04 September 2018

opini musri nauli : LUAS TANAH PEMBERIAN



Sebagai bentuk keterbukaan dengan masyarakat pendatang maka dikenal “tanah pemberian”. Di Marga Batin Pengambang setelah melalui prosesi “setawar dingin” dan “lambas”[1] maka kemudian diberikan tanah seluas 2 hektar.

01 September 2018

opini musri nauli : WEWEY WITA


Membaca kisah peraih Emas ke 30 di Asian Games membuat menitik airmata. Tidak terasa rasa haru menggumpal didada. Tenggelam dari riuh gemerlap sorak sorai penonton menyambut gembira. Melengkapi kisah perjalanan panjang.


Dengan judul “Pencak Silat Memeluk Semua Yang Mencintainya”, “Yeo Meng Tong” menggambarkan kondisi social yang dialaminya. Nama yang menggambarkan Tionghoa dengan alasan social kemudian “diperbaiki” Wewey Wita.

31 Agustus 2018

opini musri nauli : AHMAD DHANI


Menyimak kiprah Ahmad Dhani (Dewa) akhir-akhir ini yang menimbulkan polemic dan mengganggu nalar. Pernyataan yang kemudian menjadi heboh kemudian menimbulkan kontroversial. Mengapa seorang Ahmad Dhani kemudian malah berhadapan dengan Banser di Surabaya. Sebuah paradok.

opini musri nauli : PENANDA TANAH (2)



Berbeda dengan Hukum Tanah yang diatur didalam KUHPer (kitab Undang-undang Hukum Perdata) yang mengatur lepasnya hak milik benda tidak bergerak selama 30 tahun sebagaimana diatur didalam pasal 1963 BW, di masyarakat Melayu Jambi dikenal “empang krenggo”, “mengepang”,”Belukar tuo” atau “belukar Lasa”, “sesap rendah jerami tinggi” atau “sesap rendah tunggul pemarasan”, “Mati tanah. Buat tanaman”. Di daerah hilir dikenal “Larangan krenggo”.

28 Agustus 2018

opini musri nauli : PENANDA TANAH





Ditengah masyarakat Melayu Jambi, penanda tanda atau batas tanah dikenal yang menunjukkan sebagai pemilik tanah.

opini musri nauli : Marga Maro Sebo Ilir



Marga Maro Sebo Ilir berpusat di Terusan. Terdiri Dusun-dusun seperti Dusun Terusan, Dusun Pasar Terusan, Dusun Danau Embat, Dusun Malapari dan Dusun Napal Sisik.

Marga Maro Sebo Ilir berbatasan dengan Marga Sebo Tengah, Marga Pemayung, Marga Kembang Paseban di bukit Gajah dan Marga Tungkal Ulu.

opini musri nauli : PILPRES TIDAK ASYIK


Rasanya dunia mau kiamat. Status di FB atau media massa online bersileweran saling berganti antara satu pendukung dengan pendukung lain. Mulai dari mempromosikan hingga saling mencela antara satu dengan yang lain. Tidak ada lagi gagasan program ataupun mempromosikan candidate masing-masing.


Entah sudah termakan provokasi atau cuma sekedar mendukung yang bersifat buta, cuma membaca judul maka kedua pendukung menderu seperti angin. Tidak ada lagi guyonan ataupun saling bercanda sesama pendukung. Bahkan disetiap akhir postingan kemudian selalu kemudian menyindir bahkan menghina kelompok lain.

25 Agustus 2018

opini musri nauli : MENJAGA ELAN PEMBERANTASAN KORUPSI


Salah satu mandate reformasi adalah pemberantasan korupsi. Korupsi yang melilit anggaran negara kemudian “masuk kekantong’ kroni-kroni orde baru. Orang-orang penting di sekeliling Soeharto.

23 Agustus 2018

opini musri nauli : MENJAGA ARAS NALAR


Menjaga aras nalar agar tetap dapat berfikir wajar ditengah “serbuan” hoax, provokasi hingga penalaran “ngaco’ adalah sebuah “kemewahan’. Entah memang “bertujuan’ untuk provokasi, mengganggu nalar sehat atau ada “hidden agenda’ dizaman sekarang ini.

20 Agustus 2018

opini musri nauli : MISSION IMPOSSIBLE JOKOWI


Ketika Jokowi memasuki tribun utama kehormatan dengan cara-cara diluar dugaan, public dikejutkan ketika “suara motor” meraung-raung memasuki Gelora Bung Karno (GBK). Cara masuk yang bikin kaget dan tidak pernah terpikirkan siapapun.


Sebagai peristiwa monumental, “kehadiran” petinggi ditandai dengan “masuknya” dengan diiringi “sorotan” lampu, tepuk tangan membahana atau “dentuman” Meriam menggelegar. Kemudian diiringi suara genderang music diakhiri dengna kembang api dengan berbagai motif.

Gitu, lho, bro..