08 Mei 2021

opini musri nauli : Belukar (2)



Di Marga Batin Pengambang, “belukar tuo” dipadankan dengan “empang kerenggo”.  Empang krenggo juga sering dipadankan dengan “mengepang” atau “belukar tuo” dan belakar lasah”. Artinya daerah yang telah dibuka namun sudah lama ditinggalkan. Dan tidak dirawat. Di daerah hilir dikenal “Larangan krenggo”.


Di Batin II Ulu, “Belukar” atau “sesap” adalah Daerah yang telah dibuka namun belum ditanami. 

opini musri nauli : Belukar (1)


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata “belukar” adalah tumbuhan kayu-kayu kecil dan rendah. Atau Tanah yang ditumbuhi kayu-kayuan Kecil dan rendah. 


Makna “Sudah menjadi rimba” diartikan sebagai kesalahan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Biasa dikenal dengan istilah “bersesapan”. 

opini musri nauli : Titah Pemimpin Padepokan

 



Syahdan. Terdengar suara di padepokan. 


Para pendekar mengelilingi Pemimpin padepokan. Mendengarkan titah dari Pemimpin padepokan. 

07 Mei 2021

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (4)

Namun tema mudik yang lebih menarik dilihat dari ranah antropologi. Terlepas dari istilah mudik yang kurang tepat menggambarkan suasana menjelang Idul Fitri, tema mudik juga harus dipahami dengan cara pandang orang Indonesia. 

opini musri nauli : Kerumuman ditengah Pasar

Terdengar kehebohan dikerumuman tengah pasar. Para pengelana kemudian mengitari warung sembari mendengarkan cerita dari sang pengawal kerajaan. 


“Tuanku, Benarkah murka Raja Alengka kepada Raja Astinapura ?’, tanya suara dikerumuman pasar. 

opini musri nauli : Puyang (6)

Tidak dapat dipungkiri, membicarakan puyang tidak dapat dilepaskan dari tempat yang ditemukan ornamen dan artefak sebagai kebudayaan adiluhung zaman megalitikum  justru menampakkan sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan yang menjunjung tinggi dalam kehidupan.

opini musri nauli : Pendekar Muda

Syahdan. Terdengar kehebohan dan gegar di Kerumuman Pasar. 


“Tuanku, siapakah pendekar muda yang berani menantang para pendekar yang selama ini sudah terbukti kesaktiannya ?”, sang pendekar muda bertanya kepada para pengelana. 

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (3)


Ketika salah seorang jemaat FB mengabarkan ketidakmengertian masyarakat Indonesia yang begitu semangat untuk “mudik” berhadapan dengan anjuran dari berbagai pihak agar tidak mudik, maka pernyataan itu kemudian memantik polemik. 

opini musri nauli : Titah Raja Astinapura


Berkumpullah para adipati, punggawa kerajaan, Debalang Kerajaan, para patih, Mangku dan pengawal kerajaan. Mengelilingi balairung Istana Astinapura. Mendengarkan titah Raja Astinapura. 


“Wahai, para pembesar kerajaan. Dengarkanlah titahku. Beberapa saat yang lalu, Kerajaan Astinapura kedatangan utusan khusus Raja Alengka. Memberikan titah kepada Negeri Astinapura. 

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (2)

Dilanjutkan tanggai 13 Juni 2018 menulis tentang makna PUASA – IBADAH ATAU RITUAL yang menggambarkan puasa sebagai ibadah dan bekal menjalani mudik. 

opini musri nauli : Puyang (5)

Berbeda dengan berbagai tempat, di Uluan Jambi, membicarakan puyang tidak dapat dilepaskan dari cara pandang manusia masyarakat Melayu Jambi menempatkan diri sebagai makhluk alam. Makhluk yang tunduk dengan alam Semesta. 


Cara menempatkan diri dari alam Semesta, dari pemerintah, dari Pemimpin bahkan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditandai dengan berbagai seloko. 

06 Mei 2021

opini musri nauli : Murka Raja Alengka

Terdengar suara kegaduhan di Kerajaan Astinapura. 


Para  Adipati, Para punggawa, dubalang Raja, Rio, Mangku dan pengawal kerajaan mengelilingi balairung Istana Astinapura. 

opini musri nauli : Puyang (4)



Di daerah Ilir Jambi, di didalam Marga Kumpeh Ilir mereka menyebutkan berbeda-beda. Ada yang keturunan dari  “Tumenggung Bujang Pejantan”, dan “Rajo Sari”.  Bahkan dari cerita rakyat, Marga Tungkal mengaku keturunan dari “Datuk Kadinding”.

