18 Mei 2016

opini musri nauli : Ancaman Tambang di Hulu Batang Asai


Akhir-akhir ini, kita dikabarkan sedang “berkonsentrasi” mendiskusikan AMDAL PT. ANTAM. Aktivitas kegiatan PT. ANTAM kemudian mengancam keberadaan masyarakat baik di areal pertambangan di Kecamatan Jangkat Timur maupun dampak terhadap di hulu Sungai Batanghari yaitu di hulu Batang Asai.

08 Mei 2016

opini musri nauli : Simbol Parade Sepeda Motor Anak SMU

Sore sabtu kemarin, penulis menyaksikan “parade sepeda motor” yang dikendarai murid-murid SMU yang lulus dari UAS. Setelah mendengarkan pengumuman kelulusan dari Sekolah, murid-murid merayakan kegembiraan dengan menaikkan sepeda motor mengelilingi kota Jambi. Dilengkapi tingkah laku mengendari sepeda motor dengan suara klakson yang memekakkan telinga, pakaian yang dicoret pakai cat pilox, naik sepeda motor “menguasai jalanan” dan memaksa meminggirkan kendaraan di jalur seberangnya untuk minggir.

07 Mei 2016

LEICESTER CITY – MIMPI ANAK MUDA



Sebelum dimulai kompetisi sepakbola paling bergengsi, Liga Inggeris, tidak ada satupun yang menduga “laju arah” klub papan bawah Leicester City. Semua mata berpaling ke klub papan atas (Mancester City, MU, Arsenal, Liverpool, Chelsea). Kalaupun ada selain mereka “paling-paling” disebut “Tottenham Hotspur.

 Dengan hitung matematika, kelima klub papan atas yang saling mendominasi dan menjuara Liga Inggeris akan meraih supremasi. Dalam dua decade, public hanya “terpesona” dengan gaya permainan khas Inggeris, hit and run. Dan sama sekali tidak memberikan perhatian penuh kepada klub-klub yang terancam “degradasi”.

04 Mei 2016

opini musri nauli : Pilkades Perspektif Hukum Adat



Usai sudah Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Muara Jambi, Tebo dan Merangin. Sarolangun tidak lama lagi juga akan mengadakan Pilkades.

Berbeda dengan Pilkades sebelumnya, suasana pemilihan “relative” tenang sehingga tidak terdengar ‘suasana” kisruh” seperti tahun-tahun sebelumnya. Rakyat sudah banyak belajar “berpolitik” dengan mengikuti irama demokrasi seperti Pilpres, Pileg, Pilkada (Gubernur dan Bupati/Walikota). Sehingga rakyat belajar bagaimana proses demokrasi dapat diterima sebagai bagian dari proses demokrasi yang terus berkembang ditengah rakyat. Kisruh paska pemilihan Kades justru akan merugikan rakyat itu sendiri didalam relasi hubungan kemasyarakatan sehari-hari.

opini musri nauli : MAKNA SENSUS EKONOMI 2016 DI JAMBI



Dalam suasana “Sensus Ekonomi 2016”, saya mengotak-atik data-data lama. Selain ingin mengetahui perkembangan terkini, juga didasarkan rasa penasaran setelah beberapa waktu 2 bulan terakhir saya mobile ke berbagai daerah.

opini musri nauli : LOGIKA SESAT SANG PEMERKOSA





Akhir-akhir ini, kita dikejutkan “mewabahnya” kejahatan kesusilaan (saya menggunakan istilah Hukum menggunakan kata “kesusilaan’ untuk merangkum seluruh kejahatan terhadap kesusilan. Kejahatan kesusilaan juga termasuk istilah “pemerkosaan” yang marak terjadi) yang semakin marak di sekitar kita.

01 Mei 2016

opini musri nauli : Hukum Kebakaran hutan dan Lahan

Musri Nauli[1]
Abstraksi

Fires in 2015 destroyered five province (Riau, Jambi, South Sumatra, West Kalimantan and Central Kalimantan). Burn 2 million hectares. 25.6 million people are exposed to the haze that resulted in 342.152 affected URI (under respiratory infection). Causing losses of US $ 16 billion (Rp 221 trillion).
On the other hand, the paradigm of the theme of the fires were still using the principle of thinking "Geen Straft zonder Schuld". A principle of the continental European system of law should be abandoned.
Whereas the various laws and regulations, principles,  theories have used the principle of "Absolute liability". A principle which departs from the Anglo-Saxon system of law and facilitate verification.

