08 Desember 2020

Negeri Astinapura : Ahli Nujum Istana

 


Tergopoh-gopoh pengawal istana negeri Alengka memasuki balairung Istana.. Menghadap sang Maharaja..


"Daulat, tuanku Maharaja.. para ahli Nujum Istana hendak menghadap sang Maharaja.. mereka hendak mengabarkan kabar penting, " sembah sang pengawal.. mukanya tertekuk menghadap kebawah.. khawatir murka sang Maharaja.. mengganggu waktu cengkrama pagi hari sang Maharaja..

Istana Astinapura : Sang Maharaja



Dalam sebuah pertemuan besar di Balairung Istana Kerajaan Alengka, terdengar suara menghentak ruangan.


“Bukankah titahku sudah jelas. Para penyamun yang menyantroni rumah-rumah penduduk harus dihukum gantung dialun-alun Kerajaan. Mengapa titahku tidak engkau dengar para Adipati ?”, teriak sang maharaja. Suaranya terdengar diseluruh sudut ruangan balairung istana.

Negeri Astinapura : Kedatangan Maharaja di Negeri Awan

 


Dengan mengendarai burung Garuda, burung kesaktian para Dewa, maharaja negeri Alengka pergi menuju ke negeri Awan. Menemui sahabat karibnya yg pernah berkunjung ke istana negeri Alengka.


Sesampainya di balairung istana negeri Awan, gegap gempita, sorak sorai memenuhi langit di awan jingga.. semua rakyat bergembira menyambutnya..

Negeri Astinapura : Kerumuman ditengah Pasar

 


 Riuh rendah gemuruh ditengah pasar. Maharaja Negeri Alengka dan Raja Negeri Awan mendatangi kerumuman pasar yang disesaki rakyat negeri Awan.


“Lihatlah Maharaja Negeri Alengka. Rela berdesak-desakkan mendatangi kerumunan ditengah pasar’, ujar para Perempuan rakyat negeri Awan.


“HIdup Maharaja” teriak suara ditengah kerumunan pasar.

“Hidup Negeri Alengka”, sambut suara dan diikuti gemuruh suara.

Negeri Astinapura : Kabar dari Telik Sandi

 


Berkumpullah para adipati, punggawa kerajaan, pinisepuh, pemimpin padepokan dan para abdi Kerajaan Negeri Alengka. Mengitari duduk bersila. Di balairung Istana Alengka.


“Daulat, tuanku”, sembah sang telik sandi. Semuanya menunggu kabar dari kerumunan pasar. Kabar berita dari pelosok negeri. Dari seluruh kabar negeri tetangga.

Negeri Astinapura : Pengelana Sunyi



Syahdan. Ketika goro-goro mulai terdengar diufuk kerajaan negeri Astinapura, semua orang berteriak untuk didengar suaranya..


Terdengar lantunan nada berirama, suara sengau diujung kerumuman, teriakan, histeris berpadu dalam kerumuman ditengah pasar.

Negeri Astinapura : Gundah Gulana Negeri Alengka

 


Kuda tunggangan telah dipersiapkan oleh Sengkuni. Patih setia sang junjungan Pangeran yang terus mengelilinginya...


Satu persatu, siasat, taktik telah dibaca sang Telik sandi. Sang Pangeran tidak berdaya.

Sementara kepingan emas semakin menipis. Habis membiayai Kerajaan kecil. Memberikan makanan kepada abdi setia yang terus mengabarkan cerita masa lalu yang membahana.

Negeri Astinapura : Sunyi Senyap Negeri Astinapura

 


Tidak terdengar lagi suara Biola dialunkan sang Permaisuri di keheningan malam. Hanya terdengar suara jangkrik yang resah tanpa nada. Sunyi..


Konon Sang Aditya telah memanggil Raja muda untuk menghadap Adyaksa di Negeri Alengka.

Sang Raja Muda untuk mempertanggungjawabkan kepingan emas yang hilang dari brankas kerajaan..

