06 Januari 2018

opini musri nauli : BARANG BUKTI, ALAT BUKTI DAN BUKTI YANG CUKUP



Sebenarnya hari Sabtu ini saya ingin menghabiskan dengan hati riang gembira. Seriang anak-anak muda memasuki malam minggu. Malam “hang out” ataupun malam istirahat setelah sepekan bekerja.


Namun menyimak perdebatan klasik tentang peristiwa OTT KPK, akhirnya keinginan untuk “istirahat” tertunda.

02 Januari 2018

opini musri nauli : CATATAN HUKUM 2017


Tahun 2017 tidak dapat dipisahkan diakhir tahun peristiwa OTT KPK (Operasi Tangkap Tangan) terhadap pejabat-pejabat penting di Jambi. Peristiwa OTT KPK kemudian “menghentak” dan daya gelegarnya menggeger Jambi. Dengan nilai fantastis ukuran nilai OTT KPK dan “berbarisnya” pejabat yang ditangkap membuktikan KPK telah lama mencium aroma bau tidak sedap didalam pengesahan RAPBD. Membuktikan anggapan ditengah masyarakat tentang aroma bau tidak sedap didalam “ketok palu”.

01 Januari 2018

opini musri nauli : DURIAN


Benar kata orang Bijak nan jauh disana. Apabila pemimpin yang “direstui” oleh alam semesta ditandai dengan “alam menjadi. Padi menguning. Rumput hijau. Kerbo gepuk. Ke aek cemeti keno. Ke darat durian gugu”. Musim durian tahun ini mulai menampakkan hasilnya. Setelah 2 tahun berturut-turut gagal panen. Musim durian adalah “lambang” alam semesta yang merestui kelahiran dan kepemimpinan dari daerahnya.

28 Desember 2017

opini musri nauli : Kanda Irmansyah yang kukenal


Ketika saya mengundang diskusi konflik awal tahun 2013 yang lalu, saya tidak membayangkan “seorang kadis Kehutanan” akan hadir di Kantor Walhi. Walaupun secara administrasi, undangna ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan, namun belum pernah “selevel” Kadishut akan hadir di Kantor Walhi.

27 Desember 2017

opini musri nauli : Penghormatan terhadap Kepemimpinan

 


Ditengah masyarakat, penghormatan terhadap pemimpin diucapkan berbagai seloko seperti “Alam sekato Rajo. Negeri sekato Batin. Atau “Alam Berajo, Rantau Berjenang, Negeri Bebatin, Luhak Berpenghulu, Kampung betuo, Rumah betengganai”

24 Desember 2017

opini musri nauli : Mengelola keberagaman





Mempunyai tiga orang putra dan seorang putri didalam satu keluarga memerlukan “seni” tersendiri” didalam mengatur dan mengendalikan. Meminjam istilah Khalil Gibran, “Anakmu Bukanlah Milikmu”. Sebuah “renungan” yang kupegang teguh disaatku sadari mereka mempunyai mimpi di masa depan.

20 Desember 2017

opini musri nauli : Kelirumologi





Yang kusuka Indonesia adalah "daya khayal",  "ilmu kelirumologi" dan ilmu "mencocokkan" dengan pemikiran sang penutur.

19 Desember 2017

opini musri nauli : PENGHORMATAN TERHADAP KEPEMIMPINAN




Ditengah masyarakat, penghormatan terhadap pemimpin diucapkan berbagai seloko seperti Alam sekato Rajo. Negeri sekato Batin. Atau “Alam Berajo, Rantau Berjenang, Negeri Bebatin, Luhak Berpenghulu, Kampung betuo, Rumah betengganai”

Setiap ucapan, perbuatannya, pandangan, sikap kemudian diikuti orang banyak. Yang berhak untuk memutih menghitamkan Yang memakan habis, memancung putus, dipapan jangan berentak, diduri jangan menginjek. “Disitu kusut diselesaikan. Disitu keruh dijernihkan. Disitu kesat sama diampelas. Disitu bongkol sama ditarah. didahulukan selangkah”. Dilebihkan sekata'. Tempat pegi betanyo. Tempat balek becerito”.

17 Desember 2017

opini musri nauli : analisis Konflik Sumber daya alam di Jambi - Potret Konflik di Jambi 2010 -2017



ANALISIS KONFLIK SUMBER DAYA ALAM DI JAMBI
(Potret Konflik di Jambi 2010 -2017)


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Membicarakan sumber daya alam di Jambi tidak dapat dilepaskan dari akibat pengelolaan sumber daya. Dengan membaca data-data, maka pengelolaan sumber daya alam tidak dapat dilepaskan dari konflik[1].

opini musri nauli : Etika dan Hukum Jurnalistik




ETIKA DAN HUKUM JURNALISTIK[1]
Musri Nauli[2]

Dalam membicarakan etika dan hokum di dunia jurnalistik maka kita harus merujuk kepada berbagai peraturan perundang-undangan, perangkat peraturan organisasi, Kode Etik Profesi dan nilai-nilai etika di tengah masyarakat.