29 Juli 2025

opini musri nauli : Kunyit

 


Dalam kekayaan khazanah budaya Melayu Jambi, seloko adat memegang peranan penting sebagai cerminan pandangan hidup, pedoman berperilaku, serta warisan nilai-nilai luhur dari para leluhur. Salah satu seloko yang menarik untuk ditelaah adalah "larik tepung. larik kunyit. larik seko.". Seloko ini, meskipun terdengar sederhana, menyimpan makna filosofis yang mendalam terkait dengan konsep batas dan pewarisan adat.


Identifikasi dan Makna "Seloko Kunyit"


Seloko "larik tepung. larik kunyit. larik seko" dapat dimaknai Kata, Makna dan Estetika. Seloko ini secara spesifik dijelaskan sebagai bagian dari makna simbol "Kayu pengait", "Sak sangkut", "takuk rajo", "Sialang belantak besi". Dalam konteks ini, "larik kunyit" bersama dengan "larik tepung" dan "larik seko" merupakan makna simbolik dari tanda batas.


Makna simbolik dari tanda batas ini diikrarkan di dalam "Tembo" (catatan sejarah atau silsilah adat). Pewarisan dan pemahaman akan makna ini kemudian diturunkan melalui "kenduri sko" atau "kenduri adat", yang merupakan upacara adat penting dalam masyarakat Melayu Jambi.

opini musri nauli : Kunyit

 


Dalam kekayaan khazanah budaya Melayu Jambi, seloko adat memegang peranan penting sebagai cerminan pandangan hidup, pedoman berperilaku, serta warisan nilai-nilai luhur dari para leluhur. Salah satu seloko yang menarik untuk ditelaah adalah "larik tepung. larik kunyit. larik seko.". Seloko ini, meskipun terdengar sederhana, menyimpan makna filosofis yang mendalam terkait dengan konsep batas dan pewarisan adat.


Identifikasi dan Makna "Seloko Kunyit"

opini musri nauli : Jambi dan Pertumbuhan Ekonomi (2)

 


Lalu bagaimana trend pertumbuhan ekonomi Jambi 2026- 2030 ?. Dengan melihat angka-angka optimis 2020-2025 maka dapat dilihat bagaiman trend pertumbuhan ekonomi Jambi 2026- 2030. Trend pertumbuhan ekonomi juga melihat bagaimana faktor-faktor global mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jambi. 


Tren Ekonomi Jambi 2026-2030: Melaju di Tengah Tantangan Global. Provinsi Jambi telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang mengesankan dalam menghadapi guncangan global, termasuk pandemi COVID-19. Setelah melewati fase kontraksi di awal 2020 dan pemulihan yang kuat pada 2021-2023, serta perlambatan di awal 2024, Jambi diproyeksikan melanjutkan tren pertumbuhan positif hingga 2025. Memandang lebih jauh ke periode 2026-2030, beberapa tren utama diperkirakan akan membentuk lanskap ekonomi Jambi.


Sektor Pertanian dan Komoditas: Tetap Jadi Tulang Punggung, Namun Perlu Diversifikasi. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan akan tetap menjadi pilar utama perekonomian Jambi. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kemungkinan besar akan tetap yang terbesar, didukung oleh komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan karet. Namun, fluktuasi harga komoditas global dan tekanan isu lingkungan (misalnya, keberlanjutan sawit) akan menjadi tantangan signifikan.


Tren yang diharapkan berupa harga komoditas: Jambi akan terus rentan terhadap naik-turunnya harga komoditas global. Ini bisa berarti periode pertumbuhan tinggi saat harga bagus, tapi juga perlambatan saat harga jatuh.


Kemudian peningkatan nilai tambah: Ada dorongan kuat untuk hilirisasi produk pertanian dan perkebunan. Investasi dalam pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi turunan yang lebih bernilai, atau pengolahan karet menjadi produk jadi, akan menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Dan Pertanian berkelanjutan.  Tekanan global dan nasional untuk praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan akan meningkat. Jambi perlu beradaptasi dengan sertifikasi berkelanjutan dan praktik-praktik pertanian yang lebih efisien untuk menjaga daya saing dan akses pasar.


Selain itu Infrastruktur dan Konektivitas: Mendorong Pertumbuhan Sektor Lain. Pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, baik jalan, pelabuhan, maupun fasilitas logistik, akan memainkan peran krusial dalam periode 2026-2030. Peningkatan konektivitas akan mempermudah distribusi barang dan jasa, menurunkan biaya logistik, dan menarik investasi.