Negeri Astinapura : Riuh Gemuruh Negeri Astinapura


Riuh rendah suara berkerumuman ditengah pasar. Terdengar kabar dari sang pengelana yang mengabarkan ke seantero negeri Astinapura.


Konon terdengar kabar. Raja Muda didakwa mencuri kepingan emas dari brangkas kerajaan. Kepingan emas untuk memperbaiki tanggul irigasi sawah yang kekeringan.

Negeri Astinapura : Tawa Membahana Negeri Alengka



Terdengar suara gelak membahana dari balairung istana negeri Alengka. Sang Maharaja sedang bersuka cita.


Para pendekar dan punggawa yang dikirimi ke gelanggang medan laga berhasil menundukkan lawan-lawannya. Jurus-jurus sakti negeri sakti mandraguna tidak mampu dibungkam sang lawan dari negeri Langit. Mereka terlalu tangguh untuk menandingi pendekar dari negeri Alengka.

Negeri Astinapura : Titah Mahaharaja negeri Alengka


Ketika sang Maharaja sedang bersenda gurau dengan sang Permaisuri di beranda Balairung istana Negeri Alengka, tiba-tiba masuklah sang Telik Sandi istana negeri Alengka.


"Daulat, tuanku. Mohon ampun seribu ampun. Hamba hendak mengabarkan kabar genting di kerajaan kecil di sebelah kiri arah matahari.

Istana Astinapura : Ingkar Kepada Raja


Para Dubalang tuh punggawa kerajaan...harus tunduk kepada titah sang Raja..

Tdk elok bergumam dibelakang Raja..

opini musri nauli : Problema Hukuman Mati Menteri Sosial

 


Ketika Menteri Sosial (kemudian menjadi mantan Menteri Sosial) ditahan dengan tuduhan korupsi menerima “upeti” dari rekanan penyaluran bantuan sosial (bansos) senilai Rp 14,5 milyar, sebagian kalangan menghendaki “pidana mati” terhadap pelakunya. 


Keinginan kuat untuk menerapkan hukuman mati terhadap pelaku korupsi adalah kegeraman public disaat pandemic corona. Keinginan yang wajar ditengah persoalan himpitan ekonomi. 


Bayangkan. Disaat rakyat tengah berjuang untuk keluar dari krisis panjang ekonomi dan ancaman pandemic corona yang belum usai, pejabat yang diberi amanah malah berselingkuh dengan rekanan. Dan mengutip tiap helai dari paket bantuan. 


Namun disisi lain, penerapan hukuman mati terhadap pelaku korupsi bansos menarik untuk ditinjau dari pendekatan hukum. 


Sebagian kalangan semula dengan gampang mencomot pasal 2 ayat (2) UU No. 31/1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). 

Negeri Astinapura : Tapa Brata


Syahdan.. di renung malam.. Terdengar suara ditelinga dan pemimpin padepokan..


Serasa bangkit dari pertapaan.. sang pemimpin padepokan mencari suara.. terlihat hny berkas cahaya dari kegelapan..


"Suara apakah gerangan ? Tanyanya bingung..

Negeri Astinapura : Penyamun

 



Ditengah kerumuman pasar, terdengar suara melengking. Komplotan penyamun kemudian terdesak dikepung kerumuman pasar.


“Bukan hamba yang merampok rumah. Bukan hamba !!!, teriak komplotan penyamun.. Semuanya berkoar mengelak. Sembari menyembunyikan hasil rampokannya.

Negeri Astinapura : Murka Sang Maharaja

 

Tiba-tiba datang Sang Pengawal kerajaan Maharaja Negeri Alengka menghadap sang maharaja di balairung istana.


“Daulat, tuanku. Hamba hendak mengabarkan berita penting”, sembah sang pengawal kerajaan.

Istana Astinapura : Titah Raja Astinapura


Tergopoh-gopoh pengawal Istana menuju kerumah Adipati kerajaan Astinapura.


