15 September 2020

opini musri nauli : CARA PANDANG KEPEMIMPINAN JAWA


 

Ada dua peristiwa penting yang menarik perhatian saya. Pertama ketika Jokowi membuat status di FB yang menyebutkan “Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangestuti. Dan ketika diwawancara Najwa Shihab ketika memenangkan Pilpres di Istana yang menyebutkan "Sugih tanpa bandha, Digdaya tanpa aji, Nglurug tanpa bala, dan Menang tanpa ngasorake."

 

Status di FB yang menyebutkan “Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangestuti” berkaitan dengan kisruh KPK-Polri.

 

Dibawah tekanan publik dan KPK yang hendak menolak Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri dan menghadapi tekanan partai yang sudah meloloskannya. Termasuk juga dari DPR-RI yang meminta agar proses BG dilanjutkan.

 

Entah mengapa Jokowi membuat status di FB tahun 2015.

 

14 September 2020

opini musri nauli : TURBA, SIDAK, BLUSUKAN DAN PERTISUN

 

 

Ketika Jokowi sering “blusukan” ke tempat-tempat yang menjadi perhatiannya, terbayang cara-cara ini juga dikenal sebelumnya.

 

Sebelumnya dikenal Sidak. Sidak adalah inspeksi mendadak. Cara pemimpin mengetahui kerja anggotanya di lapangan.

 

Selain itu juga dengan Sidak. Namun sedikit mirip yang dikenal Turba. Turba berasal dari kata “turun kebawah”.

 

Turba dan sidak lebih menampakkan agenda resmi pemerintahan yang berkaitan untuk mengontrol kerjanya di lapangan. Dengan cara “Sidak”, atau “turba” atau “blusukan” dapat diketahui bagaimana “Serapan” kegiatan dilakukan. Sekaligus mengetahui bagaimana cara “control” anggota dibawah untuk memastikan di lapangan.

opini musri nauli : Jambi dan Antropologi


Dalam karya master piece-nya, Prof. Koentjaraningrat (Pak Koen), dijelaskan untuk melihat sebuah kebudayaan suku bangsa dapat dilihat dari berbagai unsur.

 

Menggunakan istilah “Suku bangsa” untuk melihat kebudayaan di Indonesia kurang tepat. Apabila dilihat dari berbagai unsur pembentuk kebudayaan, maka berbagai yang disebut sebagai “suku bangsa” justru menunjukkan derajat sebagai bangsa.

13 September 2020

opini musri nauli : Ketika Saya harus memilih

  

Menjelang akhir tahun yang lalu, saya berkesempatan datang ke Desa Tanjung Mudo, Kabupaten Merangin. Bermalam di rumah Kepala Desa Tanjung Mudo. Untuk sebuah urusan tanah.

 

Desa Tanjung Mudo sejak lama saya datangi. Seingat sejak 2008. Bersama-sama dengan 54 Desa kemudian menolak perusahaan untuk menghabisi hutan mereka.

 

Setelah penolakan, 17 Desa kemudian mengusulkan Hutan Desa. Proses lama yang kemudian disetujui oleh Kementerian Kehutanan.

08 September 2020

opini musri nauli : Jambi dan Tokoh Politik

 


 

 

Setelah pendaftaraan di KPU, para kandidat mulai mendatangi tokoh-tokoh masyarakat (informal leader). Nama-nama seperti Madel, Abdullah Hich, Lohot Hasibuan, Yusuf Majid, Hasan Ismail Ramli Thaha adalah segelintir nama-nama yang didatangi.

 

Sebagai “safari politik”, sah-sah saja para kandidat mendatangi para tokoh. Selain figur yang didatangi dikenal masyarakat, dukungan yang diberikan merupakan salah satu “pintu” untuk meraih dukungan politik.

 

Dalam teori tindakan yang disampaikan oleh Max Weber, tokoh ditempatkan dan dapat dibaca sebagai “otoritas tradisional”, “otoritas kharismatik” dan “otoritas legal rasional”.

 

07 September 2020

opini musri nauli : 3 PENDEKAR WALHI MENGUJI POLITIK PRAKTIS

Mendapatkan kabar 3 orang yang kukenal baik Aristan (calon Walikota Palu, Sulteng), Berry Nahdian Furqon (Calon Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalsel) dan Yohannes Rumpak (Calon Bupati Sintang, Kalbar) merupakan kegembiraan tersendiri melihat pilkada serentak 9 Desember 2020.

opini musri nauli : Hukum Acara Perdata (2)

 

Melanjutkan diskusi sebelumnya, didalam mekanisme Mediasi kemudian dilihat. Apakah para pihak bersedia menyelesaikannya didalam mekanisme mediasi atau tidak. 

02 September 2020

opini musri nauli : Jambi dan Jawa Kuno

 


Secara tidak sengaja, ketika penulis menyebutkan berbagai Seloko, istilah dan nama-nama tempat, berbagai kata-kata digunakan merujuk kepada istilah yang digunakan berbagai tempat yang berasal dari istilah Jawa Kuno.

 

28 Agustus 2020

opini musri nauli : MESIN PARTAI PILGUB JAMBI 2020


Setelah Partai Golkar memberikan dukungan kepada Cek Endra (CE), Partai Gerindra dan Partai Demokrat kepada Fachrori Umar, kemudian PAN memberikan dukungan kepada Al haris – Abdullah Sani, Akhirnya Setelah mengalami beberapa kali penundaan, PDIP di “last minute”, mengumumkan bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jambi 2020. (CE) sebagai Bakal calon Gubernur Jambi. Dan Ratu Munawarah (RM) sebagai Wakil Gubernur Jambi.

 

Peristiwa pengumuman tidaklah begitu mengejutkan. Beberapa waktu yang lalu, santer keduanya akan diusung PDIP untuk Pilgub 2020.

27 Agustus 2020

opini musri nauli : Konflik Batas jambi - sumsel

 



 

Akhir-akhir ini, keresahan dirasakan oleh masyarakat Desa Ladang Panjang, Sungai Gelam, Muara Jambi terhadap batas Jambi – Sumsel. Beberapa kali media massa telah memuat keresahan.

 

Akibat yang paling terasa belum diselesaikan batas Jambi – Sumsel menyebabkan pembangunan belum bisa dilaksanakan. Terutama di Dusun Sawit Mulyo Rejo.

 

Untuk membantu menjernihkan dan meletakkan posisi wilayah Dusun Sawit Mulyo Rejo, Desa Ladang Panjang, Sungai Gelam, Muara Jambi, penulis ingin urun rembug. Sehingga persoalan yang berlarut-larut dapat diselesaikan menggunakan berbagai perangkat yang bisa digunakan.

 

Pertama. Menggunakan pengetahuan yang dikenal ditengah masyarakat. Di Jambi sendiri, batas Jambi – Sumsel dikenal dengan Tembo “Sialang belantak besi”. Sialang belantak besi dikenal didalam Tembo yang terpatri didalam website Provinsi Jambi.