Dalam
menghadiri sebuah pertemuan di kampus, saya tersentak ketika dengan
entengnya pembicara “membicarakan kaum marginal” yang
mendiami di sekitar sebuah perusahaan sawit dengan persepsi keliru.
Kekeliruan yang disampaikan berangkat dari pemahaman yang parsial,
terpotong-potong, sepenggal dan cenderung mendeskriditkan kaum
marginal.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
16 Juni 2015
opini musri nauli : CAPRA BERCERITA UNTUK BANGKO
Akhir-akhir
ini kita disuguhi berita memilukan. Dimulai dengan banjir yang
menenggelamkan Desa-desa seperti Tiga Alur, Dusun Baru, Desa Bukit,
Desa Perentak dan Desa Bungo Tanjung yang terletak di Kecamatan
Pangkalan Jambi, Merangin. Diperkirakan setiap desa ada puluhan rumah
terendam.
15 Juni 2015
opini musri nauli : CATATAN TERCECER MUNAS II PERADI
Usai
sudah Munas II Peradi (Munas) di Pekanbaru, 12-14 Juni 2015.
Kemenangan yang diraih oleh Fauzi Yusuf Hasibuan (FYH) memberikan
pekerjaan panjang. Rekonsiliasi dan menguatkan organisasi PERADI
ditengah ancaman perpecahan.
Dalam
berbagai kesempatan dengan peserta Munas, saya mendengarkan diskusi
yang hangat. Baik menjelang pemilihan maupun setelah pemilihan. Baik
yang pesimis maupun yang optimis. Baik yang datang penuh harapan
maupun yang datang karena membawa mandat dari Cabang (Baca DPC Peradi
masig-masing).
14 Juni 2015
opini musri nauli : DIBALIK CERITA MUNAS PERADI
Usai sudah
pemilihan Ketua Umum DPN Peradi di Pekanbaru, 12-13 Juni 2015. Munas Peradi
diikuti 62 DPC Peradi dari 67 DPC Peradi. Dari 62 DPC Peradi dengan dengan
utusan 501 suara. Munas Peradi kemudian menghasilkan penghitungan suara dengan
perolehan Fauzi Yusuf Hasibuan 301 suara, Jamaslin purba 120 suara, Fredrich Yunadzi 38 suara.
Melengkapi cerita Munas
Peradi setelah kemenangan Fauzi Yusuf Hasibuan tentu banyak cerita dibaliknya.
Munas Peradi yang diadakan di Pekanbaru merupakan lanjutan Munas Peradi yang “sempat” digagalkan di Munas Makassar akhir
Maret yang lalu.
12 Juni 2015
opini musri nauli : CARA MEMBACA KASUS DAHLAN ISKAN
Publik
jagat politik gempar. Dahlan Iskan (DI) ditetapkan tersangka atas
kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk PT PLN di Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara tahun 2011-2013 senilai Rp 1,06 triliun. Ada
semacam “penolakan” dari publik atas penetapan tersangka.
Selain (DI) dikenal “bersih”, Dahlan Iskan sudah dikenal sebagai
pebisnis tangguh. Dengan memiliki kelompok media terbesar, Jawa Post
Group, majalah Globe Asia menempatkan DI sebagai orang ke 93 terkaya
di Indonesia. Kekayaan DI ditaksir mencapai US$370 juta. Tokoh
selevel Rhenaldi Kasali menyindir penetapan tersangka DI dan
menuangkan didalam opini “Dahlan dan SOP”.
07 Juni 2015
opini musri nauli : MENAGIH JANJI KAPOLDA JAMBI
Beberapa
waktu yang lalu, Kapolda Brigjen Pol Bambang Sudarisman digantikan
oleh Brigjen Pol Drs Luthfi Lubihanto. Brigjen Pol Bambang Sudarisman
kemudian menjadi Dalops Asops Polri. Sedangkan Brigjen Pol Drs
Luthfi Lubihanto pernah bertugas di Jambi sebagai Irwasda Polda
Jambi tahun 2011.
Pergantian
Kapolda Jambi menimbulkan harapan segar setelah Kapolda sebelumnya
mengisi jabatan sebagai Kapolda Jambi dengan berbagai peristiwa yang
menarik perhatian masyarakat Jambi.
04 Juni 2015
opini musri nauli : Status Lingkungan Hidup di Jambi
Untuk mengukur status
lingkungan hidup di Jambi dilakukan
dengan berbagai instrument. Instrumen pertama digunakan adalah merujuk kepada
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU Lingkungan
Hidup). Didalam mekanisme ini digunakan dengan istilah “daya dukung[1]
dan daya tampung[2]”
lingkungan hidup.
Mekanisme ini merupakan salah
satu bentuk “Tindakan pengaman akibat pembangunan yang berdampak kepada
lingkungna hidup” (safe guard). Didalam Pasal 7 ayat (2) UU Lingkungan Hidup menyatakan bahwa
penetapan wilayah ekoregion dilaksanakan dengan mempertimbangkan kesamaan
(karakteristik bentang alam, daerah aliran sungai, iklim, flora dan fauna,
sosial budaya,ekonomi, kelembagaan masyarakat dan hasil inventarisasi
lingkungan hidup.
GAYA RRT DI KEPULAUAN SPRATLY
Akhir-akhir
ini Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memusingkan Amerika Serikat (AS)
di kepulauan Spratly. Provokasi RRT dengna mengirimkan pasukan
lengkap menjaga aksi RRT untuk menolak menghentikan pembangunan di
pulau-pulau Laut Tiongkok Selatan membuat langkah “jumawa” AS
“seakan-akan” keok. AS mulai kehilangan orientasi menjaga kawasan
dan sulit mengambil keputusan (simalakama). Dua pilihan sulit.
Mengabaikan dominasi RRT di kawasan ini, maka akan mempercepat
“perang” di kawasan baru. Sedangkan mengabaikan peran RRT, akan
menimbulkan “perang psycology” terhadap negara-negara Asean
02 Juni 2015
opini musri nauli : AMBIGU
Tiba-tiba
“rasa kemanusiaan” kita terbangun melihat nasib terkatung-katung
kaum Rohingya di perairan internasional. Kaum yang melarikan dari
ancaman dari persoalan ras di Burma. Sebagai bagian dari masyarakat
yang mayoritas Budha, kaum Rohingya beragama Islam sempat tidak
diterima berbagai negara di ASEAN. Malaysia, Brunei yang mayoritas
beragama Islam menolak kehadirannya. Singapura, Thailand dan
Philipina apalagi.
Entah
darimana mulainya. Dukungan kepada Rohingya mulai mengalir. Berbagai
kampanye kemudian menarik perhatian pemerintah. Pemerintah kemudian
mengizinkan setelah sebelumnya ditolong di Aceh. Dengan solidaritas
kemanusiaan, Rohingya kemudian bagian dari Indonesia.
JOKOWI MELAWAN DUNIA
Dunia
dikejutkan dengan langkah Jokowi yang “melawan” dan tidak
tunduk kepada berbagai negara atas “kukuhnya” melaksanakan
hukuman mati pelaku narkoba. Dengan tegas, Jokowi menolak permintaan
dari Australia dan Brazil. Langkah ini kemudian membuat “dunia”
penasaran dengan Jokowi.
Langganan:
Postingan (Atom)