Menyimak
kiprah Ahmad Dhani (Dewa) akhir-akhir ini yang menimbulkan polemic dan
mengganggu nalar. Pernyataan yang kemudian menjadi heboh kemudian menimbulkan
kontroversial. Mengapa seorang Ahmad Dhani kemudian malah berhadapan dengan
Banser di Surabaya. Sebuah paradok.
Padahal
ketika Dewa “dituduh” menghina dalam poster Laskar Cinta tahun 2005, justru
Ahmad Dhani kemudian mengadu kepada Gusdur. Gusdur kemudian menenangkan
persoalan sehingga tidak berkepanjangan. Sejak itu Ahmad Dhani kemudian
menganggumi Gusdur.
Membicarakan
Dewa tidak dapat dipisahkan dari Ahmad Dhani. Seorang tokoh music yang mumpuni
dan pernah dinobatkan sebagai Tokoh Muda abad 20-an oleh media massa awal tahun
2000.
Sebagai
musisi, Dewa kemudian melewati zaman keemasan. Lihatlah lagu-lagunya mampu
mengoyak-ngoyak hati sang Pujangga. Lihatlah album seperti Dewa 19 (1992), Format
Masa Depan (1994), Terbaik-terbaik (1995), Bintang Lima (2000), Laskar Cinta
(2004), "Perempuan
Paling Cantik di Negeriku Indonesia" (2008) dan "Bukan Cinta Manusia
Biasa" (2009).
Syair-syairnya
melambangkan “kedalaman makna’. Lihatlah “Kamulah
Satu-satunya”. Laras
hati Berkelana iris janji. Mengukir bisikan. Bisikan memacu hasrat. Desir-desir
mimpi Isyaratkan legit dunia.
Kamulah
satu – satunya. Yang ternyata mengerti aku. Maafkan aku selama ini. Yang
sedikit melupakanmu. Sgala santun Yang
kau endap dijiwaku Tak terisap dulu Kini kecapkan sesalku. Anyaman cintamu.
Terkoyak buram mataku
Atau
syair Lagu “Kangen”. Kutrima
suratmu. `Tlah kubaca dan aku mengerti. Betapa merindunya dirimu. aKan hadirnya
diriku. Didalam hari-harimu Bersama lagi.
Kau tanyakan padaku. Kapan aku akan kembali lagi. Katamu kau tak kuasa. Melawan gejolak didalam dada. Yang membara menahan rasa. Pertemuan kita nanti. Saat bersama dirimu. Lagu romantic yang membuat istriku kesengsem dan terus dinyanyikan waktu kami kuliah dulu.
Kau tanyakan padaku. Kapan aku akan kembali lagi. Katamu kau tak kuasa. Melawan gejolak didalam dada. Yang membara menahan rasa. Pertemuan kita nanti. Saat bersama dirimu. Lagu romantic yang membuat istriku kesengsem dan terus dinyanyikan waktu kami kuliah dulu.
Lihatlah “Arjuna Mencari Cinta”. “Sudah kudaki gunung tertinggi. hanya untuk
mencari dimana dirimu. sudah kujelajahi isi bumi hanya untuk dapat hidup
bersamamu. sudah kuarungi arung samudra. hanya untuk mencari tepat berlabuh. mutapi
semakin jauh ku mencari cinta semakin aku tak mengerti
Atau
“Sedang ingin Bercinta’. Setiap
ada kamu.. mengapa jantungku ini. Berdetak lebih kencang. Seperti genderang mau
perang. Setiap ada kamu. mengapa darahku mengalir lebih cepat. Dari ujung kaki
ke ujung kepala. Setiap ada kamu..otak ku berpikir. Bagaimana caranya untuk
berdua bersama kamu
Namun
puncak dari “kedalaman sufi-nya” dapat dilihat dari bait-bait syair Lagu “Laskar
Cinta”. Laskar
cinta.. sebarkanlah benih-benih cinta.. Musnahkanlah
virus-virus benci..Virus yang bisa merusakkan jiwa.. Dan busukkan hati.. Laskar
cinta.. ajarkanlah ilmu tentang cinta.. Karena cinta adalah hakikat Dan jalan
yang terang bagi semua manusia. Jika.. kebencian meracunimu.. Kepada... manusia
lainnya... maka sesungguhnya iblis... sudah berkuasa atas dirimu. Maka.. jangan
pernah berharap.. aku.. akan mengasihi.. menyayangi.. Manusia manusia.. yang
penuh benci.. seperti kamu...