Kebakaran tahun 2015 telah meluluhlantakkan 5 Propinsi (RIau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah). Membakar 2 juta hektar. 25,6 juta orang terpapar asap yang mengakibatkan 342.152 jiwa terserang ISPA. Menimbulkan kerugian US$ 16 milyar (Rp 221 Trilyun).
Namun disisi lain, paradigm tentang tema kebakaran masih menggunakan pemikiran asas “Geen Straft zonder schuld”. Sebuah asas dalam sistem hukum Eropa Kontinengal yang harus ditinggalkan.
Padahal berbagai peraturan perundang-undangan, asas-asas, prinsip, teori telah menggunakan asas “Absolute liability”. Sebuah asas yang berangkat dari sistem Hukum Anglo Saxon dan memudahkan pembuktian.

Keyword
Kebakaran 2015, asas geen straft zonder schuld, Asas Absolute liability, kerugian kebakaran

16 April 2016

opini musri nauli : Pancung alas


Di daerah hilir Jambi terutama di Kuala Tungkal (Tanjabbar), Muara Sabak (Tanjabtim) dan Muara Jambi hilir (Muara Jambi), istilah “pancung alas” biasa dikenal dalam model mengenai  tanah. Arti Pancung yaitu “ujung atau penjuru”. Namun pancung kemudian diartikan sebagai memancung/me-man-cung/ menetak (memenggal) puncak (kepala dan sebagainya). Namun dalam istilah pancung kemudian diartikan “memotong hingga putus”. Sedangkan alas diartikan sebagai “dasar, fondasi” dari posisi rumah.

12 April 2016

opini musri nauli : LOGIKA KORUPSI JAKARTA




Saya harus memutar otak untuk membantu akal sehat agar bertindak wajar. Penangkapan Sn (Partai Gerindra) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang diduga menerima uang dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (Tbk) Ariesman Widjaja. Raperda yang tak kunjung disahkan DPRD DKI Jakarta itu diduga menjadi obyek suap. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi diduga menerima suap senilai Rp2 miliar dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja beserta karyawannya Trinanda.

11 April 2016

opini musri nauli : Panggilan Bebaso di Jambi




Dalam hubungan kekerabatan di Jambi, panggilan menunjukkan derajat hubungan (baik perkawinan maupun hubungan darah).


Untuk saudara Ibu, saudara Ibu laki-laki tertua biasa dipanggil “pak wo (bapak Tuo)”. Ada yang menyebutkan “Paklung” (Bapak Sulung).


 Yang menengah dipanggil Pak Ngah (bapak Tengah). Yang bungsu dipanggil Uncu (uncu sebagai panggilan bungsu). Ada juga menyebutkan “bisu’ (bibi bungsu).


Diatas “uncu” biasa dipanggil Pakci (bapak Kecil) atau Makcik (Mamak Kecil atau tante dari Ibu). Makcik biasa disebutkan dengan Bikcik (bibik Kecik).


Namun ada juga menyebutkan “Pakcik/bicik” sebagai adik Bapak/Ibu yang terkecil.

09 April 2016

opini musri nauli : Model Penghitungan di Jambi




Di kalangan masyarakat Melayu Jambi, sistem penghitungan luas, jauh, lebar, jumlah dikenal di tengah masyarakat.

Terhadap tanah yang dibuka dikenal dengna istilah “depo”. Misalnya kemampuan seseorang membuka tanah diukur menjadi Depo”. Depo berasal dari kata Depa. Didalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan “depa” yaitu sistem pengukuran sepanjang kedua belah tangan mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan kanan (empat hasta, enam kaki). Satu depa kemudian diukur menjadi 1,7 meter.

Proses membuka tanah hanya dibolehkan seluas 60 depo x 200 depo. Terhadap tanah yang telah dibuka maka kemudian dikenal bidang. Jadi walaupun seseorang karena kemampuan membuka tanahnya berbeda-beda namun tetap dengan istilah satu bidang. Sedangkan di Lubuk Mandarsyah biasa dikenal dengan istilah Tapak.

