01 Oktober 2016

opini musri nauli : Simarantihan : Peradaban yang ditinggalkan


Perjalanan ke Simarantihan merupakan perjalanan akhir dusun-dusun didalam Marga Sumay. Februari 2013, perjalanan menyusuri Dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Sumay

26 September 2016

opini musri nauli : Rakyat vis Negara tentang Kebakaran


Kebakaran tahun 2015 memasuki tahun kelam. Selama tiga bulan ditutupi asap. Hingga Oktober 2015, berdasarkan citra satelit, WALHI mencatat terdapat sebaran kebakaran 52.985 hektar di Sumatera dan 138.008 di Kalimantan. Total 191.993 hektar. Indeks mutu lingkungan hidup kemudian tinggal 27%. Instrumen untuk mengukur mutu lingkungan Hidup dilihat dari “daya dukung” dan “daya tampung”, Instrumen Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, penggunaan “scientific” dan pengetahuan local masyarakat memandang lingkungan hidup.

16 September 2016

opini musri nauli : ADU STRATEGI PERSIDANGAN JW



Setelah beberapa waktu melewatkan persidangan kasus Myrna, saya berkesempatan melihat persidangan live di televisi. Tanpa bermaksud mempengaruhi, persidangan kemarin cukup menarik perhatian terutama berkaitan dengan pendekatan science didalam melihat fakta-fakta persidangan.

Pertama. Secara hukum memang menjadi persoalan apabila hukum acara Pidana tidak diterapkan.

15 September 2016

opini musri nauli : Marga Batin 5



Menyusuri jalan lintas Sumatera yang biasa disebut Lintas Sumatera tengah, dikenal daerah Batin V. Batin V berpusat di Sarolangun.

Wilayah Marga Batin hanya menyebutkan Sarolangun. Didalam Peta Belanda 1920 “Schetskaart Residentie Djambi – Adatgemeenschappen (Marga’s), hanya menyebutkan “Sarolangoen”.

10 September 2016

opini musri nauli : KESALAHAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN


Ketika UU No. 10 tahun 2016 (UU Pilkada) disahkan tanggal 1 Juli 2016, reaksi publik belum menimbulkan persoalan.

UU No. 10 Tahun 2016 mengatur tentang Pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati. UU ini merupakan pengesahan dari Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Pilkada. Publik masih diingatkan ketika tarik menarik antara Pemerintah dan DPR yang menghendaki pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Tarik menarik kepentingan mewarnai paska pilres 2014.

08 September 2016

opini musri nauli : Marga Jujuhan


Marga Jujuhan dikenal sebagai Marga yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat. Didalam Tembo Propinsi Jambi, “berjenjang dari Sialang Belantak Besi, lepas dari Durian Takuk Rajo. Melayang ke Tanjung Semelidu menuju Berajo Nan Seberang”.

05 September 2016

opini musri nauli : Jailolo yang Mulai Bersolek



Nama Jailolo “mulai dipinggirkan” dan tenggelam dengan “gemerlap” nama Halmahera,  Propinsi Maluku Utara. Sebuah kepuluan besar di Seberang Pulau Ternate dan Tidoro. Bahkan nama “Jailolo” mulai tenggelam setelah “Sofifi” kemudian ditetapkan sebagai ibukota Propinsi Maluku Utara.

04 September 2016

opini musri nauli : Polaroon


Polaroon” demikian disebut Nathaniel Courthope, komandan dua Kapal, Swan dan Defence, 23 Desember 1616 m[1]. Courthope kemudian dikenal sebagai “pejuang” yang mempertahankan Pulau Rum dari serangan Belanda. Kisah “heroic” ini kemudian membuat Inggeris dan Belanda sepakat menukar “Polaroon” dengan Manhattan di Negara bagian Amerika.

02 September 2016

opini musri nauli : MOI MOI I MOLOKU


Kepulauan Maluku (didalamnya termasuk Maluku dan Maluku Utara selanjutnya disebut Kepulauan Maluku) merupakan jalur terjauh yang pernah ditempuh oleh “petualang dunia”. Sebagai “negeri impian”, cerita “pala” yang didengar para petualang Eropa dari petualang-petualang Timur membuat Eropa “bergantian” mendatangi Kepulauan Maluku.

Disebut Kepulauan Maluku terdiri dari Pulau Ternate, Pulau Tidore, Pulau Morotai, Pulau Halmahera, Pulau Moti, Pulau Bacan, Pulau Obi dan Pulau Sula.

27 Agustus 2016

opini musri nauli : SUDUT LAIN DARI PERSIDANGAN PIDANA




Persidangan pidana terhadap kematina Mirna yang kemudian “menyeret” JW, menarik perhatian berbagai kalangan. Persidangan yang memakan waktu panjang, melihat sudut pembuktian, kepiawaian para pihak membuat sidang ditunggu masyarakat menonton secara “live”. Berita ini kemudian “menenggalamkan”  peristiwa persiapan PON, kasus “tertipunya” calon Jemaah Haji di Philipina. Siaran live kemudian ditunggu untuk melihat “siapa sesungguhnya” pembunuh Mirna