07 Desember 2020

Istana Astinapura - Raja dan Sengkuni


Syahdan. Negeri Astinapura dipimpin Raja yang bijasana. Di mahkota terdapat kebenaran dan kebijaksanaan. 


Setiap petuahnya didengar rakyat Negeri Astinapura. Tutur katanya lembut. 


Namun sang Raja dikelilingi Sengkuni. Berwatak bengis dan rakus dengan pundi-pundi kerajaan. 


Hidupnya bergelimang harta. Ditemani para selir yang tertawa terbahak-bahak. Kadangkala suara cekikikan ditengah malam. Diterangi cahaya yang menerangi pesanggerahan. 


Setiap saat mengabarkan kabar berita. Berita gembira menutupi keadaan sebenarnya. 


Sang Raja diminta bertapa. Di Paseban nun jauh dari Istana. 


Setiap malam Sang Raja bertapa. Memohon kepada Sang penguasa Alam untuk melindungi negeri Astinapura. Melindungi negeri dari marabahaya. 


Khusuk menghadap Sang Khalik. Dengan muka jernih berbasuh tirta suci. 


Namun setiap saat para sengkuni keluar istana. Mengambil upeti dari rakyat jelata. Bahkan dari padi yang belum dituai. 


Rakyat kadangkala murka. Namun apa daya. Kekuatan Sengkuni dibantu pasukan Istana sering meneror warga. Sembari mengambil upeti kadangkala mengambil anak perawan kampung. 


Apakah Raja akan mengetahuinya ? Atau murka alam sedang bekerja ? Menghukum Negeri Astinapura dengan amarahnya ? 




Pencarian terkait : opini musri nauli, musri nauli, hukum adat jambi, jambi,