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (1)

Akhir-akhir ini, tema mudik mendominasi pembicaraan publik. Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, Arus sekat untuk menghadang mudik menarik untuk ditelusuri. Berhadapan dengan berbagai kalangan yang mulai resah dengan pembatasan arus mudik. 

opini musri nauli : Puyang (3)

Sedangkan puyang yang berasal dari berbagai negara Timur Tengah seperti “Arab, Yaman” sering disebutkan diberbagai tempat di Daerah hilir Jambi. 

opini musri nauli : Titah Raja Astinapura



Berkumpullah para adipati, punggawa, kerani, rio, pengawal kerajaan dan Seluruh abdi kerajaan. 

Semuanya mengelilingi balairung Istana Astinapura. 

05 Mei 2021

opini musri nauli : Puyang (2)

Menyebutkan “puyang” masyarakat Melayu Jambi bermacam-macam. Bahkan kedatangannyapun beragam. 

opini musri nauli : Gumaman di kerumuman pasar


Terlihat kerumuman ditengah pasar. Tempat para petualang, para pendekar, pengawal kerajaan sekedar ngapos. Setelah perjalanan jauh dari Seberang negeri Astinapura. 

opini musri nauli : Sampah Digital

 


Ketika seorang teman kemudian menyebutkan istilah Sampah digital, maka terbayang bagaimana Sampah kemudian dilihat dari dunia maya. 


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sampah adalah Arang atau benda yang dibuang. Disebabkan karena tidak terpakai lagi. 

opini musri nauli : Uang tidak bisa dimakan


Ketika salah seorang teman di FB mengirimkan poster anak Kecil yang menanam pohon, dilengkapi masker dan tabung oksigen dan memuat kata-kata “Save Earth” - Saat pohon terakhir ditebang, ikan terakhir dimakan dan sungai terakhir diracun. Anda akan menyadari bahwa anda tidak bisa makan uang. Tolong tanam pohon. Tanam Harapan”, seketika emosi saya kemudian meledak. Seakan-akan makna poster yang dikirimi mempunyai makna. 

opini musri nauli : Puyang (1)


Dalam pembicaraan sehari-hari membicarakan sejarah Desa (Tembo), Sejarah keberadaan masyarakat termasuk membicarakan asal usul Desa, istilah “puyang” tidak dapat dihindarkan. 

04 Mei 2021

opini musri nauli : Mengenal Kitab (4)

Ketika penyerbuan Belanda ke istana Kerajaan Jambi dan Sultan Thaha Saifuddin kemudian menyingkir hingga Tanah Garo, maka praktis kekuasaan Jambi dimasukkan kedalam residentie Palembang.

opini musri nauli : Suara memekik di belakang Istana Astinapura

Terdengar suara mememiki dibelakang Istana Astinapura. Terlihat para dayang-dayang berhamburan keluar dari pasebanan milik para punggawa. 

opini musri nauli : Mengenal Kitab (3)

Dalam bukunya “De Palembangsche Marga” tahun 1927, J. W. Van Royen mengungkapkan penduduk uluan Sumatera Selatan berpusat di tiga pegunungan yaitu Danau Ranau, Dataran Tinggi Pasemah dan Daerah Rejang. Daerah ini dikenal Gunung Seminung, Gunung Dempo dan Gunung Kaba.

opini musri nauli : Laporan Telik Sandi


Terdengar suara kerumuman ditengah pasar. Bergumam penasaran dari kabar angin yang beredar. 

opini musri nauli : Jerami

 


Menurut kamus Besar bahasa Indonesia, kata “jerami” adalah batang padi yang sudah dituai. “Jerami” juga bisa diartikan sebagai “serat, serabut yang terdapat di isi buah nangka”. 


Hampir disetiap Marga dan batin di Jambi mengenal seloko yang menggunakan kata “jerami”. Seloko seperti “Sesap jerami, tunggul pemarasan”, “sesap rendah. jerami tinggi”, “sesap jerami, tanaman tunggul”, “sesap rendah. jerami tinggi” atau “Sosok jerami, tunggul pamareh. 

03 Mei 2021

opini musri nauli : Kanda Irmansyah yang kukenal (2)

“Dindo, ke kantor, ya”, kata Pak Irmansyah diseberang telephone. 


