Persidangan
pidana terhadap kematina Mirna yang kemudian “menyeret” JW, menarik perhatian
berbagai kalangan. Persidangan yang memakan waktu panjang, melihat sudut
pembuktian, kepiawaian para pihak membuat sidang ditunggu masyarakat menonton
secara “live”. Berita ini kemudian “menenggalamkan” peristiwa persiapan PON, kasus “tertipunya”
calon Jemaah Haji di Philipina. Siaran live kemudian ditunggu untuk melihat
“siapa sesungguhnya” pembunuh Mirna
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
27 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga VII Koto
Marga
VII Koto juga dikenal sebagai “jalur” perjalanan Raja Tanah Pilih. Alur
perjalanan ini setelah ditempuh dari Marga IX Koto di Teluk Kuali.
24 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga Tungkal Ilir
Dengan
luas wilayah 5 ribu km2, Tanjung Jabung baru hanya terdiri 2 Marga. Marga
Tungkal Ilir dan Marga Tungkal Ulu.
Bandingkan
dengan Marga di Kabupaten Sarolangun sebanyak 12 Marga, Kabupaten Merangin
sebanyak 10 Marga, Kabupaten Batanghari 9 Marga, Bungo sebanyak 8 Marga. Bahkan
lebih sedikit dari Marga di Kabupaten Tebo sebanyak 6 Marga.
Tanjung
Jabung Barat mempunyai jumlah marga yang sama dengan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Tanjung Jabung Timur hanya mempunyai Marga Berbak dan Marga
Dendang/Sabak.
23 Agustus 2016
opini musri nauli : Apakah ada UU simbur cahaya di Jambi ?
Dalam
document yang penulis terima, tertulis “Pembentukan
Marga dengan Kepala Marga yang bergelar Pasirah, diambil dari UU Simbur Cahaya
(Undang-undang Adat Palembang).
20 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga Pemayung Ulu
Marga
Pemayung terdiri dari Marga Pemayung Ulu dan Marga Pemayung Ilir. Begitu juga
Marga Marosebo Ulu dan Marga Marosebo ilir, Marga Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir,
Marga Batin III Ulu dan Marga Batin III Ilir, Marga Batin IX Ulu dan Marga
Batin IX Ilir dan Marga Tungkal Ulu dan Marga Tungkal Ilir.
Dahulu
Marga Pemayung Ulu berpusat di Bajubang dan kemudian pindah Muara Bulian[1].
Selain Muara Bulian dikenal juga nama tempat seperti Betung, Mengkanding, Bajubang
dan Sungai Baung.
opini musri nauli : Salah bujang dan gadis
Sebagai
anak remaja, Bujang dan Gadis (dibaca
Lelaki dan perempuan belum berkeluarga) mempunyai tatanan social sehingga
tidak boleh menimbulkan fitnah. Fitnah “bujang dan gadis” tidak sesuai dengan
seloko “salah liek. salah pandang’. Bahasa ini kemudian disebut sebagai
“sumbang” dalam pergaulan. Sumbang ini kemudian dapat menjadi “sumbang
penglihatan, sumbang pendengaran”, sumbang kedudukan.
opini musri nauli : Marga Simpang Tigo
Marga
Simpang Tiga yang berpusat di Pauh kurang dikenal didalam document maupun
literature. Nama Marga Simpang Tiga kemudian tenggelam dan lebih dikenal
sebagai Pauh.
Simpang
Tiga dalam artinya sama juga dikenal di Marga Pangkalan Jambu. Marga Pangkalan
Jambu mengenal Simpang tiga dengan istilah “Tiga jalur’. Menunjukkan 3 orang
Rio yang menguasai Marga Pangkalan Jambu. Yaitu Rio Niti, Rio Gumalo dan Rio
Menang[1].
19 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga Pelepat
Dalam
menyusuri jalan lintas Sumatera[1],
di perbatasan Kabupaten Merangin dan memasuki Kabupaten Bungo, kita melewati
Kantor Camat Pelepat.
Pelepat
adalah nama Marga Pelepat yang termasuk kedalam Kabupaten Bungo. Didalam Peta
Belanda tahun 1910 disebutkan Marga Pelepat berpusat “rantau Keloyang.