05 April 2016

opini musri nauli : In Memoriam Karim hasan


Tiba-tiba saya mendapatkan kabar telah meninggal Karim Hasan (KH), seorang pejabat karier dan tokoh terpandang di Kabupaten Merangin. Dengan beragam jabatan karir baik Sekwan Sarko (sebelum menjadi Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun), Kepala Bappeda Sarko, Asisten 1 Sarko hingga menjabat Ketua DPRD Sarko dan Ketua DPRD Merangin dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Sarko dan DPD Kabupaten Merangin. Dengan jabatan karir di pemerintahan dan di politik membuktikan kepiawaian dan kematangan politik dari KH.

03 April 2016

Walhi: Perusahaan tambang BUMN cemari sungai Jambi

Jambi. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi menganalisa bahwa lima sungai besar dan 95 anak sungai di Kabupaten Sarolangun, Jambi, telah tercemar limbah tambang. Walhi menuding, aktivitas pertambangan salah satu perusahaan pelat merah yang menjadi biang keroknya.

30 Maret 2016

opini musri nauli : Marga Senggrahan


Marga Senggrahan termasuk kedalam Luak XVI. Luak XVI terdiri dari Marga Serampas, Marga Sungai Tenang, Marga Peratin Tuo, Marga Tiang Pumpung dan Marga Renah Pembarap.

opini musri nauli : Nama Alay Taman Kota


Istilah “Jomblo” kemudian memantik diskusi. Apakah Kota Jambi kekurangan istilah sehingga taman sebagai area public kemudian dinamakan “Jomblo.


Dari pendekatan historis, penggunaan kata “Jomblo” menimbulkan tafsiran yang beragam. Tafsiran pertama kemudian mengerucut. Siapa yang mengusulkan sehingga kata “jomblo” rela diberikan kepada taman. Sebuah “pelajaran” sejarah yang kemudian akan dipersoalkan generasi selanjutnya.

29 Maret 2016

opini musri nauli : Jangkat Timur



Di daerah tinggi Kabupaten Merangin, terdapat kecamatan Jangkat Timur. Nama Kecamatan Jangkat Timur menggantikan istilah kata “Sungai Tenang”. Sebuah penamaan yang cukup lama dikenal di masyarakat.

opini musri nauli : Depati dan Rio


Istilah Depati dan Rio dikenal di daerah hulu Sungai Batanghari. Berada di Marga Serampas, Marga Sungai Tenang, Marga, Marga Tiang Pumpung, Marga Renah Pembarap dan Marga Senggrahan maupun di Marga Sumay.

Tideman didalam buku klasiknya “Djambi” tahun 1938 menyebutkan “Dusun adalah kumpulan kampung atau kelabu. Pembagian kekuasaan dalam negeri atau dusun di daerah hulu adalah bathin dengan gelar Rio, Rio Depati atau Depati, di daerah hilir penguasanya adalah Penghulu atau Mangku dibantu oleh seorang Menti (penyiar, tukang memberi pengumuman). Sedangkan menurut Elizabeth didalam bukunya “Kesultanan Sumatera dan Negara Kolonial – Hubungan Jambi – Batavia (1830-1907) dan Bangkitnya imprealisme Belanda, mengutip dalam catatan memorie van Overgave, V.E. Korn, 1936 menyebutkan “Orang semendo merupakan orang bukan putra daerah, namun sudah lama tinggal di suatu daerah. Sudah punya induk semang. Mempunyai kebijaksanaan dan mempunyai pengetahuan tentang adat dan dihormati. Sehingga diangkat menjadi pemimpin baik di tingkat Margo yang disebut sebagai Pesirah dan Rio. Di tingkat Dusun, orang semendo dikenal dengan istilah Depati. Sedangkan putra asli adalah Bathin. Dusun kemudian menjadi desa. Sedangkan Kampung menjadi Dusun

Di Marga Serampas dikenal “Pendapo Limo”. Menggambarkan jumlah Depati. Bambang Hariyadi, didalam bukunya ‘Orang Serampas: Tradisi dan Pengetahuan Lokal di Tengah Perubahan menyebutkan “Depati Singo Negaro di Tanjung Kasri. Depati Pulang Jawo di Renah Kemumu. Depati karti Mudo Menggalo di Renah Alai, Rantau Kermas dan Lubuk Mentilin”
Didalam “Tijdschrift voor Nederlandsch Indië” disebutkan “Sungai Tenang dipimpin seorang Depati sebagai Kepala Marga dari Kota Tapas (Kototapus). Sedangkan Serampei dipimpin oleh Depati dari Tanjung Sri (Tanjung Kasri).

