18 November 2020

opini musri nauli : Air Berbagi - Bukan dikuasai. Kesaksian Supervisi Perusahaan penyebab kebakaran 2015

Didalam Peraturan Presiden yang memberikan mandat kepada BRG adalah melakukan supervisi dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi 


Salah satu provinsi yang menjadi pemantauan adalah Provinsi Riau. Dari 119 perusahaan yang menjadi penyebab kebakaran, baru 44 (36,9%) yang menyerahkan RKU dan Rencana pemulihan. Terdiri dari 68 HGU baru 21 yang menyerahkan (31 %) dan perusahaan kayu 51 baru 23 yang menyerahkan (45 %). 

17 November 2020

opini musri nauli : Sang penakluk

Jangan remehkan si bungsu. Jangan remehkan anak milenial. Jangan remehkan sang mata sipit. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (27)





Setelah mendiskusikan tentang Mersam yang termasuk kedalam Marga Kembang Paseban yang tarletak di Kabupaten Sarolangun, maka saatnya mendiskusikan tentang nama tempat Air Hitam termasuk kedalam Kabupaten Sarolangun. 


Disebut sebagai Marga Air hitam adalah sungai yang berwarna air hitam. Sungai air hitam mengelilingi Marga dan mengitari Dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Air Hitam. Pusat Marga terletak di Lubuk Kepayang. 


Adapun dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Air Hitam adalah Dusun Lubuk Kepayang, Dusun Baru, Dusun Semurung, Dusun Jernih Tuo dan Dusun Lubuk Jering. 


Kisah rakyat tentang Marga Air Hitam tidak dapat dipisahkan dari cerita rakyat tentang Orang Kayo Hitam. Orang Kayo hitam adalah putra dari Datuk Paduko Berhalo. Datuk Paduko berhalo sering disebut sebagai orang yang meneruskan kerajaan Tanah Pilih. Saudara Rang Kayo Hitam adalah Orang Kayo Pingai, Orang Kayo Pedataran dan Orang kayo Gemuk. 


16 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (25)

 



Perjalanan politik (roadshow) Al Haris ke Desa Tuo dan Desa Kotorami tidak dapat dipisahkan dari cerita tentang Marga Peratin Tuo, Marga Tiang Pumpung dan Marga Sungai Tenang. 


Cerita tentang Marga Peratin Tuo masih hidup dan menjadi pedoman didalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. 


Desa Tuo dan Desa Kotorami kemudian masuk kedalam Kecamatan Lembah Masurai. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (24)

 



Membicarakan perjalanan politik (roadshow) Al Haris ke Desa Tuo, Desa Tanjung Berugo tidak dapat dipisahkan dari tutur ditengah masyarakat tentang Marga Peratin Tuo. 


Puyang Marga Peratin Tuo mengenal Cerita tentang “mambang” tentang nenek yang berperang, sehingga disebut ‘perang gunung’. Salah satu contoh perang gunung terjadi antara Nenek Wali Mantring Baju Temago yang bersemayam di Gunung Sumbing dengan Nenek Serampu Alam Sati yang bersemayam di Gunung Sumbing. Akibat kesaktian dari Nenek membuat gunung menjadi sumbing. Gunung ini kemudian dikenal sebagai Gunung Sumbing. 


Di Dusun Tuo mengenal Legenda Si Pahit Lidah. Legenda Si Pahit Lidah tidak dapat dilepaskan dari cerita tentang Batu Larung. Si Pahit Lidah mempunya kesaktian setiap perkataannya terbukti (pahit lidah). 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (26)

 

Sebelum ke Marga Batin Pengambang, menyusuri berbagai tempat di Kerinci, Marga Bukit Bulan, Marga Pelawan, Batin VI Sarolangun, Batin Datuk Nan Tigo Marga Tiang Pumpung dan Marga Peratin Tuo, Al Haris sebelumnya ke Mersam dan air Hitam. 


Nama tempat Mersam dikenal di Kabupaten Batanghari. Sedangkan nama tempat Air Hitam termasuk kedalam Kabupaten Sarolangun. 


Namun kali ini kita akan menyusuri tentang Mersam. 


Mersam tidak dapat dipisahkan dari tutur ditengah Masyarakat. Dikenal sebagai bagian dari Marga Kembang Paseban. 

15 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (23)

 


Setelah membicarakan Luak XVI maka konsentrasi kemudian dilanjutkan menapak perjalanan Betuah Al Haris di daerah Muara Siau. 


Membicarakan Muara Siau tidak dapat dilepaskan dari Marga Tiang Pumpung. 


Marga Tiang Pumpung, Marga Renah Pembarap dan Marga Senggrahan termasuk kedalam Luak XVI. Bersama dengan Marga Serampas, Marga Sungai Tenang dan Marga Peratin Tuo. 


Hubungan kekerabatan dengan Marga Tiang Pumpung, Marga Renah Pembarap ditandai dengan seloko “Gedung di tiang pumpung, Pasak di Pembarap. Dan kunci di Senggrahan. 


opini musri nauli : Perjalanan Betuah (22)

 


Setelah dari Marga Bukit Bulan Bulan yang termasuk kedalam Kabupaten Sarolangun, Al Haris kemudian menyusuri daerah Muara Siau, Dusun Tuo dan Desa Tanjung Berugo dan Rantau Panjang.  


Membicarakan wilayah Muara Siau, Desa Tuo dan Desa Tanjung Berugo memerlukan irisan wilayah yang rumit. Belum lagi Desa Rantau Panjang dan kecamatan Lembah Masurai dan Kecamatan Muara Siau. 


Untuk memudahkan pembahasan maka pembahasan harus dipisahkan. Sehingga akan memudahkan pemahaman. 


Desa Tuo (sering juga disebut Dusun Tuo), Desa Tanjung Berugo, Desa Rantau Panjang sering disebutkan sebagai Luhak XVI. 


Muchtar Agus Cholif, mendefinisikan makna “LUAK XVI”. Arti LUAK “berarti kurang, usak, tidak cukup lagi”. 


14 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (21)

 




Didalam perjalanan menyusuri tempat di Sarolangun, salah satu tempat yang didatangi oleh Al Haris adalah Meribung. 


Meribung tidak dapat dipisahkan dari Marga Bukit Bulan. 


Marga Bukit Bulan adalah salah satu Marga Tua di Provinsi Jambi. Selain itu dikenal juga Marga Serampas, Marga Sungai Tenang dan Marga Batin Pengambang. 


Disebut sebagai “bukit bulan” disebabkan, diatas bukit “terlihat cahaya yang terang”. Cahaya yang terang kemudian disebut sebagai bulan. Disebabkan “cahayanya” diatas bukit maka kemudian disebut sebagai “bukit bulan’. 


opini musri nauli : Perjalanan Betuah (20)

 


Sebelum menuju Meribung yang termasuk kedalam Marga Bukit Bulan, Al Haris sempat menerima keluhan dari masyarakat Desa Sungai Nibung yang termasuk wilayah Singkut. 


Membicarakan wilayah singkut tidak dapat dipisahkan wilayah adat Marga Pelawan. Wilayah yang memanjang dari Sarolangun menjelang batas Jambi – Sumsel. Menuju Lubuk Linggau. 


Marga Pelawan berpusat di Pelawan. Peta Belanda tahun 1910 juga menyebutkan Pusat Marga Pelawan di Pelawan. Menurut tutur masyarakat, Pelawan terletak di Dusun Rantau “tak Tenang’. Namun dalam perkembangannya kemudian juga disebutkan “Rantau Tenang”.