17 Agustus 2016

opini musri nauli : Marga IX Koto – Negeri Tua Berbakti Kepada Negeri



Marga IX Koto terletak berbatas dengan Marga VIII Koto, Marga Sumay, Marga Batin II Babeko dan Marga Batin III Ilir. Pusat Marga IX Koto terletak di Teluk Kuali.

15 Agustus 2016

opini musri nauli : Marga Tungkal Ulu – Waris Nan Delapan



Didalam Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dikenal daerah Tungkal Ulu dan Tungkal Ilir. Tungkal Ulu terletak di Kota Kuala Tungkal dan daerah Tungkal Ulu terletak di Merlung.

09 Agustus 2016

opini musri nauli : Raja Pangkalan Jambi


Pangkalan Jambu merupakan salah satu Marga di Kabupaten Merangin. Didalam Peta Belanda kemudian menyebutkan Pusat Marga terletak di Kampung Tengah. Selain Kampung Tengah juga disebutkan Dusun Lereng. Namun menurut Datuk Rajo Nan Putih[1], pusat Marga terletak di Perentak.

Perentak dikenal sebagai “Tiga Alur” yang terdiri dari Bukit Perentak, Tanjung Alur dan Bunga Tanjung.

opini musri nauli : Perkawinan yang dilarang





Didalam berbagai pranata adat, masih dikenal perkawinan yang dilarang. Di adat Batak selain tidak diperkenankan perkawinan sesama Marga (Mariboto), maka dikenal juga perkawinan yang dilarang dalam ikrar tertentu (Marpadan). Misalnya Hutabarat dan Silaban, Manullang dan Panjaitan dan seterusnya. Atau tidak boleh menikah anak perempuan dari Saudara perempuan dari Ayah (Berpariban).

08 Agustus 2016

opini musri nauli : Marga Pelawan - Sang Pelawan yang tetap Melawan



Marga Pelawan berpusat di Pelawan. Peta Belanda tahun 1910 juga menyebutkan Pusat Marga Pelawan di Pelawan. Menurut tutur masyarakat[1], Pelawan terletak di Dusun Rantau “tak Tenang’. Namun dalam perkembangannya kemudian juga disebutkan “Rantau Tenang”.

07 Agustus 2016

opini musri nauli : Datuk Nan Tigo - Tiga Datuk Menguasai Marga



Dalam peta Belanda tahun 1910 disebutkan “DATOEK NAN III”. Datuk Nan Tigo adalah serumpun tiga datuk menguasai Marga “DATOEK NAN III”. Marga Datoek Nan Tigo berpusat di Mengkadai.

05 Agustus 2016

opini musri nauli : Marga dan Batin di Bungo



Didalam peta Schetkaart Resindentie Djambi Adatgemeenschappen (Marga’s), Tahun 1910 disebutkan “Marga Tanah Sepenggal, Marga Jujuhan, Marga Pelepat, Batin VII, Bilangan V, Batin VII, Batin III Ilir, Batin III Ulu, Batin II”.

02 Agustus 2016

opini musri nauli : istilah Marga di Jambi



8 Tahun terakhir ini, istilah “Marga” dan Batin sering “mengganggu” pikiran saya. Ketidaksengajaan menemukan istilah “Marga” bermula ketika mendampingi masyarakat yang menolak perusahaan HTI yang hendak “menghancurkan” kawasan hulu Batanghari.

01 Agustus 2016

opini musri nauli : Menulis



Akhir-akhir ini, saya sering “kesal” membaca status di FB, twitter, laporan, narasi bahkan pengajuan skripsi (untung aja tidak tesis). Kekesalan dimulai dari penggunaan tanda baca, tema yang ditawarkan, hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain, ide yang berserakan hingga penulisan yang mengganggu makna.

Yang menulis tidak hanya masyarakat kebanyakan. Bahkan “oknum” (kok pakai oknum, ya) di Pemerintahan, ketua partai, “oknum” anggota DPRD (lagi-lagi pakai oknum), timses, mahasiswa hingga masyarakat kebanyakan.

31 Juli 2016

opini musri nauli : Arief Munandar – Putra Terbaik Marga Batin Pengambang



Pejabat Bupati Sarolangun akhirnya dibebankan kepada Arief Munandar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jambi. Arief Munandar (AM) adalah putra berasal dari Muara Talang.

Dalam leadership, interaksi penulis ketika kebakaran tahun 2015. Sebagai “host” dari kegiatan pemadaman kebakaran, tanggungjawab yang dibebankan begitu besar. Dengan luas terbakar mencapai 135 ribu hektar (LAPAN), “kurangnya fasilitas dan “dukungan” kurang maksimal dari segi pembiayaan, membuat AM haruslah  “pontang panting” menghadiri berbagai rangkaian kegiatan.