“Ada apa gerangan, wahai sang pengawal istana. Mengapa engkau terburu-buru ?”, tanya sang adipati heran.

opini musri nauli : Catatan Kecil Pelatihan Mediator




Mengikuti Pelatihan Mediator yang diselenggarakan oleh IMN dan menjadi salah satu “coach” memberikan catatan penting. Pelatihan yang bertujuan mendidik menjadi Mediator dan dapat digunakan sebagai bekal menjadi mediator juga menghasilkan mediator yang handal. 


Didalam tahap mediasi, salah satu point penting yang menjadi perhatian adalah bagaimana merumuskan issu dan menjadi agenda pembahasan ditahap negosiasi. 


Teori bawang Bombay adalah pisau analisis penting didalam menguraikan persoalan konflik yang dipaparkan oleh para pihak. 

opini musri nauli : Pejabat



Didalam Hukum administrasi negara, pejabat merupakan subyek hukum (rechtpersoon) yang menjadi pihak didalam Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). 


Sebagai pejabat yang mengeluarkan keputusan, maka pejabat yang mengeluarkan keputusan kemudian menjadi pihak termohon. Sehingga obyek keputusan dalam ranah administrasi negara kemudian dapat dipersoalkan secara hukum. 

07 Desember 2020

opini musri nauli : Kaya dan Rakus


Ketika orang kaya yang kemudian maju ke dunia politik, teriakkan koor seketika menggema. Menebalkan keyakinan rakyat dia tidak akan korupsi.


Kami tidak perlu korupsi. Karena kami sudah kaya”, teriakkan ditengah alun-alun. Persis mantra yang kemudian menghipnotis rakyatnya. 


“Untuk apa kami korupsi. Semuanya sudah tersedia”, teriakkan yang lain. 


Rakyatpun mengangguk-angguk percaya. Mantra yang dikeluarkan kemudian dipercaya sebagai kebenaran. Persis jimat yang sering diberikan dukun kampung untuk menghipnotis orang. 

Istana Astinapura : Pak Tua

 



Kamu yang sudah tua, apa kabarmu?
Katanya baru sembuh, katanya sakit?
Jantung, ginjal, dan encok, sedikit saraf
Hati-hati Pak Tua, istirahatlah
Di luar banyak angin


Kamu yang murah senyum memegang perut
Badanmu semakin tambun memandang langit
Hari menjelang magrib Pak Tua ngantuk
Istri manis menunggu, istirahatlah
Di luar banyak angin


Pak Tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah oh ya
Pak Tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja oh ya
Pak Tua

(Elpamas, 1991)



Lagu yang dinyanyikan oleh Toto Towel justru diciptakan oleh Pitat Haeng. Pitat Haeng dikenal Virgiawan Listanto (Iwan Fals). 


Iwan Fals sengaja mencantumkan nama Pitat Haeng selain menyembunyikan diri dari kejaran orde baru juga Elpamas tidak terjebak bayang-bayang sang Legenda. 

Istana Astinapura - Raja dan Sengkuni


Syahdan. Negeri Astinapura dipimpin Raja yang bijasana. Di mahkota terdapat kebenaran dan kebijaksanaan. 


Setiap petuahnya didengar rakyat Negeri Astinapura. Tutur katanya lembut. 


Namun sang Raja dikelilingi Sengkuni. Berwatak bengis dan rakus dengan pundi-pundi kerajaan. 

opini musri nauli : Panglima Memimpin Pasukan



Masih ingat “seakan-akan” dunia akan runtuh. Tema pemberantasan korupsi akan mati suri ketika RUU KPK kemudian disahkan. 


Berbagai gelombang penolakkan begitu keras. Berbagai pihak kemudian menolak RUU KPK. 


Belum usai gelombang penolakkan, disahkan pimpinan KPK dan kemudian masuk ke Gedung Merah Putih gelombang penolakkan semakin mengkristal. 


Bahkan ancaman mundur dari pasukan internal begitu kuat. Ancaman itu disuarakan. Bahkan nasib KPK seakan-akan diujung tanduk. 

06 Desember 2020

opini musri nauli : Badan Hukum




Didalam hukum perdata dan pidana, dikenal pertanggungjawaban “orang” (naturalijk person) sebagai subyek hukum. 


