22 Mei 2022

opini musri nauli : Pejabat Bupati

 


Usai sudah polemik, isu bersilewaran menjelang pelantikan Pejabat Bupati di Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tebo. Ketiga kabupaten yang mengalami pergantian Kepala Daerah. 


Merujuk dengan semangat Pilkada serentak, ketiga Kabupaten akan mengikuti Pilkada serentak 2024. 

opini musri nauli : Hukum Adat


Istilah masyarakat hukum adat secara tegas dicantumkan didalam Pasal 18 B ayat (2) “Negara mengakui dan menghormati kesatuan­kesatuan masyarakat hukum adat serta hak­hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang­undang.


Makna ini tegas termaktub didalam amandemen kedua UUD 1945. 

opini musri nauli : Tanda-tanda Alam

 


Dalam sebuah kesempatan, tema alam dan masyarakat Nusantara haruslah menjadi perhatian penuh didalam melihat kondisi alam di Indonesia. 


Sebagai “ajaran” leluhur Nusantara, masyarakat Nusantara yang berdampingan, hidup dan bagian dari alam justru mendapatkan pelajaran dari alam sekitarnya. Bukankah Seloko yang terkenal menyebutkan “Alam takambang jadi guru”. 

21 Mei 2022

opini musri nauli : Dilarang Masuk atau diusir ?

 


Beberapa waktu yang lalu, Indonesia dihebohkan dengan peristiwa “tidak masuknya” tokoh Indonesia ke Singapura. 


Berbagai polemik kemudian muncul. Mengapa negara “seupil” wilayah Indonesia begitu berani terhadap warga negara Indonesia. Selain itu, apa alasan yang menyebabkan Singapura berani tegas untuk menahan masuknya ke Singapura ? 

opini musri nauli : Simbol

 


Menurut data berbagai sumber, Secara etimologis, kata simbol berasal dari bahasa Yunani, symballein, Sobat Zenius. Symballein merupakan kata kerja yang artinya menyatukan atau mengumpulkan. Dalam buku Kamus Istilah Sastra, yang ditulis oleh Hartoko dan Rahmanto (1998), symballein berarti melemparkan bersama suatu benda atau perbuatan yang dikaitkan dengan suatu ide. 

Sensasi Mudik (3)

 


Setelah menikmati “rasa di Langit” di Danau Toba dan Pulau Samosir, perjalanan kemudian dilanjutkan. 


Berbeda dengan rute kedatangan ke Danau Toba di Parapat yang datang dari Jambi melalui Pekanbaru yang dikenal sebagai “lintas timur”, maka turun dari Parapat kemudian menyusuri Lintas Sumatera. Biasa juga dikenal dengan Lintas Tengah. 

20 Mei 2022

opini musri nauli : Halal bi Halal


Semula saya kurang perhatian beberapa rangkaian kegiatan kunjungan kerja ataupun kegiatan sosial ke berbagai daerah. 


Hanya selintas terpikir, Gubernur Jambi hanya menghadiri satu atau dua kabupaten saja. 


Namun pelan-pelan, sembari mengumpulkan irisan satu dengan lain, alangkah kagetnya saya. 

opini musri nauli : Dumisake


Alangkah kagetnya saya, ketika Sekretaris Daerah Jambi menyampaikan di media massa berkaitan dengan hambatan teknis sehingga beberapa kegiatan yang termasuk didalam program Dumisake belum bisa diproses. Baik teknis didalam format standar kegiatan, anggaran maupun urusan teknis. 

18 Mei 2022

opini musri nauli : Aksara (3)

 


Dari zaman ke zaman aksara Palawa berubah bentuknya sehingga menjadi aksara Nusantara yang pertama yang, antara lain, digunakan dalam prasasti-prasasti Srivijaya yang kebanyakan berasal dari abad ketujuh. 


Karena jumlah prasasti di Sumatra dan juga di kawasan berbahasa Melayu sangat sedikit maka tidak jelas bagaimana sejarah perkembangan aksara Sumatra di antara zaman Srivijaya sampai pada prasasti Adityawarman di abad ke-14. 

17 Mei 2022

opini musri nauli : Aksara (2)

 


Bangsa Indonesia terutama Nusantara juga mempunyai aksara sendiri. Menurut Kajian arkeologi,  Bukti tertua mengenai keberadaan Aksara Nusantara yaitu berupa tujuh buah yupa (tiang batu untuk menambatkan tali pengikat sapi) yang bertuliskan prasasti mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarmman, Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur. Tulisan pada yupa-yupa tersebut menggunakan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Berdasarkan tinjauan pada bentuk huruf Aksara Pallawa pada yupa, para ahli menyimpulkan bahwa yupa-yupa tersebut dibuat pada sekitar abad ke-4 M.


Selain itu, Kita juga mengenal aksara Pallawa, aksara kawi, aksara Sundo Kuno, Aksara Jawa, aksara bali, Aksara Makassar, Aksara Lampung, Aksara Batak, Aksara Lampung, Aksara Lontar.