08 Juni 2017

opini musri nauli : UNTOLD STORY – Aktivis Jalanan

Bang, Aku Mawardi. Teman Arif.
Arif Meninggal setengah jam yang lalu
03.46 – 7 Mei 2017


Suara hening menjelang sahur membuyarkan rasa kantuk saat menerima telephone. Sejenak aku terpaku. Darah tersirap. Lutut rasa lunglai. Entah mengapa ada rasa airmata mengalir tidak terasa.

30 Mei 2017

Ayah, Mengapa tidak boleh main keluar rumah ?



Ayah, Mengapa tidak boleh main keluar rumah ?


Kalimat itu masih terngiang-ngiang hingga sekarang menjawab ladenan protes putraku. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengaji, wajar saja putraku protes. Dengan beban yang sering diingatkan istriku, menyelesaikan pekerjaan dan mengaji barulah diperkenankan main bola atau main sepeda diluar Rumah. Suasana permainan seusianya masih kelas 4 SD. Tidak ada yang lebih menggembirakan selain bermain sepakbola, main sepeda, kejar layang-layang atapun menghadang ikan kecebong.

23 Mei 2017

opini musri nauli : PENASARAN DAN RESPEK





Babak baru dan nasib Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memasuki laga pamungkas. Putusan Hakim menjatuhkan pidana 2 tahun penjara. Langsung masuk penjara tanpa menunggu upaya banding dan kasasi. Melengkapi karir sebagai Gubernur petahana yang gagal kedua kalinya di Pilkada Jakarta.

opini musri nauli : Surat terbuka untuk Afi





Ananda Afi. Sengaja saya memanggilmu Ananda mengingat usiamu yang masih muda.

Disaat kelahiranmu, saya tengah memimpin demonstrasi buruh menghentikan pabrik dari perusahaan yang majikannya terkenal tidak pernah disentuh oleh siapapun.

22 Mei 2017

opini musri nauli : Ikan dan gambut


Membicarakan ikan dan gambut tidak dapat dipisahkan. Di gambut, ikan khas gambut menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Di berbagai tempat diceritakan tentang kekayaan gambut sebagai penyimpan air yang menghasilkan ikan-ikan khas gambut.

21 Mei 2017

opini musri nauli : Pemangku Dusun sebelum UU Desa



Sebelum UU No. 5 Tahun 1979 (UU Desa), di Jambi dikenal Dusun yang kemudian digantikan menjadi Desa. Untuk pemangku jabatan Dusun dikenal Depati, Rio, Ngebi, Datuk dan Penghulu

10 Mei 2017

opini musri nauli : Marga Maro Sebo Ulu




Marga Sebo berbatasan Margo Bathin V Dengan Pusat pasirah berada di Mato Gual, , Margo Kembang Paseban Dengan Pusat Pasirah Berada di Mersam, Margo Tungkal Ulu dengan pusat Pasirah Berada di Merlung, Margo petajin ilir dengan Pusat Pasirah berada di Sungai bengkal, Margo Tabir Ilir dengan pusat pasirah berada di Bangko Pintas dan Margo Air Hitam dengan pusat pasirah berada di Lubuk Kepayang[1].

05 Mei 2017

opini musri nauli : Depati Duo Silo


Menurut tutur di Marga Renah Pembarap, “Puyang” mereka berasal dari Jawa Mataram dan Minangkabau. Yaitu Panatih Lelo Majnun, Panatih Lelo Baruji dan Panatih Lelo Majanin. Sedangkan dari Minangkabau Syech Rajo, Syech Beti dan Syech Saidi Malin Samad. Cerita tentang sejarah Marga Renah Pembarap mengenai “Syech Rajo, Syech Beti dan Syech Saidi Malin Samad” juga ditemukan di Marga Senggarahan[1].

opini musri nauli : Ikat Kepala



Akhir-akhir ini “demam” memakai ikat kepala khas Jambi mewarnai berbagai tempat di Jambi. Dengan bangga kaum muda Jambi kemudian menjadikan ikat kepala sebagai pakaian sehari-hari menemani berbagai pertemuan anak muda di Jambi.

02 Mei 2017

opini musri nauli : POLITIK PADI

Kemakmuran dan kebesaran kerajaan di Jambi tidak dapat dilepaskan dari Merica[1] dan karet[2]. Namun negeri ini sangat menggantungkan hidupnya dari beras, yang diangkut dengan kapal yang kekurangan dan harus dibayar dengan mata uang.


Daerah perkebunan merica tidak melakukan penanaman padi, sebab harga merica lebih bagus dari pada padi. Oleh sebab itu petani merica tergantung pada beras yang didatangkan dari luar daerah. Pada akhir abad ke-19 harga beras di Hindia Belanda cenderung naik dan memasuki awal abad ke- 20 turun secara drastis[3].