Penggunaan istilah Depati dan Rio berbeda-beda. Didalam Marga Sungai Tenang, selain istilah Depati dan Rio, juga dikenal Mangku. Depati, Rio dan Mangku mempunyai kedudukan yang berbeda. Depati memangku pemerintahan setingkat dusun. Sedangkan Rio dan Mangku berfungsi memangku pemerintahan setingkat kampong.

Marga Sungai Tenang terdiri dari Pungguk 6, Pungguk 9 dan Koto 10. Pungguk 6 terdiri dusun asal yaitu Koto Teguh, Dusun Baru, Koto Renah, Pulau Tengah, Rantau Suli dan Koto Jayo. Pulau Tengah. Pulau Tengah sebagai pusat pemerintahan dengan gelar “Depati Gento Rajo”. Membawahi Dusun Kota Teguh dengan gelar “Rio Pembarap”, Dusun Koto Renah dengan gelar “Rio Gento Pedataran”. Sedangkan Rantau Suli bergelar “Depati Sungai Rito membawahi Dusun Rantau Suli dan Dusun Baru.

Sedangkan Mangku ditemukan di Dusun Renah Pelaan yang termasuk kedalam Pungguk 9 Marga Sungai Tenang. Pungguk 9 terdiri dusun asal yaitu Renah Pelaan, Dusun Lubuk Pungguk, Dusun Muara Madras, Dusun Talang Tembago, Dusun Pematang Pauh. Pemangku Renah Pelaan bergelar “Mangku Aning Sanggo di Rajo’. Dalam ikrar di Renah Pelaan, fungsi Mangku Aning Sanggo di Rajo’ sebagai pemberi kabar kepada Raja Jambi di Tanah Pilih.

Sedangkan Koto 10 terdiri dusun Kotobaru, Dusun Gedang, Dusun Tanjung Benuang, Dusun Kototapus, Dusun Tanjung Dalam, Dusun Muara pangi, Dusun Rantau Jering. Dusun Tanjung Mudo sebagai “tanah irung, tanah gunting” atau ada juga menyebutkan “Belalang Pungguk 6, Tanah Koto Sepuluh” dengan pemangku pemerintahan bergelar “Rio Penganggun Jago Bayo”. Sedangkan Dusun-dusun lain seperti Tanjung Alam bergelar “Depati Duo Menggalo”, Dusun Gedang bergelar “Depati Suka Merajo”, Dusun Kota Baru bergelar “Depati Suko Derajo”, Dusun Tanjung Benuang bergelar “Depati Suko Menggalo

Di Marga Peratin Tuo dikenal Depati Alam di Dusun Tuo, Depati Karto Yudo di Tanjung Berugo.

Didalam Marga Tiang Pumpung sebagaimana disampaikan oleh Sargawi didalam bukunya “Lintasan Sejarah Depati Sembilan Tiang Pumpung menyebutkan “Depati Manjuang di Muara Siau, Depati Agung di Pulau Raman, Rio Depati di Sekancing, Depati Purbo Alam di Dusun Baru, Renah Jelmu, Muara Sakai, Beringin Sanggul dan Renah Manggis. Depati Permai Yudo di Pulau Bayur, Depati Suko Berajo di Selango.

Didalam Marga Renah Pembarap dikenal Depati Mangku Rajo dan Depati Mangku Mudo dengan pusat Marga Renah Pembarap di Guguk. Sedangkan di Marga Senggrahan dikenal Depati Tiang Menggalo di Dusun Kandang, Depati Depati Kuraco di Lubuk Beringin, Depati Renggo DiRajo di Lubuk Birah dan Rio Kemuyang di Durian Rambon.

Sedangkan Marga Sumay sebagaimana disampaikan oleh Khatib Karim “Margo adalah kepala Pemerintahan. Pesirah merupakan orang semendo. Rio merupakan putra asli. Sedangkan Depati dan Bathin merupakan Kepala Pemerintahan di tingkat Dusun. Depati merupakan orang semendo. Bathin merupakan putra asli.
Didalam Djambi, Tideman hanya menyebutkan “Rio atau Depati adalah Kepala Pemerintahan setingkat dusun”

Dengan melihat keterangan yang disampaikan oleh dan F. J Tideman, maka ada perbedaan yang mendasar mengenai istilah “Rio”.