Namun didalam perkembangannya, selain sudah diatur berbagai regulasi juga dikenal didalam yurisprudensi, selain “orang” (naturalijk person) sebagai subyek hukum juga dikenal badan hukum (recht person). 

opini musri nauli : Mediasi Sebagai pilihan APS

 


Membicarakan mediasi sebagai salah satu pilihan strategi diluar pengadilan sudah jamak menjadi pengetahuan hukum. 


UU No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyebutkan “ Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli.

opini musri nauli : Cerita Perjalanan Betuah


Ketika Al Haris didalam perjalanan politiknya  (roadshow) ke Marga Batin Pengambang, menyusuri dusun-dusun yang termasuk ke Marga Batin Pengambang seperti Dusun seperti Dusun Muara Talang, Dusun Batin Pengambang, Dusun Muara Air Dua, Dusun Sekeladi, tiba-tiba saya kemudian tersentak. Ini perjalanan betuah. 


Apalagi dilanjutkan ke Tanah Kerinci, Marga Bukit Bulan, Marga Serampas, Marga Peratin Tuo, Marga Sungai Tenang. Sekedar menyebutkan beberapa nama yang saya kenal adalah “negeri betuah”. 

opini musri nauli : Pandemic dan Ekonomi


Disaat masa pandemic covid, konsentrasi terhadap sektor ekonomi sempat diabaikan. Daya serap anggaran negara yang memang dialihkan (dikenal dengan istilah refusing anggaran) untuk menangani covid. 


Sehingga tidak salah kemudian cara pandang pandemic harus dilihat dengan cara berbeda dengan keadaan normal. Disaat keadaan ekonomi stabil dan tidak ada pandemic yang menyerang dunia. 

opini musri nauli : Lagi-lagi Daun Sungkai


Disaat membicarakan cara melihat dan penanganan virus corona, Al Haris tidak lupa mempromosikan ramuan daun sungkai. 


Membicarakan ramuan daun sungkai ditengah menunggu kabar obat anti virus yang belum kunjung tiba adalah strategi jitu sebagai pemimpin. 


Sebagai Bupati Merangin, Kabupaten Merangin kemudian mengalami nol persen korban virus corona. 


Bahkan AL haris tidak henti-henti mempromosikan daun sungkai. 

05 Desember 2020

opini musri nauli : Mediasi untuk Perdamaian


Masih teringat 10 tahun yang lalu, ketika tema mediasi, negosiasi ataupun berunding dengan pihak pemerintah dan perusahaan menjadi hal yang sangat ditabukan. 


“Tanah kami tidak mungkin dinegosiasikan”, serunya teriak lantang. Selantang suara memekik telinga. 


“Kami tidak mungkin berunding dengan pencuri”, timpalnya yang lain semakin keras. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (56)

 


Tidak dapat dipungkiri, perjalanan politik (roadshow) Al Haris dan Abdullah Sani beririsan dengan istilah Marga dan Batin. 


Istilah Marga kemudian digunakan sebagai sistem pemerintahan sebelum lahirnya UU No. 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Di tengah masyarakat, istilah Marga (margo) menjadi identitas yang khas sebagai perwujudan persekutuan masyarakat adat (rechtsgemeenshap). 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (55)

 

Berbagai nama tempat yang telah dijalani oleh Al Haris-Sani dalam perjalanan politik (roadshow) adalah nama-nama tempat yang telah terpatri dalam Kerajaan Jambi Darussalam. 


Menurut S Budhisantoso, dkk di dalam bukunya “Kajian dan Analisa Undang-undang Piagam dan Kisah Negeri Jamb, disebutkan Cerita rakyat yang bernilai sejarah yang berisi asal-usul keturunan kalbu atau Kerajaan Yang Dua Belas Bangsa. Keturunan tersebut diungkapkan lengkap dengan nama perisai (Kerajaan atau Kalbu), keturunan, gelar, jabatan, tugas dan lokasi wilayahnya.

opini musri nauli : GANJA – Perdebatan Yuridis dan Kesehatan

 



Akhir-akhir ini, tema ganja menarik perhatian publik. Disaat PBB kemudian melegalkan ganja sebagai obat untuk keperluan medis. 


