12 Juni 2014

opini musri nauli : CATATAN KRITIS ISSU HAM



CATATAN KRITIS ISSU HAM

Dalam hiruk pikuk pilpres 2014, issu HAM menjadi salah satu tema pokok yang sering dibicarakan. Sebagian kalangan menghendaki kasus HAM tetap diproses secara mekanisme dan ketentuan yang berlaku. Sebagian kalangan menghendaki kita tidak membicarakan kasus HAM dan menatap masa depan yang lebih baik.

10 Juni 2014

opini musri nauli : RETORIKA DAN BERDEBAT




Malam ini kita disuguhkan pendidikan politik. Retorika dan berdebat. Sebuah tema yang “sedikit” kering mendiskusikannya namun mempunyai dampak terhadap performance dan penyampaian gagasan yang akan disampaikan.

07 Juni 2014

opini musri nauli : Cara Menaklukkan Jokowi


Melejitnya nama Jokowi ke Pilpres 2014 memang membikin “cacing-cacing” kepanasan. Ada yang “kesal”, manusia kurus kerempeng, hitam dan jelek lagi (kata Putriku) masa menjadi calon Presiden.


Padahal sudah banyak yang mempromosikan menjadi Presiden. Sudah menguasai partai besar, sudah beriklan kesana kemari. Sudah banyak menghiasi media televisi. Tapi mengapa “Jokowi” selalu unggul di berbagai lembaga survey.

opini musri nauli : SIAPA DIRIMU



Ketika aku memilih sebuah nama.

Kau maki aku dengna kata-kata kasarmu. “Ngapaian pilih dia”. Suaramu keras menggelar. Memekakkan gendang telingaku.

06 Juni 2014

opini musri nauli : Skor untuk Mahfud, MD




Terlalu sayang melupakan dan menceritakan pandangan publik mengenai Mahfud MD seorang “negarawan” yang menjadi tim pemenangan kandidate Presiden Prabowo – Hatta.

Terlalu sayang “sikap” Mahfud MD yang kemudian menjadi “tim” penting Prabowo – Hatta.

Sikap ini berangkat untuk mengukur “negarawan” Mahfud, MD dalam tarik menarik “pilpres 2014”.

04 Juni 2014

opini musri nauli : Jokowi, Adian Napitupulu dan Ahok





Banyak yang pesimis terhadap perkembangan politik kontemporer Indonesia. Banyak yang tidak percaya “Partai” merupakan instrumen demokrasi di negara modern. Agama, warna kulit, suku tidaklah menjadi “ukuran” demokrasi. Kekuatan oligarkhi politik, politik dinasti, modal yang besar “memasuki” dunia politik.

opini musri nauli : Mencari “Pemimpin



Usai sudah penetapan Capres/cawapres 2014. Usai sudah penetapan nomor urut Capres/Cawapres 2014. Tinggal kita “mempersiapkan” diri melihat kampanye yang dilakukan oleh para tim sukses.


Tentu saja banyak analisa tentang kemenangan Pilpres. Banyak prediksi, perkiraan siapa yang menjadi pemenang Pilpres. Banyak yang memberikan pendapat “siapa yang pantas” menjadi pemimpin di Republik Indonesia.

03 Juni 2014

opini musri nauli : Blusukan, Turba dan Sidak



Tiba-tiba istilah “blusukan” menjadi istilah kosakata yang paling sering dibicarakan Pilpres. Istilah yang digunakan media ketika melihat kegiatan Jokowi yang sering turun ke lapangan. Jokowi turun ke gorong-gorong, duduk di warung, mendatangi puskesmas, kantor camat, kantor lurah. Jokowi nyelonong ke rumah-rumah penduduk. Jokowi mampir ke kantor LSM (YLBHI, SPI, AMAN, WALHI). Media kemudian meliputnya setiap hari dan perjalanan Jokowi menjadi headline di berbagai media.

01 Juni 2014

opini musri nauli : Branding Pilpres 2014


Dalam dunia yang begitu cepat, informasi begitu penting, maka trend dunia sudah berubah.

Dulu orang hanya mengenal produk. Kemudian bergeser mengenal mutu. Namun itupun tidak cukup. Kemudian beralih kemasan. Dan sekarang menjadi branding.


Begitulah dunia yang terus berubah.

31 Mei 2014

opini musri nauli : Adian Napitupulu

 

Setelaha cara “Mata Najwa” dengan menghadirkan Ahmad Yani (PPP) mewakili Prabowo – Hatta dan Adian Napitupulu mewakili Jokowi –Jusuf Kalla, selain sorotan kepada Anies Baswedan dan Mahfud MD, publik juga menyoroti perdebatan antara Ahmad Yani dan Adian Napitupulu (Adian).