25 Agustus 2014

opini musri nauli : ADA APA DENGAN ORGANISASI ISIS ?


Menarik tema yang ditawarkan berbagai kalangan mengenai organisasi ISIS (yang mengaku mendirikan organisasi islam dengan model sentrum dunia). Dari berbagai pendapat yang penulis baca, “kesan' yang ditimbulkan adalah membicarakan ISIS sebagai organisasi Islam yang hendak mendirikan negara islam ataupun negara yang berasaskan islam.

Titik sentuh menggunakan konstitusi, hak asasi dan konsep “pemikiran”. Penulis tertarik menyandingkan pendekatan yang digunakan sebagai alas membedah konsep ISIS itu sendiri.

20 Agustus 2014

opini musri nauli : TEROR PANSUS DAN KOALISI PARLEMEN



Pilpres sudah usai. Tanggal 9 Juli 2014, rakyat sudah menentukan aspirasinya politiknya. Terlepas dari berbagai evaluasi dari partai-partai, hasil yang diterima partai cukup mengejutkan.

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memperoleh 109 kursi. Partai Golongan Karya (Golkar) memperoleh 91 kursi. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memperoleh 73 kursi. Partai Demokrat memperoleh 61 kursi. Partai Amanat Nasional (PAN) memperoleh 49 kursi. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 47 kursi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 40 kursi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperoleh 39 kursi. Partai Nasdem memperoleh 35 kursi
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memperoleh 16 kursi.

19 Agustus 2014

opini musri nauli : AHLI DI MK


Dalam persidangan pilpres 2014, para pihak menghadirkan ahli. Dari pihak pemohon diantaranya dihadirkan Yusril Ihza Mahendra (YIM), Margarito Kamis, Imron Putra Sidin (IPS). Sedangkan dari KPU dihadirkan Harjono (mantan hakim MK). Dan dari pihak Jokowi diantaranya menghadirkan Saldi Isra.

15 Agustus 2014

opini musri nauli : MAKNA DEMOKRASI INDONESIA





Sidang di MK dalam perselisihan pilpres 2014 meninggalkan pertanyaan penting. Bagaimana pelaksanaan Pilpres 2014 di sebagian besar di Papua dan Papua Barat dengan sistem noken ?

14 Agustus 2014

opini musri nauli : Ancaman Karst di Hulu Sungai Batanghari





Sebelum lahirnya UU No. 5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, di daerah hulu[1] Sungai Batanghari[2], masyarakat mengenal Dusun sebagai pemerintahan terendah (village government). Dusun terdiri dari beberapa kampung. Mengepalai Kepala Dusun adalah Depati. Dibawah Depati adalah Mangku. Dusun-dusun kemudian menjadi Margo. Pembagian kekuasaan dalam negeri atau dusun di daerah hulu adalah bathin dengan gelar Rio, Rio Depati atau Depati, di daerah hilir penguasanya adalah Penghulu atau Mangku dibantu oleh seorang Menti (penyiar, tukang memberi pengumuman[3]

12 Agustus 2014

opini musri nauli : Prabowo Pemenang Pilpres 2014


Kalo kita ada sedikit waktu untuk melihat perjalanan panjang pilpres 2014, maka kita bisa menentukan apakah Prabowo atau Jokowi sebagai pemenang Pilpres 2014. Dalam kurun waktu tahun 2014 bisa membantu kita untuk meneropong perkembangannya.


Januari 2014. Walaupun Prabowo, meski mengalami penurunan elektabilitas dari 13,3% pada Desember 2012 – 11,1% Desember 2013, namun Prabowo cukup diperhitungkan. Jokowi sendiri meraih posisi aman 43,5%.

11 Agustus 2014

opini musri nauli : BATTLE OF ADVOKAT

Persidangan di MK terhadap permohonan keberatan Pilpres Prabowo – Hatta telah dilangsungkan. Kita menyaksikan berbagai fakta-fakta yang kemudian dihubungkan dengan dalil yang disampaikan Prabowo – Hatta.

opini musri nauli : Ahok - Sang Penghancur Mitos


Rencana Pemprov Jakarta untuk pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat ditunjukkan sikap tegas Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Nah, terkait pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat, ternyata bukan hanya akan berdampak pada pedagang tanaman hias. Air mancur Mal Taman Anggrek pun terancam dibongkar. “Air mancur Taman Anggrek kita bongkar, enggak peduli Feng Shui, kita bongkar”


Sesuai rencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jalan Arjuna Utara dan Selatan yang terletak di pinggiran tol Kebun Jeruk akan dilebarkan hingga 18 meter. Pelebaran ini juga akan memakan lahan Universitas Indonesia Esa Unggul, Apartemen Menara Kebon Jeruk, dan berbagai ruko.

