12 Maret 2020

opini musri nauli : CATATAN TERCECER NGOPI DI JAMBI


           

Ketika Hellosapa mengadakan “Indonesia dalam Secangkir Kopi” dengan menghadirkan Adian Napitupulu, seketika suasana heboh. Di dunia maya, berbagai poster mulai marak. Berbagai telephone kemudian bordering. Memastikan acara dengan hadirnya Adian Napitupulu.

02 Maret 2020

Hiburan dunia maya


Sebagai orang yg jauh dari hiruk pikuk pilgub Jambi, ketika memilih lihatlah rekam jejak pekerjaan yg sudah dilakukan.. fasilitas kesehatan, pendidikan, jalan yg sudah dibangun, dana untuk desa dan peningkatan ekonomi..


Kalo yg diomonginnya ternyata tdk sesuai dengan apa yg sudah dikerjakan, anggap saja yg disampaikannya "hiburan didunia Maya"..

Abaikan photo dengan narasi.. anggap saja sebagai pemanis.. 

28 Februari 2020

opini musri nauli : Sertifikat





Ya. Apalah arti sertifikat. Selembar surat yang cuma menerangkan satu hal. Tidak lebih. Bahkan kekuatan sertifikat malah kekuatannya dibawah ijazah, akta perusahaan ataupun saham perusahaan.

26 Februari 2020

opini musri nauli : Botak






Sebagai praktisi hukum 23 tahun yang lalu, melihat tahanan yang kemudian “dibotak” selalu menarik perhatian. Selain menjadi cerita disela-sela pemeriksaan awal di Kepolisian, tema botak adalah salah satu “obat terapi” kepada sang tersangka. Selain juga “memberikan sugesti” agar “tabah” menjalani proses hukum yang sedang berjalan.

Tema “botak” kemudian menjadi viral. Melihat photo para tersangka dalam kasus meninggalnya murid sekolah dalam kegiatan “susur sungai” justru malah mengaburkan peristiwa hukum itu sendiri. Publik kemudian memberikan dukungan. Bahkan ada “kesan” tuduhan “botak” adalah “upaya pemaksaan” dari kepolisian.

24 Februari 2020

opini musri nauli : Surat Untuk sahabat

Menyimak pidato yang disampaikan dengan sumringah, menggelegar, berapi-api di podium kebanggaan Walhi, “memaksa” hamba ingin urun rembug. Kata “memaksa” digunakan sebagai padanan “paksaan hati” untuk membaca makna tersirat setiap pesan yang disampaikan. Sembari mencari titik benang merah masing-masing setiap ungkapan yang disampaikan.

18 Februari 2020

Negeri Astinapura : Gumaman Sunyi di Belakang Istana


Syahdan, berkumpullah para Depati, Rio, Mangku, Temenggung, Dubalang, punggawa kerajaan Astinapura. Mereka berbicara sambil bergumam. Suara dikecilkan. Agar tidak terdengar para pembantu Istana yang menghidangkan panganan sore.

"Para Depati, Rio, Mangku, Temenggung dan Dubalang. Menurut hamba, tahta mahkota Kerajaan Astinapura akan digantikan. Raja Astinapura tidak disukai rakyat Astinapura. Sudah banyak hamba mendapatkan laporan. Demikian, tuanku", kata sang Depati memulai pembicaraan.


opini musri nauli : Marga Cermin Nan Gedang



Menyebutkan nama Marga Cermin Nan Gedang tidak dapat dipisahkan dari “adanya” cermin yang besar (“Besar” dalam Bahasa Melayu Jambi sering disebutkan dengan istilah Gedang).

15 Februari 2020

opini musri nauli : Status Hukum Kombatan Asing





Akhir-akhir ini, tema hukum tentang nasib kombatan “kalah” perang yang hendak kembali ke Indonesia memantik polemik.

Saya menggunakan “kombatan” sebagai padanan kata terhadap kegiatan makar (aanslag) yang terlibat dinegara asing (KUHP menyebutkan “negara sahabat”).

11 Februari 2020

opini musri nauli : Marga Sungai Tenang

Mengapa saya memilih Marga Sungai Tenang sebagai tema diskusi publik ?

Pertanyaan mengganggu mesti dijawab tuntas. Sekaligus juga bentuk saya “membayar hutang”.

10 Februari 2020

opini musri nauli : Bahasa




Tidak dapat dipungkiri, Bahasa adalah satu solusi sebagai lalulintas pergaulan. Sebagai penyampai pesan. Sebagai bentuk komunikasi yang efektif.