Judul diatas sengaja
mengambil judul yang sama dengan buku HAMKA dan film yang sekarang
sedang diputar di berbagai bioskop di Indonesia.
Sebagai sebuah judul buku
kemudian menyaksikan filmnya, penulis “seakan-akan” penasaran
apakah film tersebut mampu membangkitkan emosi penonton dan bisa
memindahkan emosi dalam buku ke dalam film.
Itulah “keinginan”
dari penulis apabila sebuah film diangkat dari buku legendaris.
Selain dibutuhkan berbagai setting film yang bisa mendukung pesan
dari novel, film harus bisa menceritakan berbagai rangkaian cerita
yang enak di tonton.