08 Desember 2013

opini musri nauli : Jilbab dan Kondom


Akhir-akhir ini kita disodori berita Jilbab dan Kondom. Berita jilbab menghiasi media massa, ketika paska pelantikan Jenderal Sutarman dilantik, ada wacana polwan bisa berjilbab dengan pakaian dinas. Berbagai photo sudah bersileweran di berbagai media. Belum selesai wacana itu, Wakapolri kemudian mengeluarkan perintah resmi agar penggunaan jilbab bagi polwan dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

07 Desember 2013

opini musri nauli : 33 Mandela Untuk Indonesia



Dunia kembali berduka. Sang Inspirator, tokoh anti aparthaeid dari Afrika Selatan meninggalkan kita. Meninggalkan karya dan teladan akhir abad 21-an. Karyanya "mengajak rakyat" Afrika memaafkan tanpa melupakan. Berbuat tanpa berkata. Dunia berkabung. Amerika menaikkan bendera setengah tiang. Pertandingan liga Inggeris mengheningkan cipta selama 1 menit sebelum memulai pertandingan.

opini musri nauli : AIR MATA ANGGIE


Ketika diperiksa sebagai saksi di KPK, Anggelia Sondakh (anggie) menangis dan kemudian pingsan. Berita kemudian heboh. Publik kemudian “mengaitkan” menangis dan pingsan-nya Anggie karena baru saja dijatuhkan putusan di tingkat Kasasi dari empat tahun enam bulan penjara menjadi 12 tahun penjara. Dan diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp12,58 milliar dan 2,35 dolar Amerika atau sekitar Rp27,4 milliar.

06 Desember 2013

opini musri nauli : ALASAN SAYA TIDAK MEMILIH RHOMA IRAMA

Ketika berita Rhoma Irama “bersedia” menjadi Bakal Calon Presiden RI tahun 2014, bagi penulis, itu cuma berita entertainment. Tanpa mengurangi hak seseorang untuk menjadi Presiden (karena hak itu merupakan hak konstitusi dan memang belum dicabut oleh Pengadilan), berita-berita pencalonan Rhoma Irama “sering diletakkan dalam kolom entertainment”. Dan tentu saja berbagai pernyataan kontroversial dari Rhoma Irama yang “belum” melambangkan visi dan harapan yang bisa diharapkan ketika menjadi Presiden.


Namun ketika issu semakin menggelinding dengan semakin seriusnya sebuah partai mengusung, maka penulis kemudian “sedikit tersentak”. Selain partai yang mengusungnya dengan serius mendorong Rhoma Irama, penulis juga kaget, ketika berbagai poster di Jakarta sudah mulai dipasang dengan memampangkan photo Rhoma Irama.

opini musri nauli : ZINAH MENURUT HUKUM


Akhir-akhir ini kita “disodori” tentang berita SS, seorang dosen dituduh “memperkosa” mahasiswinya yang bernama RW. RW kemudian melaporkan ke kepolisian.

opini musri nauli : INDIA MENIKMATI “RASA NASIONALISME”



Dalam pertemuan di WTO, awal Desember di Bali, India mengeluarkan sikap kerasnya tidak berkompromi “kedaulatan” pangan dengan AS.

05 Desember 2013

Penyidik Kejati Panggil Syahrasaddin


TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI ‑ Setelah menggeledah Kantor Kwartir Daerah Gerakan Provinsi Jambi, Kejaksaan Tinggi Jambi melayangkan surat panggilan untuk Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Syahrasaddin, kemarin. Hari ini, sekda yang juga ketua kwarda itu dijadwalkan datang untuk pemeriksaan.

02 Desember 2013

opini musri nauli : A. SHOMAD YANG SAYA KENAL

Seakan tidak percaya, ketika penulis mendapatkan kabar meninggalnya A. Shomad. Kekagetan penulis disebabkan selain usia almarhum yang masih relatif muda dan masih banyak yang dilakukan, penulis sama sekali tidak pernah mendengar almarhum mengalami penyakit yang lama. Sehingga kekagetan itu sama sekali di luar dugaan.


Penulis mendengar kabar meninggalnya almarhum dari status Facebook Lily Widya Watir yang merupakan teman satu angkatakan kuliah. Penulis mengetahui bahwa Lily Widya Watir merupakan adik ipar dari Almarhum.

01 Desember 2013

opini musri nauli : PERLAWANAN AKHIR NOVEMBER 2013


PERLAWANAN AKHIR NOVEMBER 2013

Hari ini pesan sudah kami sampaikan.
Kami tidak mau tertindas.
Kami Melawan.
Agar generasi setelah kami tidak merasakan nasib seperti kami
Sungai Bungur, 30 November 2013



Kata-kata itu diteriakkan oleh Imron.

opini musri nauli : kesengajaan atau kelalaian Dr. Dewa Ayu.




Hari-hari ini kita disibukkan berbagai demonstrasi dari kalangan dokter yang “memprotes” penahanan Dr. Dewa Ayu, Dokter di RSU Manado. Para Dokter Protes, karena menanggap Dr. Dewa Ayu sudah menjalankan tugasnya namun kemudian diproses hukum dan kemudian dijatuhi pidana penjara. Istilah yang digunakan “kriminalisasi”

Menteri Kesehatan tidak mau kalah dengan demo dokter. Pernyataan seperti “tidak mungkin seorang dokter akan niat membunuh. Prosesi dokter adalah pekerjaan mulia” menambah kisruh dari persoalan diatas. Belum lagi tuduhan cukup serius. Hakim tidak mengerti dengna urusan medis. Harusnya cara ini harus diselesaikan dengan Majelis Kode Etik Dokter. Sehingga hakim dianggap tidak boleh memutuskan masalah medis.

Reaksi bermunculan.