17 Agustus 2016
opini musri nauli : Sulthan Thaha Saifuiddin bertahan 50 tahun
Dalam
catatan Belanda baik dalam Laporan resmi Residentie Palembang kepada Gubernur
Jenderal Belanda di Batavia, disebutkan penyerbuan Belanda dengan kekuatan
penuh ke Istana Kerajaan Jambi. Istana kemudian berhasil dikuasai dan kemudian
dibakar tanpa jejak. Tahun 1857 kemudian Belanda menyatakan tidak mengakui lagi
Sultan Taha Saifuddin sebagai Raja di Kerajaan Jambi.
opini musri nauli : Marga IX Koto – Negeri Tua Berbakti Kepada Negeri
Marga IX Koto
terletak berbatas dengan Marga VIII Koto, Marga Sumay, Marga Batin II Babeko
dan Marga Batin III Ilir. Pusat Marga IX Koto terletak di Teluk Kuali.
15 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga Tungkal Ulu – Waris Nan Delapan
Didalam
Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dikenal daerah Tungkal Ulu dan
Tungkal Ilir. Tungkal Ulu terletak di Kota Kuala Tungkal dan daerah Tungkal Ulu
terletak di Merlung.
09 Agustus 2016
opini musri nauli : Raja Pangkalan Jambi
Pangkalan
Jambu merupakan salah satu Marga di Kabupaten Merangin. Didalam Peta Belanda
kemudian menyebutkan Pusat Marga terletak di Kampung Tengah. Selain Kampung
Tengah juga disebutkan Dusun Lereng. Namun menurut Datuk Rajo Nan Putih[1],
pusat Marga terletak di Perentak.
Perentak
dikenal sebagai “Tiga Alur” yang terdiri dari Bukit Perentak, Tanjung Alur dan
Bunga Tanjung.
opini musri nauli : Perkawinan yang dilarang
Didalam
berbagai pranata adat, masih dikenal perkawinan yang dilarang. Di adat Batak
selain tidak diperkenankan perkawinan sesama Marga (Mariboto), maka dikenal
juga perkawinan yang dilarang dalam ikrar tertentu (Marpadan). Misalnya
Hutabarat dan Silaban, Manullang dan Panjaitan dan seterusnya. Atau tidak boleh
menikah anak perempuan dari Saudara perempuan dari Ayah (Berpariban).
08 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga Pelawan - Sang Pelawan yang tetap Melawan
Marga Pelawan berpusat di Pelawan. Peta
Belanda tahun 1910 juga menyebutkan Pusat Marga Pelawan di Pelawan. Menurut
tutur masyarakat[1], Pelawan
terletak di Dusun Rantau “tak Tenang’. Namun dalam perkembangannya kemudian
juga disebutkan “Rantau Tenang”.
07 Agustus 2016
opini musri nauli : Datuk Nan Tigo - Tiga Datuk Menguasai Marga
Dalam peta
Belanda tahun 1910 disebutkan “DATOEK NAN III”. Datuk Nan Tigo adalah serumpun
tiga datuk menguasai Marga “DATOEK NAN III”. Marga Datoek Nan Tigo berpusat di
Mengkadai.
05 Agustus 2016
opini musri nauli : Marga dan Batin di Bungo
Didalam
peta Schetkaart Resindentie Djambi Adatgemeenschappen (Marga’s),
Tahun 1910 disebutkan “Marga Tanah
Sepenggal, Marga Jujuhan, Marga Pelepat, Batin VII, Bilangan V, Batin VII,
Batin III Ilir, Batin III Ulu, Batin II”.
02 Agustus 2016
opini musri nauli : istilah Marga di Jambi
8 Tahun terakhir ini, istilah
“Marga” dan Batin sering “mengganggu” pikiran saya. Ketidaksengajaan menemukan
istilah “Marga” bermula ketika mendampingi masyarakat yang menolak perusahaan
HTI yang hendak “menghancurkan” kawasan hulu Batanghari.
01 Agustus 2016
opini musri nauli : Menulis
Akhir-akhir
ini, saya sering “kesal” membaca status di FB, twitter, laporan, narasi bahkan
pengajuan skripsi (untung aja tidak tesis).
