14 September 2014

Musri Nauli: Tangkap elitnya

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Maraknya perburuan liar terhadap Harimau Sumatra menjadi PR bersama bagi seluruh komponen provinsi Jambi. Apalagi, sebagai hewan yang dilindungi, Harimau Sumatra banyak mendiami kawasan hutan di Provinsi Jambi.
Pembukaan lahan perkebunan secara besar-bersaran memuat Hewan ini semakin terpinggirkan sebagai hewan asli Jambi. Akibatnya, mereka harus mencari tempat baru untuk bertahan hidup. Salah satu tempat yang masih belum terjangkau tangan-tangan jahil adalah hutan hutan belantara asli yang tidak terjamah seperti taman nasional.
"Mengacu dari berbagai sumber, harimau sumatra yang hidup di kawasan Land scape jambi hanya berkisar 50 ekor yang tersebar diberbagai taman nasional," kata Musri Nauli, Direktur Eksekutif Walhi Jambi, kepada tribunjambi.com, Sabtu (13/9)
Untuk itu, kuat dugaan harimau yang diperdagangkan secara ilegal ini berasal dari taman nasional. Diduga dibekingi oleh kalangan elit. Masyarakat Jambi umumnya menganggap harimau sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Terlebih bagi masyarakat asli yang terbiasa hidup di tepi hutan. Ini terbukti dengan penghormatan masyarakat lewat sibol-simbol kuno.
Apalagi dibeberapa masyarakat jambi kerap mengaitkan sejarah kehidupan dengan Harimau. Ada kemungkinan para pelaku sengaja didatangkan dari luar. "Pihak pemerintah, melalui BKSDA harus tegas menyikapi persoalan ini. Tanpa pandang bulu, siapa oknum yang berperan dibalik itu semua,"kata Musri.
Penegakan hukum salah satu langkah yang tepat sebagai shok terapi bagi para pelaku. Jangan sampai hanya oknum perantara maupun pelaku penangkapannya saja yang diadili. Yang terpenting, tindak tegas pemerintah untuk mengungkap elit dibalik itu semua. Ini juga harus didukung oleh pihak kepolisian dan TNI

http://jambi.tribunnews.com/2014/09/14/musri-nauli-tangkap-elitnya