“Siap, kando”, kataku. Akupun mengiyakan. Sama sekali tidak  terpikir jarak yang mesti ditempuh. 

opini musri nauli : Ujung Batin


Disebutkan sebagai ujung batin adalah ujung dari wilayah Marga. Dalam dialek sehari-hari antara bercampur aduknya istilah Marga dan Batin sering berhimpitan. 

opini musri nauli : Kekosongan Hukum

Membaca media online yang berjudul “Dugaan Jual Beli Jabatan Kursi Plt Kepala OPD, Beraninya Catut Nama Pj Gubernur” memantik polemik. 

opini musri nauli : Gegar di Kerajaan Astinapura


Syahdan. Terdengar seruan berdengung di Kerajaan Astinapura. 

Terdengar suara bergegas kaki Sang Telik Sandi. Bergegas ke Balairung Istana Astinapura. 

opini musri nauli : Plali

Istilah Plali dikenal ditengah masyarakat Melayu Jambi. Plali ditandai dengan seloko seperti “pusako mencil. Umo betalang jauh” didalam Marga Peratin Tuo disebutkan “Ingkar pulang ke bathin, kereh pulang ke rajo”.

Istilah  “buangan dalam negeri”, “ingkar pulang ke batin. Kereh pulang ke rajo’ menggambarkan bagaimana “tidak taatnya” untuk mematuhi sanksi adat.

opini musri nauli : Mbah Wiro - Seniman Sejati


“Nauli, jemput Pak Wiro kerumahnya”, kata ayahandaku. Ketika itu Wiro belum juga datang ke acara kesenian. Seleksi Penyanyi. Acara yang menjadi tanggungjawab dan kerjaan ayahanda. 

02 Mei 2021

opini musri nauli : Unsur “Sengaja" didalam Pasal Hukum Pidana (1)

Unsur “sengaja” adalah unsur Penting didalam Melihat tindak pidana yang dilakukan. Unsur ini justru menjadi faktor pemberat terhadap penghukuman (strafmaacht) kepada pelaku. 

opini musri nauli : Unsur “Barang siapa” didalam Pasal Hukum Pidana (2)

Tidak dapat dipungkiri, sebelum menentukan pasal-pasal yang dapat diterapkan didalam praktek hukum pidana, setiap kata-kata, atau kalimat didalam pasal KUHP mempunyai konsekwensi hukum. Setiap perbedaan makna ataupun maksud didalam pasal KUHP kemudian dikenal sebagai unsur. 

opini musri nauli : Cara Pandang Masyarakat Melayu Jambi (2)



Alam cosmopolitan Marga Batin Pengambang dituturkan dengan menempatkan 4 Penjaga Negeri . Rio Cekdi Pemangku Rajo. Yang bertugas menjaga pintu dari Timur. Dengan wilayahnya Bathin Pengambang, Batu berugo, Narso. Debalang Sutan yang bertugas menjaga pintu di sebelah selatan. Dengan wilayah Sekeladi, Guguk tinggi, Tangkui, Padang Baru. Menti Kusumo yang bertugas menjaga pintu dari Utara. Dengan wilayah Rantau Jungkai, Renah Kemang, Sungai keradak. Debalang Rajo yang  menjaga pintu dari barat. Dengan wilayah Muara Simpang, narso kecil.

opini musri nauli : Cara Pandang Masyarakat Melayu Jambi (1)


Sebagai ciptaan sang pencipta, Manusia masyarakat Melayu Jambi menempatkan diri sebagai makhluk alam. Makhluk yang tunduk dengan alam Semesta. 


Cara menempatkan diri dari alam Semesta, dari pemerintah, dari Pemimpin bahkan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditandai dengan berbagai seloko. 


Seloko seperti “Alam sekato rajo, negeri sekato batin”, adalah cara menempatkan diri masyarakat Melayu Jambi dalam relasi dengan alam dan Pemimpin. 

opini musri nauli : Gegar gempita Kerajaan Astinapura

 



Syahdan. Ketika Suasana tenang, para punggaw kerajaan selesai ngaso dan rehat dari perjalanan panjang, berkumpullah mereka di balairung istana astinapura.. 


“Tuanku, Sungguh Malang yang menimpa para punggawa. Mereka diminta menjaga kepercayaan menjaga amanat kerajaan. Tapi kemudian khianat, tuanku. 

01 Mei 2021

Murka Sang Raja Astinapura




Tiba-tiba terdengar suara terompet dikejauhan di Seberang balairung Istana. Barisan para punggawa kerajaan menggunakan kuda kemudian memasuki istana.