Sebagaimana diketahui, ganja semula terdaftar sebagai obat terlarang dan berbahaya. WHO telah menetapkannya. 


Namun PBB kemudian merestui WHO ganja sebagai keperluan medis. Putusan ini setelah voting yang dilakukan oleh komisi Obat Narkotika (CDN) yang berangggotan 53 negara. 27 negara Eropa dan Amerika setuju. Sementara 25 negara lain termasuk Tiongkok, Pakistan dan Rusia menentang. 

04 Desember 2020

opini musri nauli : Cerita di Pagi Hari


 

Ketika ditunjuk sebagai Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani, sebagian kalangan masih belum mengerti. Mengapa sebagai advokat kemudian ditunjuk sebagai “pimpinan” dari Media publikasi yang menentukan irama dan arah pemberitaan mengenai kandidat. 


Jangankan sebagian kalangan. Saya juga tidak mengerti mengapa ditunjuk terhadap pekerjaan yang jauh dari kehidupan saya sehari-hari. 


Berinteraksi dan bergaul dengan teman-teman jurnalis sudah lama terbangun. Entah Cuma sekedar kongkow-kongkow. Atau sering mengisi kolom opini. 


Ketidakpercayaan saya kemudian saya teruskan. Semula saya mengabaikan tentang mengurusi media publikasi kampanye kandidat. Sebagai praktisi hukum, saya malah beberapa kali ikut rapat dengan tim advokasi Tim Pemenangan. 


Namun ketika diumumkan – kebetulan saya masih di luar Jambi, seketika media massa kemudian heboh. Mengabarkan saya sebagai Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (54)



Didalam tembo selalu disebutkan “dari durian ditakuk rajo lepas kesialang belantak besi melayang ke Tanjung Simalidu menepih beringin nan sebatang, Beringin gedang nan sekali dalam, mendaki bukit kelarik nan besibak meniti pematang panjang, menepat ke Singkil Tujuh Balarik ke sepisak pisau hilang mendaki bukit Alam Babi meniti pematang panjang menepat ke bukit cindaku laju ke ulu Parit Sembilan menuju ke Sungai Reteh dan Sungai Enggang Marem Tanjung Labuh terjun ke laut nan mendidih menempuh ombak nan berdebur merapat ke Pulau nan tigo, sebelah laut Pulau Berhalo naik ke sekatak Air Hitam menuju ke Bukit Seguntang – guntang mendaki bukit tuo lepas sungai Bayung Lincir laju ke hulu Sungai Singkut dikurung bergandeng bukit tigo mendaki ke serintik hujan panas meniti Bukit Barisan turun ke Renah Sungai Buntal menuju ke Sungai Air Dikit, menerpa ke Hulu sungai Ketaun mendaki bukit malin dewa laju ke sungai Ipuh mendaki Bukit Sitinjau Laut, sayup – sayup laut lepas menuju gunung berapi di situ tegak Gunung Kerinci menepat ke Muaro Bento menempuh Bukit Kaco meniti Pematang Lesung terus menuju Batu Anggit dan Batu Kangkung, Teratak Tanjung Pisang, Siangkak – Siangkang Hilir pulo ke durian di takuk rajo di situ mulai bejalan balik pulo ketempat lamo bejalan meniti batas. 


Itulah batas yang kini menjadi Wilayah Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud UU Nomor 61 Tahun 1958.

03 Desember 2020

opini musri nauli : Berbagi Cerita

 




“Brow, kamu lead pelatih, ya. Mengingat materi advokasi hukum harus tetap yang senior yang bawakan, ya”, kata temanku meminta. Pelan namun “agak berat”. 


Kalo hukum acara peradilan tetap harus advokat”, katanya menutup pembicaraan. Tegas sekaligus “agak perintah”. 