Didalam Marga Sumay, “Rio” adalah Kepala Pemerintahan Margo. “Rio” merupakan Putra Asli. Pernyataan ini didukung oleh Elizabeth justru menyebutkan “Rio pemimpin di tingkat Marga. Depati di tingkat Dusun”. Bandingkan dengan Keterangan F. J. Tideman yang menganggap “Rio” adalah Kepala Pemerintahan setingkat Dusun.

Sedangkan didalam Luak XVI, Depati membawahi Rio atau Mangku. Misalnya Depati Suko Merajo yang membawahi “Rio Penganggung jagobayo di Tanjung Mudo, Depati Gento Rajo yang membawahi “Rio Pembarap” dan “Rio Gento Pedataran”. Depati Kuraco membawahi Rio Kemuyang.

Dengan demikian, maka didalam dokumen Tideman didalam buku klasiknya “Djambi” menyebutkan Rio dan Depati di wilayah dusun. Sedangkan Elizabeth “Rio” di tingkat Marga, sedangkan Depati di tingkat dusun didukung oleh dokumen Tijdschrift voor Nederlandsch Indië.

Namun berbeda di berbagai Marga didalam dusun. Depati membawahi Dusun dengan dibantu “Rio” di Kampung.

Melihat penggunaan berbeda Depati dan Rio di berbagai dokumen dan penggunaan di berbagai dusun menjadi catatan menarik.

24 Maret 2016

opini musri nauli : TUTI “PAHLAWAN” ANTI KEKERASAN


Demonstrasi yang terjadi di Jakarta selasa kemarin menyisakan Tanya. Mengapa demonstrasi yang bertujuan menyampaikan aspirasi dan ingin mendapatkan dukungan kemudian “berubah” menjadi anarki ?

Ya. Pemberitaan di berbagai media massa kemudian memotret “aksi anarkis” daripada tuntutan sang pendemo. Dilengkapi dengan tayangan di televisi, gambar di media online, bagaimana sang pendemo “menyisir” jalan untuk “memaksa” supir-supir agar ikut demonstrasi. Termasuk berbagai adegan “Pemukulan” sang driver GO-jek yang terpental dipukul dari atas sepeda motor.

23 Maret 2016

opini musri nauli : DUNIA DIGITAL MEMAKAN KORBAN

Perubahan itu terus terjadi. Tidak ada satupun yang bisa menghentikannya. Kita atau negarapun “sering gagap” menghadapi cepatnya perubahan.


Terdengar suara CEO Nokia Stephen Elop ketika menjual Nokia ke Microsoft akhir tahun 2013. "Kami tidak melakukan sesuatu kesalahan, tapi saya tidak tahu mengapa kami kalah". Selanjutnya mereka menitikkan air mata sembari memandang ke depan, termangu dan tidak mengerti apa yang terjadi.

Padahal sebagai “raja conneting partner” dan menguasai pangsa ponsel dunia selama 14 tahun, mereka sudah berada di posisi “nyaman”. Tidak ada rencana untuk pengembangan perkembangan dunia gadget yang tumbuh begitu cepat.

21 Maret 2016

opini musri nauli : Puyang Orang Jambi



Dalam setiap perjalanan turun ke lapangan, pertanyaan yang paling sering disodorkan adalah siapa nenek moyang (masyarakat menyebutkan “puyang”) yang pertama mendiami di dusunnya.

Sebagian menolak menyebutkan nama langsung. Namun sebagian menyebutkan dengan lantang. Namun banyak pula ketika menyebutkan nama puyang harus menunggu hari  dan waktu yang baik. Ada juga harus “memantrai” agar tidak dikutuk oleh “puyang” karena telah menyebutkan namanya.

20 Maret 2016

Video : Jalan ke Tanjung Mudo

 


Menempuh perjalanan ke Tanjung Mudo. 


Desa Tanjung Mudo dikenal sebagai Desa di ujung Kecamatan Sungai Tenang. Jalan yang hanya dapat ditempuh kendaraan double gardan. 





Entah kapan jln ini diperbaiki..

