Ketika
Jokowi memasuki tribun utama kehormatan dengan cara-cara diluar dugaan, public dikejutkan
ketika “suara motor” meraung-raung memasuki Gelora Bung Karno (GBK). Cara masuk
yang bikin kaget dan tidak pernah terpikirkan siapapun.
Sebagai
peristiwa monumental, “kehadiran” petinggi ditandai dengan “masuknya” dengan
diiringi “sorotan” lampu, tepuk tangan membahana atau “dentuman” Meriam menggelegar.
Kemudian diiringi suara genderang music diakhiri dengna kembang api dengan
berbagai motif.
Gitu,
lho, bro..
Wah.
Itu zaman old. Zaman yang mengagungkan kepemimpinan. Menempatkan kepemimpinan jadi
“centrum” dari seluruh yang mata menyaksikan langsung acara.
Lihatlah.
Ketika pembukaan Piala Dunia 2018, paling-paling “kembang api”, music yang
mengalun dan suara gegap gempita dari yang hadir. Cuma itu. Setelah itu, ya,
siap-siaplah begadang hingga waktu lebaran kemarin.
Tapi
pembukaan kemarin itu bukan milik Jokowi. Itu milik anak-anak muda Indonesia
yang mampu mengaduk-aduk emosi dan membuyarkan tentang pembukaan acara.
Persoalan
“macet” di Jakarta mampu menjadi inspirasi dan menjadikan “ide utama” dalam
penggarapan thriller Jokowi kemudian menunggangi sepeda motor mengejar
pembukaan acara Asian Games 2018.
Sebuah
strategi ciamik yang dimainkan anak-anak Indonesia.
Sebagai
anak muda milenial, persoalan apapun merupakan inspirasi dari peluang bisnis.
Lihatlah.
Mereka tidak ikut “cawe-cawe’ persoalan transportasi atau kemacetan di Jakarta.
Namun dengan “cerdik” kemudian menawarkan solusi.
Aplikasi
‘angkutan online” adalah solusi cerdas dan kemudian “booming’. Hampir seluruh
penduduk di Jakarta sekarang merasakan “pernah menggunakan jasa “angkutan
online”.
“Aplikasi
angkutan online” kemudian “menggulung” angkutan konvensional selevel Blue Bird.
Masih
ingat ketika demonstrasi besar-besaran menolak menerapkan aplikasi angkutan
online ?
Ini
zaman digital, brow. Kemajuan tidak bisa dibendung. Manusia yang mempunyai daya kreatifitas
tinggilah yang mampu bertahan.
Sekali
lagi “ide anak muda” yang melihat “problema” adalah “solusi”. Sebagai sebuah
pencapaian yang tidak mudah ditangkap oleh generasi old.
Ide
“masuknya Jokowi” dengan mengendarai Sepeda motor ke GBK sebagai “hiburan”
ternyata juga menyentak kru film Mission Impossible.
Sebagai
“empu” film Mission Impossible, “kekagetan” menempatkan Presiden sebagai “actor
utama” sebuah pikiran yang sama sekali tidak terpikirkan Christopher
McQuarrie
Sang
“Ethan Hunt” tidak menyangka, Jokowi kemudian memasuki GBK diilhami dengan
sepeda motor.
“Sialan. Gue kecele”, Kata Tom Cruise
sambil geleng-geleng kepala. Idenya kemudian “tenggelam” dengan daya ledak anak
muda Indonesia. Hollywoodpun “tidak pernah terpikir” menjadikan Presidennya
sebagai “actor utama”.
Nikmati
kemeriahan “daya kreasi anak muda Indonesia”. Merekalah pemilik masa depan.