15 Juli 2025

opini musri nauli : Pohon Beringin

 


Seloko yang mengambil perumpamaan pohon Beringin mendapatkan tempat yang cukup penting didalam seloko di masyarakat Melayu Jambi. 


Lihatlah “Pohon Beringin. Pohon Gedang ditengah dusun. Akarnya kuat tempat besilo. Dahannya kuat tempat begayut”, “Kayu gedang ditengah dusun. Pohonnya rimbun. Akarnyo tempat duduk besilo”, “Pohon rindang ditengah dusun. Pohonnya gedang tempat beteduh. Akarnya tempat besilo. Tempat pegi betanyo. Tempat balek beberito” 

Pohon Beringin dilambangkan sebagai Pemimpin yang mempunyai fungsi pelindung sekaligus menjadi pengayom ditengah masyarakat. 


Seloko “Pohon Beringin. Pohon Gedang ditengah dusun. Akarnya kuat tempat besilo. Dahannya kuat tempat begayut” mempunyai makna terhadap kepemimpin yang menjadi tempat bersandar maupun tempat berlindung. 


Sebagai pengayom dan pelindung Pohon beringin atau pohon besar dengan daun rimbun dan akar yang kuat diibaratkan sebagai tempat bernaung, berlindung dari hujan dan panas, serta tempat bersandar. Ini menggambarkan pemimpin yang bertindak sebagai pelindung dan pemberi rasa aman bagi rakyatnya.


Sedangkan makna “akarnyo kuat tempat besilo” yang kemudian dilanjutkan dengan seloko “tempat betanyo, tempat balek becerito” menunjukkan pemimpin adalah sumber kebijaksanaan, tempat masyarakat mencari petunjuk, dan juga tempat berbagi pengalaman atau masalah.


Sehingga tidak salah kemudian “sumber nasehat” dan sumber informasi. 


Seloko “ akarnyo Kuat” juga melambangkan simbol melambangkan kekuatan, stabilitas dan keandalan seorang pemimpin dalam memimpin dan menjaga kesejahteraan masyarakat.


“Seloko “pohon Gedang ditengah dusun” membuktikan simbol dan posisi yang begitu penting kepemimpinan ditengah masyarakat Melayu jambi. Tempat Segala sesuatu menjadi penyelesaian kehidupan sehari-hari. 


Dengan demikian makna simbolik seloko “pohon Beringin” memang menggambarkan simbolik kepemimpinan ditengah masyarakat. 


Advokat. Tinggal di Jambi