Akupun tersenyum. Belum kepikiran. Karena masih dilapangan. Belum focus membahas WA. 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (53)

 



Setelah mendatangi Mandian dan Pauh, Al Haris didalam perjalanan politik (roadshow) kemudian mampir dan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Sungai Abang, Sarolangun. 

opini musri nauli : Jejak di Pulau Berhala

 


Alangkah kagetnya saya ketika mendatangi Pulau Berhala (biasa disebut dengan lafal Pulau Berhalo), tiba-tiba mata tertuju di spanduk Gedung pertemuan. 


Tertera jelas tulisan spanduk “Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup – Memperkuat Organisasi Rakyat menuju Keadilan Lingkungan”. Tema spanduk adalah kata-kata dari mandate Walhi Jambi. Sedangkan Konsultasi daerah Lingkungan Hidup adalah forum tahunan Walhi Jambi sebagaimana diatur didalam statute Walhi. 


Teringat 5 tahun yang lalu, Ketika pertemuan tahunan diadakan di Pulau Berhala. Sebagai pecinta alam, keinginan mengadakan kegiatan di Pulau Berhala mendapatkan respon cukup baik dari seluruh anggota. 


Persiapan kemudian diadakan. Rangkaian kegiatan kemudian disusun. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan. 


Namun yang menarik adalah bukan kegiatan 5 tahun yang lalu. Tapi spanduk yang masih terawat rapi di dinding bawah Gedung pertemuan. 


Sayapun tercenung. Bagaimanapun ada jejak kaki disana. 


Baca : Datuk Paduko Berhalo


Opini Musri Nauli, Musri Nauli, jambi dalam hukum, Hukum adat jambi, jambi, sejarah Hukum adat jambi, politik jambi, 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (52)

 



Sebagai Raja Jambi yang kemudian meninggalkan jejak kerajaaan Jambi Darussalam, Datuk Paduko Berhalo begitu hidup di alam pemikiran rakyat Jambi (alam cosmopolitan). 


Sebagai ingatan kolektif yang melekat dalam pemikiran rakyat Jambi, Datuk Paduko Berhalo meninggalkan jejak yang sampai sekarang menjadi pengetahuan dan hukum di Jambi. 


Didalam Kitab Undang-undang Piagam negeri Jambi, disebutkan  Pasal yang pertama menyatakan keturunan Orang Kerajaan Jambi 

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (51)

 


Membicarakan Karang Mendapo menarik perhatian. Namun istilah mendapo juga mengingatkan struktur Pemerintahan Adat di Kerinci. Ulu Rozok “Kitab Tanjung Tanah” menyebutkan “Konfederasi kampong yang disebut mendapo yang pada umumnya terdiri atas sejumlah kampung yang berasal dari satu kampung induk masih tetap menjadi kesatuan pemerintahan yang terbesar di Kerinci.


Dalam Laporannya “Bijdragen tot de Taal, Kerintji Documents”, disebutkan “Mendapo Limo Dusun (Datuk Tjaja Depati Kodrat, Depati Singarapi Sulah, Datuk Singarapi Gogok, Rio Mangku Bumi, Depati Singarapi Putih). 


opini musri nauli : Perjalanan Betuah (50)



Membicarakan Desa Karang Mendapo dalam perjalanan politik Al Haris (roadshow) di Sarolangun tidak dapat dipisahkan dari Marga Simpang Tigo Pauh. Ada juga menyebutkan Marga Pauh atau Marga Simpang Tigo. 


Marga Simpang Tiga yang berpusat di Pauh kurang dikenal didalam document maupun literature. Nama Marga Simpang Tiga kemudian tenggelam dan lebih dikenal sebagai Pauh.


Simpang Tiga dengan artinya sama juga dikenal di Marga Pangkalan Jambu. Marga Pangkalan Jambu mengenal Simpang tiga dengan istilah “Tiga jalur’. Menunjukkan 3 orang Rio yang menguasai Marga Pangkalan Jambu. Yaitu Rio Niti, Rio Gumalo dan Rio Menang.