Tidak ada yang aneh dari pernyataan Ahok. Namun sikap tegas Ahok termasuk mengenyampingkan “feng shui” menarik di dunia politik sekarang.

10 Agustus 2014

opini musri nauli : PELAKU DAN KORBAN



PELAKU DAN KORBAN
Musri Nauli *

Dalam sebuah pemberitaan di media online, dikabarkan Mahkamah Agung (MA) membebaskan Ivan Kurniawan (25) dalam kasus narkoba. Sebab jaksa hanya mendakwa Ivan dengan dakwaan tunggal tentang mengedarkan narkoba. Padahal, Ivan hanyalah pemakai narkoba, bukan pengedar narkoba.

09 Agustus 2014

Kesalahan penghitungan Prabowo – Hatta

Kesalahan penghitungan Prabowo – Hatta

Ketika RRI mencatatkan kemenangan pasangan Jokowi-JK dengan persentase suara 52.51% dibandingkan Prabowo-Hatta yang hanya mendapatkan 47.49%, kubu Prabowo-Hatta tidak menerima hasil quick count. Padahal Hasil quick count dari RRI ini tidak jauh berbeda dengan lembaga survey terpercaya lainnya seperti SMRC, LSI, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Cyrus Network, Litbang Kompas, Populi Center dan Poltracking Institute yang semuanya juga memenangkan pasangan Jokowi-JK.


Tidak mau kalah, Prabowo-Hatta mengeluarkan hasil quick count berdasarkan lembaga quick count (yang kemudian ternyata bodong). Hasilnya Jaringan Suara Indonesia, Prabowo-Hatta dengan 50,16% sementara Jokowi – JK memperoleh 49,84% Puskaptis, Prabowo – Hatta dengan 52,05% sementara Jokowi – JK memperoleh 47,95%, LSN Prabowo-Hatta 50,60% dan Jokowi-JK 49,75%.
Jangan dilupakan hasil LSN yang mencatatkan kemenangan Prabowo-Hatta 50,56% - Jokowi -JK 49,75%. Bila dijumlahkan, total suara 2 pasangan itu mencapai 100,35%.

07 Agustus 2014

opini musri nauli : Mengapa Jokowi Menang di Jambi ? (Tanggapan terhadap Navarin Karim)



Dalam kolom opini di Jambi Ekspres tanggal 7 Agustus 2014, Navarin Karim (NK) menuliskan opininya yang berjudul “Keanehan Hasil Pilpres di Propinsi Jambi dan Harapannya”. Tulisan ini memantik “keanehan juga bagi penulis” karena NK menyoalkan kemenangan Prabowo – Hatta di Jambi. Keanehan yang penulis rasakan ketika keheranan berbagai kalangan terhadap pilihan terbuka penulis kepada Jokowi.

opini musri nauli : FASHION JOKOWI


Dalam persidangan di MK, Prabowo didalam pidatonya didukung partai-partai pengusung yang memperoleh suara mayoritas di DPR. Tidak lupa juga mengakui didukung tokoh-tokoh angkatan 66 dan tokoh reformasi seperti Akbar Tanjung, Amien Rais.


Ingatan saya kemudian melayang dengan sejarah panjang perjalanan Indonesia. Akbar Tanjung menjadi bagian tokoh penting angkatan 66 dan Amien Rais tokoh reformasi 98. Bahkan Akbar Tanjung juga menjadi tokoh penting reformasi.

06 Agustus 2014

opini musri nauli : 4 Tertawa Pilpres 2014


Serius. Saya tidak bisa menahan ketawa dagelan Stand Up Comedy yang paling lucu. Dagelan paling lucu menjelang sidang pilpres di MK.


Kejadian lucu-lucuan dimulai ketika quick count mengumumkan kemenangan Jokowi – JK dengan angka diatas 5 %. Jokowi – JK 53% dan Prabowo- Hatta 47 %. Di Metro TV dikabarkan tentang suasana keharuan kelompok Jokowi – JK di markasnya.

