16 November 2021

opini musri nauli : Teluk Pulai Luar

 

Ketika mengetahui adanya Desa yang dikunjungi bernama Teluk Pulai Luar menimbulkan penasaran. 


Mengapa ada kata “Teluk” dan “Pulai”. Apakah ketika ada nama Desa Teluk Pulai Luar kemudian adanya nama Desa Teluk Pulai Dalam. 

Rasa penasaran itu kemudian terjawab. Memang ada nama Desa Teluk Pulai Luar. 


Perjalanan menuju Desa Teluk Pulai Luar dapat ditempuh dari Kotamadya Tanjung Balai. Sedangkan perjalanan lain dapat ditempuh dari Aek Kanopan. Aek Kanopan merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara. 


Apabila perjalanan dari Tanjung Balai ke Desa Teluk Pulai Luar melewati Desa Pangkalan Lunang. Sedikit cepat. Bisa ditempuh 1,5-2 jam. 


Sedangkan Aek Kanopan justru memakan waktu hingga 4-5 jam. Melewati Desa Teluk Pulai Dalam kemudian melewati Kantor Camat Kualuh Ledong. 


Desa Teluk Pulai Luar, Desa Teluk Pulai Dalam dan Desa Pangkalan Lunang termasuk kedalam Kecamatan Kualuh Ledong. Salah satu kecamatan yang termasuk kedalam Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). 


Disebutkan Desa “Teluk Pulai” memang adanya “patok Kayu pulai” yang terletak di Teluk. 


Patok Pulai adalah penamaan Kayu yang dikenal sebagai Kayu Pulai. 


Kayu Pulai adalah jenis kayu yang dikenal di berbagai tempat. Seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar. 


Menurut berbagai Sumber, Kayu pulai dikenal sebagai kayu keras (Alstonia scholaris). Sering digunakan untuk bangunan rumah. Kokoh dan tahan lama. 


Tumbuh di Sumatera dan Kalimantan. 


Di berbagai tempat, kayu pulai sering juga dianggap seperti pohon Beringin. Diyakini mempunyai kesaktian yang melindungi tempat yang dinaunginya. 


Di Jambi, istilah Pulai menjadi ingatan masyarakat (collectiove memorial). Bahkan menjadi nama tempat yang memang dikenal “Simpang Pulai”. 


Simpang Pulai di Jambi yang termasuk kedalam Kelurahan Solok Sipin, Kecamatan Telanaipura. 


Simpang Pulai adalah pertemuan jalan (Simpang) antara Simpang Kawat dan Sipin. 


Simpang Kawat dikenal sebagai Jalan Jln. M. Yamin. Sedangkan Arah Sipin dikenal sebagai Jalan. Sri Sumantri Brojonegoro. 


Sehingga istilah “Pulai” juga dikenal masyarakat Jambi.