Syairnya
Laskar Cinta melambangkan kedalaman hakekat cinta kepada manusia. Lihatlah
bait-baitnya.
Wahai jiwa-jiwa yang tenang..
Berhati-hatilah dirimu..
Kepada hati-hati yang penuh..
Dengan kebencian yang dalam..
Karena sesungguhnya iblis..
Ada dan bersemayam..
Dihati yang penuh dengan benci..
Dihati yang penuh dengan
prasangka..
“Bukankah
kita memang tercipta dari laki-laki dan perempuan.
menjadi
suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda.
Bukankah
kita memang harus saling mengenal dan menghormati,
bukan
untuk saling bercerai-berai dan berperang angkat senjata.”
Lagu
ini menegaskan. Sikap kepada kemanusiaan. Meletakkan diatas dari perbedaan.
Sekaligus menempatkan Ahmad Dhani sebagai pemusik melewati sekat-sekat.
Kekaguman
dengan tokoh-tokoh besar kemudian ditularkan menjadi nama-nama anaknya.
Tokoh-tokoh besar Sufi yang kemudian menginspirasi. Al Gazali (Al, Si Sulung),
Jalaludin Rumi (El), Syekh Abdul Qadir Jaelani (Dul, Si Bungsu).
Namun akhir-akhir ini, syair dan
bait yang dituliskan didalam lagu “Laskar
Cinta’ justru menjauhkan Ahmad Dhani.
Skandal dengan Mulan Jameela, rekan
istrinya dalam group music “Ratu & Friends” membuat Maia Estianty
meninggalkan rumah. Mereka kemudian berpisah setelah Ahmad Dhani kemudian
mengawini Mulan Jameela. Sejak itu, kemudian istriku melarang memutar lagu-lagu
Dewa dirumah.
“Suami
kurang ajar” ujar istriku sewot. Akupun diam. Sambil membayangkan “tuah”
Ahmad Dhani kemudian akan hilang. Itu sih kata orang tua dikampung.
Meninggalkan istri disaat berjaya akan menjauhkan rejeki. Gubernur Sumut Gatot
Pujo Negoro contohnya. Tertangkap KPK dengan istri mudanya. Evi Susanti
Peristiwa yang paling memalukan dan
menjadi sorotan media Jerman ketika pakaian Dhani ini mirip dengan seragam para
pemimpin Nazi. Pakaian ini disebut secara spesifik menyerupai jaket seragam
pemimpin Nazi, Heinrich Himmler. Kemiripan tersebut diperkuat dengan pemasangan
emblem merah pada kerah dan saku dada.
Padahal Jerman sendiri malu dengan
kelakuan Nazi. Nazi yang terdapat didalam Hitler sebagai bangsa Arya (uber
alles), menganggap sebagai bangsa terbaik didunia. Melakukan pembantaian dan
menyebabkan perang dunia II.
Pelan tapi pasti. Ahmad Dhani
kemudian banyak menyebarkan gagasan rasial. Twitter tahun 2016 kemudian
menyebutkan “sikap bangsa mongol yg mau
menjajah Nusantara thn 1200 an. Begitu juga twitternya “Silahkan potong kelamin kalian supaya jelas jenis kelamin kalian”.
Atau tahun yang sama, twitternya “Pemimpin
non muslim itu sama haramnya dengan LGBT & Babi.
Lalu dimana Ahmad Dhani sekarang.
Sudah, ah. Baladewa sudah
meninggalkannya. “Tuahnya” sudah habis. Dia kemudian berkhianat dengan syair
dan bait-bait Dewa. Dia kemudian terpuruk sepi. Tenggelam dalam hiruk pikuk
politik.