04 Agustus 2014

opini musri nauli : Pengaruh Hindu dalam Seloko Melayu di Hulu batanghari




PENGARUH HINDU DALAM SELOKO MELAYU DI HULU BATANGHARI
Musri Nauli[1]


Sebelum lahirnya UU No. 5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, di daerah hulu[2] Sungai Batanghari[3], masyarakat mengenal Dusun sebagai pemerintahan terendah (village government). Dusun terdiri dari beberapa kampung. Mengepalai Kepala Dusun adalah Depati. Dibawah Depati adalah Mangku. Dusun-dusun kemudian menjadi Margo. Pembagian kekuasaan dalam negeri atau dusun di daerah hulu adalah bathin dengan gelar Rio, Rio Depati atau Depati, di daerah hilir penguasanya adalah Penghulu atau Mangku dibantu oleh seorang Menti (penyiar, tukang memberi pengumuman)[4]

Sedangkan Margo[5] mencakup mencakup setiap Dusun yang terdiri dari Bathin. Mengepalai Margo biasa dikenal dengan nama Pesirah[6].

03 Agustus 2014

opini musri nauli : Mudik dan Kolesterol


Menikmati sensasi mudik tidak bisa dilepaskan dari makanan khas daerah tujuan mudik. Sensasi makanan khas selain memang bumbu yang diracik sulit ditemui di daerah lain, cara memasaknya juga suasana yang membikin kita selalu ingin mendatangi tempat itu (walaupun entah berapa kali kita sudah mampir).

26 Juli 2014

opini musri nauli : PRABOWO – SOLDIER OF FORTUNE


Melihat kampanye pilpres 2014, saya meyakini akan berakhir setelah tanggal pencoblosan. Berbagai issu seperti antek asing, boneka, keturunan China dan berbagai issu negatif lainnya membuat Pilpres 2014 menjadi pilpres yang paling panas. Terlepas dari “head to head' candidate capres, issu yang bergentayangan terus menerus mengemuka.


Dengan asumsi itulah, kemudian saya berharap agar berakhir ketika pencoblosan. Rasa muak yang terus menerus melihat kampanye yang tidak sehat membuat pilpres dapat berakhir damai. Dan siapapun pemenangnya kita berharap dapat memiliki Presiden baru.

21 Juli 2014

opini musri nauli : Konflik dan HTI [1]


Musri Nauli[2]

Akhir-akhir ini kita disuguhkan konflik[3] yang disebabkan “salah urus” pengelolaan sumber daya alam. Konflik yang disebabkan “salah urus” negara didalam mengelola sumber daya alam meninggalkan persoalan yang menganga dan jurang yang semakin dalam.

17 Juli 2014

opini musri nauli : CATATAN KECIL "KOALISI PERMANEN




Belum selesai pembahasan tentang Quick Count yang “memaksa” terbelah antara pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi, kemarin kemudian kita menyaksikan “deklarasi” Partai-partai pengusung Prabowo. Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PKS, PBB, PAN dan Partai Demokrat (Partai Demokrat tidak mendukung Prabowo. Partai Demokrat menyatakan netral namun terakhir memberikan dukungan.

Deklarasi dikemas dengan “koalisi permanen” menimbulkan pertanyaan yang menarik untuk melihat dinamika politik kontemporer. Pertanyaan untuk mengukur “keseriusan” dari partai-partai membangun komitmen.

15 Juli 2014

opini musri nauli : DEDDY MIZWAR, MALULAH KEPADA AHOK !!!


Pilpres 2014 mengajarkan kepada kita bagaimana kualitas orang yang mendukung. Baik yang mendukung Jokowi/JK maupun Prabowo/Hatta.


Pernyataan Deddy Mizwar (Wakil Gubernur Jawa Barat) yang menganggap apabila Prabowo menjadi Presiden, maka Jokowi kembali menjadi Gubenur DKI dan Jusuf Kalla menjadi Kepala Mesjid menyentak nurani saya. Terlepas apakah pernyataan itu memang benar adanya, namun pernyataan itu “sungguh-sungguh tidak pantas disampaikan” oleh Deddy Mizwar.

13 Juli 2014

opini musri nauli : Matematika Pemenang Pilpres 2014



Tiba-tiba dunia politik dikejutkan hasil lembaga survey yang menampilkan hasil survey yang berbeda. 9 Lembaga survey mengungguli pasangan Jokowi/JK. Sedangkan 4 lembaga survey menampilkan keunggulan Prabowo/Hatta.