19 Maret 2016

opini musri nauli : Marga Sungai Tenang


Marga Sungai Tenang[1] terletak didataran tinggi Merangin[2]. Kata “sungai Tenang” menunjukkan nama Sungai didalam Marga Sungai Tenang. Kata “tenang” berasal dari kata “mentenang” yaitu menunjuk sifat Sungai yang airnya tenang. Begitu juga kata “menderas” menunjukkan sifat sungai yang airnya “deras”. Menderas kemudian menjadi nama desa “Muara Madras”.

14 Maret 2016

opini musri nauli : Pengaruh Dunia di Jambi



Sebagai bagian dari Sumatera, Sriwijaya, Melayu, tentu saja Jambi dipengaruhi berbagai pengaruh dari luar Jambi. Baik dipengaruhi berkaitan dengan kepentingan dagang, pengaruh agama maupun pengaruh sistem pemerintahan dan sistem social dari berbagai penjuru dunia.


Dalam berbagai catatan, ornament, perjalanan, ungkapan masyarakat, Seloko, Tambo dan berbagai aspek kehidupan melengkapi cataan tentang pengaruh berbagai agam da kebudayaan dunia.

13 Maret 2016

opini musri nauli : Struktur Sosial di Jambi


Sebelum lahirnya UU No. 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, sistem Pemerintahan Desa masih mengacu kepada sistem peninggalan Belanda.

11 Maret 2016

opini musri nauli : GAYA PILKADA MASA KINI



Dunia terus berproses, berputar dan mengelilingi waktu. Meninggalkan mimpi dan harapan yang tidak terpenuhi.

Pilkada Jakarta memasuki era baru. Era anak muda di tangan Teman Ahok. Komunitas relawan yang menggagas dan “mendesak” Ahok maju dari calon perseorangan. Inisiatif anak muda yang kemudian menyentak petinggi negeri.

10 Maret 2016

opini musri nauli : Marga Serampas


Ketertarikan penulis dengan marga serampas ketika gempa bumi tahun 2009. Pusat gempa tanggal 1 Oktober di Desa Renah Kemumu tidak menyebabkan hancurnya rumah. Rumah penduduk berupa rumah panggung hanya bergeser dan hanya diperlukan “dongkrak” untuk memperbaikinya. Konsep rumah panggung terbukti mampu menghindarkan kerugian karena terkena bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi (pasal 26 ayat (3) UU No. 24 tahun 2007). Konsep rumah panggung berhasil menghindarkan korban dan kerusakan yang parah akibat gempa[1]. Kearifan masyarakat menjaga hutan ditandai dengan “keberhasilan” mereka dari bencana gempa bumi tahun 2009.

02 Maret 2016

opini musri nauli : Marga Sabak


Didalam peta Belanda, disebutkan Marga Dendang/Marga Sabak.  Marga Dendang terdiri dari dusun-dusun seperti Teluk Dawan, Kuala Dendang, Dendang, Talang Babat dan Teluk Buan. Pusat Margo di Parit Culun. Sedangkan didalam peta disebutkan Pusat Marga di Muara Sabak.

01 Maret 2016

opini musri nauli : MENANTANG AHOK


Jagat belantara politik kontemporer Pilkada Jakarta sedikit “adem” setelah Ridwan Kamil (Walikota Bandung) menyatakan tidak maju untuk pilkada Jakarta 2017. Ridwan Kamil sebagai salah satu orang yang cukup diperhitungkan kemudian memilih berkonsentrasi untuk di Bandung.


Dalam pernyataannya, peluang Ridwan Kamil cukup banyak pilihan. Entah memasuki Jakarta paska 2017, meneruskan jabatannya kedua di Walikota Bandung atau menunggu peluang untuk Gubernur Jabar.

29 Februari 2016

opini musri nauli : Asap dan Kejahatan kemanusiaan



Ayah, Mengapa kami tidak boleh main diluar rumah !!!

Bibir ini seakan-akan kelu menatap asap yang terus datang setiap tahun. Dalam catatan Walhi, sejak tahun 2006 terdapat 146.264 titik api. Tahun 2007 : 37.909 titik api. Tahun 2008 : 30.616 titik api. Tahun 2009 : 29.463 titik api. Tahun 2010 : 9.898 titik api. Tahun 2011 : 22.456 ttk api. Bahkan selama periode 13-30 Juni 2013, tercatat 2.643 jumlah peringatan titik api, maka pada periode 20 Februari – 11 Maret 2014 saja telah terdeteksi 3.101 titik api.