11 Agustus 2014

opini musri nauli : BATTLE OF ADVOKAT

Persidangan di MK terhadap permohonan keberatan Pilpres Prabowo – Hatta telah dilangsungkan. Kita menyaksikan berbagai fakta-fakta yang kemudian dihubungkan dengan dalil yang disampaikan Prabowo – Hatta.

opini musri nauli : Ahok - Sang Penghancur Mitos


Rencana Pemprov Jakarta untuk pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat ditunjukkan sikap tegas Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Nah, terkait pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat, ternyata bukan hanya akan berdampak pada pedagang tanaman hias. Air mancur Mal Taman Anggrek pun terancam dibongkar. “Air mancur Taman Anggrek kita bongkar, enggak peduli Feng Shui, kita bongkar”


Sesuai rencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jalan Arjuna Utara dan Selatan yang terletak di pinggiran tol Kebun Jeruk akan dilebarkan hingga 18 meter. Pelebaran ini juga akan memakan lahan Universitas Indonesia Esa Unggul, Apartemen Menara Kebon Jeruk, dan berbagai ruko.

Tidak ada yang aneh dari pernyataan Ahok. Namun sikap tegas Ahok termasuk mengenyampingkan “feng shui” menarik di dunia politik sekarang.

10 Agustus 2014

opini musri nauli : PELAKU DAN KORBAN



PELAKU DAN KORBAN
Musri Nauli *

Dalam sebuah pemberitaan di media online, dikabarkan Mahkamah Agung (MA) membebaskan Ivan Kurniawan (25) dalam kasus narkoba. Sebab jaksa hanya mendakwa Ivan dengan dakwaan tunggal tentang mengedarkan narkoba. Padahal, Ivan hanyalah pemakai narkoba, bukan pengedar narkoba.

09 Agustus 2014

Kesalahan penghitungan Prabowo – Hatta

Kesalahan penghitungan Prabowo – Hatta

Ketika RRI mencatatkan kemenangan pasangan Jokowi-JK dengan persentase suara 52.51% dibandingkan Prabowo-Hatta yang hanya mendapatkan 47.49%, kubu Prabowo-Hatta tidak menerima hasil quick count. Padahal Hasil quick count dari RRI ini tidak jauh berbeda dengan lembaga survey terpercaya lainnya seperti SMRC, LSI, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Cyrus Network, Litbang Kompas, Populi Center dan Poltracking Institute yang semuanya juga memenangkan pasangan Jokowi-JK.


Tidak mau kalah, Prabowo-Hatta mengeluarkan hasil quick count berdasarkan lembaga quick count (yang kemudian ternyata bodong). Hasilnya Jaringan Suara Indonesia, Prabowo-Hatta dengan 50,16% sementara Jokowi – JK memperoleh 49,84% Puskaptis, Prabowo – Hatta dengan 52,05% sementara Jokowi – JK memperoleh 47,95%, LSN Prabowo-Hatta 50,60% dan Jokowi-JK 49,75%.
Jangan dilupakan hasil LSN yang mencatatkan kemenangan Prabowo-Hatta 50,56% - Jokowi -JK 49,75%. Bila dijumlahkan, total suara 2 pasangan itu mencapai 100,35%.

07 Agustus 2014

opini musri nauli : Mengapa Jokowi Menang di Jambi ? (Tanggapan terhadap Navarin Karim)



Dalam kolom opini di Jambi Ekspres tanggal 7 Agustus 2014, Navarin Karim (NK) menuliskan opininya yang berjudul “Keanehan Hasil Pilpres di Propinsi Jambi dan Harapannya”. Tulisan ini memantik “keanehan juga bagi penulis” karena NK menyoalkan kemenangan Prabowo – Hatta di Jambi. Keanehan yang penulis rasakan ketika keheranan berbagai kalangan terhadap pilihan terbuka penulis kepada Jokowi.

opini musri nauli : FASHION JOKOWI


Dalam persidangan di MK, Prabowo didalam pidatonya didukung partai-partai pengusung yang memperoleh suara mayoritas di DPR. Tidak lupa juga mengakui didukung tokoh-tokoh angkatan 66 dan tokoh reformasi seperti Akbar Tanjung, Amien Rais.


Ingatan saya kemudian melayang dengan sejarah panjang perjalanan Indonesia. Akbar Tanjung menjadi bagian tokoh penting angkatan 66 dan Amien Rais tokoh reformasi 98. Bahkan Akbar Tanjung juga menjadi tokoh penting reformasi.

06 Agustus 2014

opini musri nauli : 4 Tertawa Pilpres 2014


Serius. Saya tidak bisa menahan ketawa dagelan Stand Up Comedy yang paling lucu. Dagelan paling lucu menjelang sidang pilpres di MK.


Kejadian lucu-lucuan dimulai ketika quick count mengumumkan kemenangan Jokowi – JK dengan angka diatas 5 %. Jokowi – JK 53% dan Prabowo- Hatta 47 %. Di Metro TV dikabarkan tentang suasana keharuan kelompok Jokowi – JK di markasnya.

04 Agustus 2014

opini musri nauli : Pengaruh Hindu dalam Seloko Melayu di Hulu batanghari




PENGARUH HINDU DALAM SELOKO MELAYU DI HULU BATANGHARI
Musri Nauli[1]


Sebelum lahirnya UU No. 5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, di daerah hulu[2] Sungai Batanghari[3], masyarakat mengenal Dusun sebagai pemerintahan terendah (village government). Dusun terdiri dari beberapa kampung. Mengepalai Kepala Dusun adalah Depati. Dibawah Depati adalah Mangku. Dusun-dusun kemudian menjadi Margo. Pembagian kekuasaan dalam negeri atau dusun di daerah hulu adalah bathin dengan gelar Rio, Rio Depati atau Depati, di daerah hilir penguasanya adalah Penghulu atau Mangku dibantu oleh seorang Menti (penyiar, tukang memberi pengumuman)[4]

Sedangkan Margo[5] mencakup mencakup setiap Dusun yang terdiri dari Bathin. Mengepalai Margo biasa dikenal dengan nama Pesirah[6].

03 Agustus 2014

opini musri nauli : Mudik dan Kolesterol


Menikmati sensasi mudik tidak bisa dilepaskan dari makanan khas daerah tujuan mudik. Sensasi makanan khas selain memang bumbu yang diracik sulit ditemui di daerah lain, cara memasaknya juga suasana yang membikin kita selalu ingin mendatangi tempat itu (walaupun entah berapa kali kita sudah mampir).

26 Juli 2014

opini musri nauli : PRABOWO – SOLDIER OF FORTUNE


Melihat kampanye pilpres 2014, saya meyakini akan berakhir setelah tanggal pencoblosan. Berbagai issu seperti antek asing, boneka, keturunan China dan berbagai issu negatif lainnya membuat Pilpres 2014 menjadi pilpres yang paling panas. Terlepas dari “head to head' candidate capres, issu yang bergentayangan terus menerus mengemuka.


Dengan asumsi itulah, kemudian saya berharap agar berakhir ketika pencoblosan. Rasa muak yang terus menerus melihat kampanye yang tidak sehat membuat pilpres dapat berakhir damai. Dan siapapun pemenangnya kita berharap dapat memiliki Presiden baru.