10 Juli 2014

opini musri nauli : Sang Pecundang Hari Tanoesoedbjo


Sengaja rasa kesal ini saya tumpahkan melihat sepak terjang dari Hari Tanoesoedbjo (HT), pebisnis pemilik media yang mencoba peruntungan di dunia politik.


Kekesalan terhadap HT semata-mata menjadikan cerminan bagaimana politik dilihat dari konsepsi ekonomi yang jauh dari tujuan politik itu sendiri.
Mengikuti jejak Surya Paloh (Metro TV) dan Aburizal Bakrie (TV One), HT menjelang pemilu 2014 turun ke politik. HT mencoba peruntungan untuk mendapatkan akses dunia politik.

03 Juli 2014

opini musri nauli : Sinting dan Kritik




Di sebuah status di twitter, petinggi partai dan tim sukses salah satu calon capres mengeluarkan kata-kata yang kemudian diakhiri dengan kata-kata “sinting”.

30 Juni 2014

opini musri nauli : LOGIKA DAN KESESATAN



Dalam hiruk pikuk pilpres 2014, kita kemudian disodori berbagai logika untuk meyakinkan kandidate tertentu dan disodori logika untuk menolak kandidate tertentu.

26 Juni 2014

Moratorium Hutan Tak Diterapkan Sepenuhnya


Kebijakan moratorium hutan berupa penghentian sementara aktifitas pemanfaatan hutan hingga 2015 belum berjalan sepenuhnya. Pemberian ijin pengelolaan hutan masih berlangsung di beberapa daerah.

opini musri nauli : KONFLIK DAN KEARIFAN LOKAL


KONFLIK DAN KEARIFAN LOKAL[1]
Musri Nauli[2]


Akhir-akhir ini kita disuguhkan konflik[3] yang disebabkan “salah urus” pengelolaan sumber daya alam. Konflik yang disebabkan “salah urus” negara didalam mengelola sumber daya alam meninggalkan persoalan yang menganga dan jurang yang semakin dalam.

23 Juni 2014

opini musri nauli : Kita Bikin Rame. Yes !!!


Dalam debat Capres 2014 memasuki putaran ketiga, saya tidak perlu menjelaskan pandangan umum terhadap materi dan gaya berdebat. Termasuk kostum dan tuduhan “kepe'an”. Semuanya sudah basi dan kayak kaset yang diputar berulang-ulang. Biarlah siapa yang mau membahasnya. Silahkan.


Namun kalimat “Kita bikin rame” menarik perhatian dan menjadi renungan panjang untuk menjawab pertanyaan.

18 Juni 2014

opini musri nauli : Kata dan Makna



Akhir-akhir ini kita disodorkan kata-kata yang bombastis, kata-kata yang nyelekit, kata-kata yang bertujuan counter, kata-kata yang menyejukkan. Semua berangkat dari “pemahaman” seseorang yang mengenal dan memahami kata-kata itu sendiri.

12 Juni 2014

opini musri nauli : CATATAN KRITIS ISSU HAM



CATATAN KRITIS ISSU HAM

Dalam hiruk pikuk pilpres 2014, issu HAM menjadi salah satu tema pokok yang sering dibicarakan. Sebagian kalangan menghendaki kasus HAM tetap diproses secara mekanisme dan ketentuan yang berlaku. Sebagian kalangan menghendaki kita tidak membicarakan kasus HAM dan menatap masa depan yang lebih baik.

10 Juni 2014

opini musri nauli : RETORIKA DAN BERDEBAT




Malam ini kita disuguhkan pendidikan politik. Retorika dan berdebat. Sebuah tema yang “sedikit” kering mendiskusikannya namun mempunyai dampak terhadap performance dan penyampaian gagasan yang akan disampaikan.

07 Juni 2014

opini musri nauli : Cara Menaklukkan Jokowi


Melejitnya nama Jokowi ke Pilpres 2014 memang membikin “cacing-cacing” kepanasan. Ada yang “kesal”, manusia kurus kerempeng, hitam dan jelek lagi (kata Putriku) masa menjadi calon Presiden.


