29 Maret 2020

opini musri nauli : Asbun Lockdown



Ketika “koor” menghendaki penutupan total aktivitas (lockdown), maka terbayang dampak “ekonomi” yang justru akan “mempercepat” pembunuhan masyarakat. Virus Corona belum tentu menyerang penduduk namun “kematian” akibat lumpuh ekonomi justru akan mempercepat korban yang berjatuhan. Atau dengan kata lain, “lain yang sakit. Lain yang diobati”. 

Lihatlah. Bagaimana “pedagang kecil” yang tergantung hidupnya setiap hari dari orang yang lewat. Entah jual lontong”, bakso, mi ayam, mie tekwan, yang tergantung dari kedatangan pedagang setiap hari justru merasakan “akibat” dampak tidak datangnya pembeli. 

Belum lagi pedagang sayuran yang mutar di komplek, di perumahan yang tergantung dari mutar-mutar jalan di sekeliling rumah. 

26 Maret 2020

opini musri nauli : Catatan Kecil Corona




Ketika seseorang dinyatakan tertular virus Covid 19 (Virus Corona), maka seseorang kemudian dikategorikan sebagai Pasien dalam pengawasan (PDP). Sang pasien kemudian diminta untuk menceritakan riwayat perjalanannya. Setidaknya 14 hari yang lalu. 


Persoalan mulai timbul. Apakah seseorang bisa mengenal riwayat perjalanannya 14 hari yang lalu. 


Persoalan mulai muncul ketika, persoalan sepele yang diajarkan ketika waktu kecil mulai jarang diterapkan. Ya. Mengisi diari. Tradisi yang disaat remaja sering dilakukan. 


Masih ingatkan ketika waktu remaja, kita mengalami masa-masa yang indah. Dengan mengisi buku diari (biasanya dibelikan waktu Ultah), setiap hari kita mengisi buku-buku diarinya.


Entah “kesal dengan guru kelas” yang pilih kasih di kelas, teman sekolah yang jahil. Bahkan buku diari juga tidak dapat dilepaskan dari kisah memori indah. Jatuh cinta. 


Saking pentingnya buku diari, buku-buku diari sering kali “adanya gemok”. Lengkap dengan kuncinya. 


Bahkan “orang rela” menangis berjam-jam ketika buku diarinya kemudian jatuh ke tangan orang lain. Dia tidak rela “curahan hatinya” kemudian dibaca orang lain. Baginya. Buku Diari adalah “privat”. Hanya dia dan Tuhan yang boleh tau. 

Yunior

 Ikutan juga, ah..


TANTANGAN DI TERIMA

Saya meminta orang-orang yang pecinta olahraga motor untuk bergabung dengan tantangan memposting gambar sepeda motor hanya satu gambar, tidak ada deskripsi. Tujuannya adalah membanjiri FB dengan foto-foto positif sepeda motor, bukan negatif. 

Salin teks ke status Anda, posting foto mobil atau sepeda motor, dan lihat beberapa gambar cantik. Hari yang luar biasa !

Nauli Yunior..

25 Maret 2020

opini musri nauli : Corona - Pengingat Untuk sang Kecil




“Jangan cium si Kecil. Dulu.. Cuci tangan.. Tunggu badan agak meningen”, kata sang istri mengingatkan. 

“Cuci tangan dulu sebelum pegang si kecil”, kata sang istri kembali mengingatkan.

Entah mengapa “ajaran kuno” yang diajarkan sang nenek kemudian selalu diingatkan sang istri ketika pulang dari luar rumah. Saat mencium sang kecil. 

Berbagai ajaran seperti “mencuci tangan”, “jangan mencium sang kecil” adalah ajaran sederhana ketika melihat sang kecil. Rindu tidak tertahan mesti “ikuti” kaidah tertib mengenai sang bayi. 

Belum lagi, tradisi di Melayu Jambi yang selalu menyiapkan “tempayan besar” didepan rumah. Membersihkan tangan, membersihkan kaki sebelum memasuki rumah. 

Semuanya kemudian “ilang” ditelan zaman. Semuanya kemudian “abai” terhadap pelajaran sederhana dirumah. 

22 Maret 2020

opini musri nauli : PANDEMIK CORONA – Bencana atau Tidak ?




Sebenarnya, disaat seperti ini, keinginan penulis hanya menyimak dengan tekun perkembangan pandemic corona yang angkanya terus menaik. Di berbagai belahan dunia, angka-angkanya cukup mengerikan. Dan Indonesia adalah “palang pintu” terakhir yang akan merasakan gelombangnya.

Mari kita lupakan bagaimana “persiapan” yang dilakukan oleh Pemerintah Jokowi. Berbagai seruan agar “dirumah” nampaknya masih dianggap angin lalu. Berbagai pesta masih digelar. Berbagai ritual agama masih dilaksanakan. Entah apa yang terjadi. Namun “ajakan” takdir Tuhan “menentukan” adalah ajakan yang paling sembrono yang pernah penulis ingat.

12 Maret 2020

opini musri nauli : CATATAN TERCECER NGOPI DI JAMBI


           

Ketika Hellosapa mengadakan “Indonesia dalam Secangkir Kopi” dengan menghadirkan Adian Napitupulu, seketika suasana heboh. Di dunia maya, berbagai poster mulai marak. Berbagai telephone kemudian bordering. Memastikan acara dengan hadirnya Adian Napitupulu.

02 Maret 2020

Hiburan dunia maya


Sebagai orang yg jauh dari hiruk pikuk pilgub Jambi, ketika memilih lihatlah rekam jejak pekerjaan yg sudah dilakukan.. fasilitas kesehatan, pendidikan, jalan yg sudah dibangun, dana untuk desa dan peningkatan ekonomi..


Kalo yg diomonginnya ternyata tdk sesuai dengan apa yg sudah dikerjakan, anggap saja yg disampaikannya "hiburan didunia Maya"..

Abaikan photo dengan narasi.. anggap saja sebagai pemanis.. 

28 Februari 2020

opini musri nauli : Sertifikat





Ya. Apalah arti sertifikat. Selembar surat yang cuma menerangkan satu hal. Tidak lebih. Bahkan kekuatan sertifikat malah kekuatannya dibawah ijazah, akta perusahaan ataupun saham perusahaan.

26 Februari 2020

opini musri nauli : Botak






Sebagai praktisi hukum 23 tahun yang lalu, melihat tahanan yang kemudian “dibotak” selalu menarik perhatian. Selain menjadi cerita disela-sela pemeriksaan awal di Kepolisian, tema botak adalah salah satu “obat terapi” kepada sang tersangka. Selain juga “memberikan sugesti” agar “tabah” menjalani proses hukum yang sedang berjalan.

Tema “botak” kemudian menjadi viral. Melihat photo para tersangka dalam kasus meninggalnya murid sekolah dalam kegiatan “susur sungai” justru malah mengaburkan peristiwa hukum itu sendiri. Publik kemudian memberikan dukungan. Bahkan ada “kesan” tuduhan “botak” adalah “upaya pemaksaan” dari kepolisian.

24 Februari 2020

opini musri nauli : Surat Untuk sahabat

Menyimak pidato yang disampaikan dengan sumringah, menggelegar, berapi-api di podium kebanggaan Walhi, “memaksa” hamba ingin urun rembug. Kata “memaksa” digunakan sebagai padanan “paksaan hati” untuk membaca makna tersirat setiap pesan yang disampaikan. Sembari mencari titik benang merah masing-masing setiap ungkapan yang disampaikan.