidak dapat dipisahkan sejarah panjang Marga Pelepat. 


Marga Pelepat dapat ditelusuri apabila menggunakan jalan lintas Sumatera yang melewati Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bungo. Marga Pelepat langsung berbatasan dengan Marga V Rantau Panjang. Atau Marga yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Merangin. Sehingga dipastikan seluruh wilayah Kuamang Kuning termasuk kedalam Marga Pelepat. 


Selain itu juga wilayah Kuamang Kuning yang terdapat didalam wilayah Kabupaten Merangin justru terletak didalam wilayah Marga Batin V. 


Pusat Marga Pelepat di Senamat. Sedangkan Marga Batin V disebut-sebut di Rantau Panjang. 


Sehingga wilayah Kuamang Kuning adalah wilayah Marga Pelepat dan Marga batin V Merangin. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (15)


Setelah melihat batas Jambi – Sumbar yang dikenal sebagai “durian takuk Rajo. Tanjung Samalidu” yang dikenal sebagai “Ikrar Bukit Sitinjau Laut” atau “Deklarasi Bukit Sitinjau Lau”, maka Al Haris kemudian menyampiri basis di Kecamatan VII koto dan Kecamatan VII Koto Ilir. 


Membicarakan Kecamatan VII Koto dan Kecamatan VII Koto Ilir tidak dapat dipisahkan dengan sejarah panjang Marga VII Koto. Marga yang termasuk kedalam wilayah adat kabupaten Tebo yang langsung berbatasan dengan Provinsi Sumbar. 


Dari beberapa tutur yang disampaikan di berbagai tempat, Marga VII Koto dikenal sebagai tempat berkumpulnya “Debalang Raja” untuk menentukan rapat. Pusat Marga di Sungai Abang. 


Marga VII Koto juga dikenal sebagai “jalur” perjalanan Raja Tanah Pilih. Alur perjalanan ini setelah ditempuh dari Marga IX Koto di Teluk Kuali.

09 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (14)



Sebelum mendatangi Dapil 3 Dan dapil 4 terutama ke Rimbo Bujang dan Kecamatan VII Koto dan Kecamatan VII Koto, Al Haris sempat ke perbatasan Jambi – Sumbar. 


Ditengah masyarakat Jambi – Sumbar (baca masyarakat Minangkabau dan Kerajaan Pagaruyung) batas Jambi dikenal sebagai “durian takuk Rajo”. 


Istilah “durian takuk Rajo” tercermin didalam Tembo Provinsi Jambi dan Tambo Pagaruyung. 


Didalam Tembo Propinsi Jambi, “berjenjang dari Sialang Belantak Besi, lepas dari Durian Takuk Rajo. Melayang ke Tanjung Semelidu menuju Berajo Nan Seberang”.

08 November 2020

Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (13)


Setelah perjalanan dari Sungai Bengkal yang termasuk kedalam Marga Petajin Ilir kemudian dilanjutkan ke Tebo Tengah seperti di Muara Tebo yang termasuk kedalam Marga Petajin Ulu, Al Haris kemudian didalam roadshow menyusuri dari Batas Jambi-Sumbar, mampir ke Kecamatan VII koto Ilir dan Kecamatan VII Koto. Kemudian barulah ke Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun.  

Sebelum membahas Kecamatan VII Koto Ilir dan Kecamatan VII Koto yang termasuk kedalam wilayah adat Marga VII Koto, penulis akan mengisahkan tentang Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun. 


Upaya Tim Haris-Sani Mengawal Basis, Musri Nauli: Mengalir Saja Seperti Desain yang Telah Disiapkan

 



TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tim Al Haris-Abdullah Sani sudah diintruksikan mengawal basis masing-masing.


Di sisa waktu tahapan kampanye Pilkada serentak 2020 ini tim pemenangan menjadi kekuatan yang kerjanya paling diharapkan.

07 November 2020

Opini musri nauli : Perjalanan Betuah (12)

 

Melanjutkan perjalanan politik (roadshow) Al Haris di kabupaten Tebo, setelah dari Sungai Bengkal kemudian menuju Muara Tebo. 


Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, Sungai Bengkal sebagai pusat Marga Petajin Ilir, maka Muara Tebo termasuk kedalam wilayah adat Marga Petajin Ulu. Dahulu berpusat di Sungai Keruh. 


Namun didalam peta Belanda “Schetskaart Residentie Djambi – Adatgmeenschappen (Marga’s), selain nama Sungai Keruh juga disebutkan Muara Tebo dan Muara Kilis. 

Opini musri nauli : Perjalanan Betuah (11)


Setelah ke Sungai Bengkal yang termasuk kedalam wilayah Marga Petajin Ilir, Al Haris kemudian melanjutkan roadshow politiknya ke Kecamatan Tebo Iliur, Kecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan VII Koto Ilir. 

Dilanjutkan ke Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun. 


Apabila menilik nama-nama kecamatan yang telah dijalani maka berbagai kecamatan kemudian menginduk ke Dapil 1, Dapil 2, Dapil 3, Dapil 4. 


Dapil 1 terdiri dari Kecamatan Tebo Ilir, Kecamatan Muara Tabir, Kecamatan Tengah Ilir. Dapil 2 terdiri dari Kecamatan Tebo Tengah, Kecamatan Sumay dan Kecamatan Rimbo Ilir. Dapil 3 terdiri dari Kecamatan Rimbo Bujang dan Rimbo Ulu. Dan Dapil 4 terdiri dari Kecamatan Serai Serumpun, Kecamatan VII koto Ilir dan VII Koto. 


Namun ditengah masyarakat, Kabupaten Tebo terdiri dari Marga VII Koto, Marga IX Koto, Marga Sumay, Marga Petajin Ulu, Marga Petajin Ilir dan Marga Tabir Ilir. Marga Tabir Ilir sering juga disebut Bangko Pintas (Tebo dalam Tutur di Masyarakat, www.serujuambi.com, 2 Nov 2018). 


Untuk memudahkan pembahasannya maka daerah-daerah ataupun nama-nama tempat menggunakan penuturan ditengah masyarakat. Penuturan masyarakat kemudian didukung oleh peta Belanda “Schetskaart Residentie Djambi – Adatgmeenschappen (Marga’s).