17 September 2014

opini musri nauli : MATI GAYA PEMERINTAH


Dalam kurun waktu akhir-akhir ini, disaat dunia politik kontemporer sibuk gonjang ganjing struktur kabinet dan siapa yang menduduki kursi Menteri Pemerintahan Jokowi-JK, rakyat di Riau, Jambi dan Sumsel harus bergelut dengan kenyataan hidup. Merasakan asap dari kebakaran lahan. Merasakan penderitaan yang terus berulang setiap tahun.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan menyatakan jumlah titik api (hot spot) di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu beberapa hari terakhir jumlahnya mengalami peningkatan signifikan. Jumlah titik api yang sebelumnya terdeteksi 20–30 titik, kini jumlahnya meningkat bisa mencapai 200 titik lebih.

Pemerintah Didesak Larang Penggunaan Kayu Hutan Alam


Jakarta (Antara) - Sejumlah organisasi masyarakat sipil di bidang kehutanan dan lingkungan hidup mendesak Pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan pelarangan bahan baku kayu dari hutan alam untuk industri bubur kertas dan kertas.

14 September 2014

Musri Nauli: Tangkap elitnya

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Maraknya perburuan liar terhadap Harimau Sumatra menjadi PR bersama bagi seluruh komponen provinsi Jambi. Apalagi, sebagai hewan yang dilindungi, Harimau Sumatra banyak mendiami kawasan hutan di Provinsi Jambi.

10 September 2014

opini musri nauli : Adu "Modal" Kandidat BH-1


Jambi. Dua orang kandidat calon gubernur (Cagub) Jambi yaitu incumbent Drs. Hasan Basri Agus (HBA) yang saat ini masih menjabat Gubernur Jambi dan kompetitornya Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Zumi Zola Zulkifli, ternyata memiliki kekayaan yang nyaris sama, yakni berkisar tiga miliar rupiah. Berdasarkan data yang diperoleh DetakJambi dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), HBA tercatat melaporkan kekayaannya pada 27 Maret 2010 dengan total harta kekayaan sebesar Rp. 3.407.649.513,-. Sedangkan Zumi Zola, tercatat melaporkan harta kekayaannya pada 4 Desember 2010 dengan total kekayaan mencapai Rp. 3.283.018.115,-.

opini musri nauli : RASIONALITAS PILKADA LANGSUNG


Akhir-akhir ini gegap gempita politik Indonesia kontemporer dihebohkan dengan RUU Pilkada yang beralih dari “pilkada langsung” menjadi pilkada dipilih DPRD”. Saya berusaha memahami alur pikiran penggagas dan pendukung pilkada dipilih DPRD.

Ada dua kutub alasan pilkada dipilih DPRD. Alasan pertama “mengingat biaya politik tinggi”. Alasan kedua “Pilkada langsung telah memecah belah masyarakat dan berpotensi timbulnya perpecahan'.

27 Agustus 2014

opini musri nauli : KESOMBONGAN INTELEKTUAL



Pilpres 2014 telah berlalu. Suasana hiruk pikuk yang mewarnai pilpres memberikan banyak pelajaran. Baik kepada pendukung Prabowo-Hatta ataupun Jokowi-JK.

Namun tentu saja pilpres tidak boleh berlalu begitu saja. Pembelajaran pilpres tidak boleh hanya sekedar pengetahuan segelintir orang. Pembelajaran pilpres harus menjadi pembelajaran kita semua.

26 Agustus 2014

opini musri nauli : ROBOHNYA SEKOLAH KAMI


Berita “ambruknya sekolah SD 164/IV Jambi Timur” menyentak nurani kita. Dari peristiwa terdapat 14 siswa yang menderita luka-luka yang dibawa ke rumah sakit.


Sekolah yang dibangun sejak tahun 1981 sama sekali belum pernah mengalami perbaikan kecuali “cuma mengganti seng” dan membuat jalan berupa papan.

25 Agustus 2014

opini musri nauli : ADA APA DENGAN ORGANISASI ISIS ?


Menarik tema yang ditawarkan berbagai kalangan mengenai organisasi ISIS (yang mengaku mendirikan organisasi islam dengan model sentrum dunia). Dari berbagai pendapat yang penulis baca, “kesan' yang ditimbulkan adalah membicarakan ISIS sebagai organisasi Islam yang hendak mendirikan negara islam ataupun negara yang berasaskan islam.

Titik sentuh menggunakan konstitusi, hak asasi dan konsep “pemikiran”. Penulis tertarik menyandingkan pendekatan yang digunakan sebagai alas membedah konsep ISIS itu sendiri.

20 Agustus 2014

opini musri nauli : TEROR PANSUS DAN KOALISI PARLEMEN



Pilpres sudah usai. Tanggal 9 Juli 2014, rakyat sudah menentukan aspirasinya politiknya. Terlepas dari berbagai evaluasi dari partai-partai, hasil yang diterima partai cukup mengejutkan.

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memperoleh 109 kursi. Partai Golongan Karya (Golkar) memperoleh 91 kursi. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memperoleh 73 kursi. Partai Demokrat memperoleh 61 kursi. Partai Amanat Nasional (PAN) memperoleh 49 kursi. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 47 kursi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 40 kursi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperoleh 39 kursi. Partai Nasdem memperoleh 35 kursi
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memperoleh 16 kursi.

19 Agustus 2014

opini musri nauli : AHLI DI MK


Dalam persidangan pilpres 2014, para pihak menghadirkan ahli. Dari pihak pemohon diantaranya dihadirkan Yusril Ihza Mahendra (YIM), Margarito Kamis, Imron Putra Sidin (IPS). Sedangkan dari KPU dihadirkan Harjono (mantan hakim MK). Dan dari pihak Jokowi diantaranya menghadirkan Saldi Isra.