Padahal sudah banyak yang mempromosikan menjadi Presiden. Sudah menguasai partai besar, sudah beriklan kesana kemari. Sudah banyak menghiasi media televisi. Tapi mengapa “Jokowi” selalu unggul di berbagai lembaga survey.

opini musri nauli : SIAPA DIRIMU



Ketika aku memilih sebuah nama.

Kau maki aku dengna kata-kata kasarmu. “Ngapaian pilih dia”. Suaramu keras menggelar. Memekakkan gendang telingaku.

06 Juni 2014

opini musri nauli : Skor untuk Mahfud, MD




Terlalu sayang melupakan dan menceritakan pandangan publik mengenai Mahfud MD seorang “negarawan” yang menjadi tim pemenangan kandidate Presiden Prabowo – Hatta.

Terlalu sayang “sikap” Mahfud MD yang kemudian menjadi “tim” penting Prabowo – Hatta.

Sikap ini berangkat untuk mengukur “negarawan” Mahfud, MD dalam tarik menarik “pilpres 2014”.

04 Juni 2014

opini musri nauli : Jokowi, Adian Napitupulu dan Ahok





Banyak yang pesimis terhadap perkembangan politik kontemporer Indonesia. Banyak yang tidak percaya “Partai” merupakan instrumen demokrasi di negara modern. Agama, warna kulit, suku tidaklah menjadi “ukuran” demokrasi. Kekuatan oligarkhi politik, politik dinasti, modal yang besar “memasuki” dunia politik.

opini musri nauli : Mencari “Pemimpin



Usai sudah penetapan Capres/cawapres 2014. Usai sudah penetapan nomor urut Capres/Cawapres 2014. Tinggal kita “mempersiapkan” diri melihat kampanye yang dilakukan oleh para tim sukses.


Tentu saja banyak analisa tentang kemenangan Pilpres. Banyak prediksi, perkiraan siapa yang menjadi pemenang Pilpres. Banyak yang memberikan pendapat “siapa yang pantas” menjadi pemimpin di Republik Indonesia.

03 Juni 2014

opini musri nauli : Blusukan, Turba dan Sidak



Tiba-tiba istilah “blusukan” menjadi istilah kosakata yang paling sering dibicarakan Pilpres. Istilah yang digunakan media ketika melihat kegiatan Jokowi yang sering turun ke lapangan. Jokowi turun ke gorong-gorong, duduk di warung, mendatangi puskesmas, kantor camat, kantor lurah. Jokowi nyelonong ke rumah-rumah penduduk. Jokowi mampir ke kantor LSM (YLBHI, SPI, AMAN, WALHI). Media kemudian meliputnya setiap hari dan perjalanan Jokowi menjadi headline di berbagai media.

01 Juni 2014

opini musri nauli : Branding Pilpres 2014


Dalam dunia yang begitu cepat, informasi begitu penting, maka trend dunia sudah berubah.

Dulu orang hanya mengenal produk. Kemudian bergeser mengenal mutu. Namun itupun tidak cukup. Kemudian beralih kemasan. Dan sekarang menjadi branding.


Begitulah dunia yang terus berubah.

31 Mei 2014

opini musri nauli : Adian Napitupulu

 

Setelaha cara “Mata Najwa” dengan menghadirkan Ahmad Yani (PPP) mewakili Prabowo – Hatta dan Adian Napitupulu mewakili Jokowi –Jusuf Kalla, selain sorotan kepada Anies Baswedan dan Mahfud MD, publik juga menyoroti perdebatan antara Ahmad Yani dan Adian Napitupulu (Adian). 

30 Mei 2014

opini musri nauli : KEKELIRUAN PERNYATAAN AHMAD YANI (PPP) DALAM KASUS BUSWAY


Dalam dialog di TV One dengan tema kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta. Dialog dihadiri Ahmad Yani (PPP) mewakili kubu pendukung Prabowo – Hatta, Trimedya Panjaitan (PDIP) mewakili kubu pendukung Jokowi – Jusuf Kalla.


Isu ini memang “memantik” persoalan yang cukup hangat dibicarakan. Kitapun sudah mengetahui arah diskusi. Ahmad Yani “mendorong” agar kasus ini segera diproses secara cepat dan meminta kepada Kejaksaan Agung untuk “memeriksa” Jokowi. Sedangkan Trimedya Panjaitan sepakat agar kasus ini diserahkan kepada pihak yang berwenang. Namun kasus ini jangan dipolitir dengan mengaitkan dengan Jokowi.