Kekesalan dimulai dari penggunaan tanda baca, tema yang ditawarkan, hubungan
antara satu kalimat dengan kalimat lain, ide yang berserakan hingga penulisan
yang mengganggu makna.
Yang menulis
tidak hanya masyarakat kebanyakan. Bahkan “oknum” (kok pakai oknum, ya) di
Pemerintahan, ketua partai, “oknum” anggota DPRD (lagi-lagi pakai oknum),
timses, mahasiswa hingga masyarakat kebanyakan.
31 Juli 2016
opini musri nauli : Arief Munandar – Putra Terbaik Marga Batin Pengambang
Pejabat Bupati
Sarolangun akhirnya dibebankan kepada Arief Munandar. Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jambi. Arief Munandar (AM) adalah putra
berasal dari Muara Talang.
Dalam
leadership, interaksi penulis ketika kebakaran tahun 2015. Sebagai “host” dari
kegiatan pemadaman kebakaran, tanggungjawab yang dibebankan begitu besar.
Dengan luas terbakar mencapai 135 ribu hektar (LAPAN), “kurangnya fasilitas dan
“dukungan” kurang maksimal dari segi pembiayaan, membuat AM haruslah “pontang panting” menghadiri berbagai
rangkaian kegiatan.
28 Juli 2016
opini musri nauli : Pesako Betuah atau Pusako Betuah
Akhir-akhir ini
Kota Jambi didatangi tamu-tamu Agung. Dimulai dari Presiden Jokowi beserta
jajarannya hingga dilaksanakannya Munas Apeksi.
24 Juli 2016
opini musri nauli : Sultan Thaha – Pejuang Tanah Jambi
Ketika
Jokowi meresmikan bandara baru di Jambi dengan menetapkan Nama Sultan Thaha
Airport secara sekilas disambut gegap gempita rakyat Jambi. Kedatangan Jokowi
kemudian disambut “bak Raja” yang memberikan harapan kepada rakyat Jambi.
Namun
menetapkan Sultan Thaha Airport sebelumnya disebut Sultan Thaha Saifuddin
menimbulkan masalah.
19 Juli 2016
opini musri nauli : Turki dan Jambi
Akhir-akhir
ini, dunia politik internasional diarahkan di Turki. Kudeta yang gagal kemudian
memantik diskusi panjang tentang Presiden Recep
Tayyip Erdogan. Namun mari kita tinggalkan cerita tentang “kudeta gagal” di
Turki.
Hubungan Jambi dengan Turki merupakan
hubungan politik, hubungan ekonomi dan hubungan kebudayaan yang panjang. Cerita
local baik di ornament makam Datuk Paduka berhala maupun cerita tentang Anak
Datuk Paduka Berhala yaitu Orang Kayu Hitam masih kuat didalam ingatan kolektif
masyarakat di Jambi daerah hilir.
18 Juli 2016
opini musri nauli : PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA VAKSIN PALSU
Jagat
belantara dunia kesehatan memasuki dunia kelam. Beredarnya “vaksin palsu”
memantik keresahan public yang telah “mempercayakan” kesehatan di badan-badan
kesehatan. Orang tua yang telah mempercayakan kepada lembaga-lembaga kesehatan
untuk “memvaksinkan” anaknya kemudian resah dan khawatir terhadap kekebalan
yang akan diderita anaknya.
16 Juli 2016
15 Juli 2016
opini musri nauli : SUNGAI IPUH – Orang Lembak atau Serampeh Rendah
Akhirnya
janji saya tunaikan mendatangi ke tempat sahabat saya, Barlian di Sungai Ipuh,
Selagan Raya, Muko-muko, Bengkulu.
14 Juli 2016
opini musri nauli : MUDIK
Sampai
sekarang dunia masih belum paham mengapa orang Indonesia begitu doyan pulang
kampong, menghabiskan tabungan 11 bulan sebelumnya, rela berdesak-desakkan,
antri di bis, kereta api dan kapal. Belum lagi harus bawa barang yang
“rempongnya” nauzubillah, mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Pesan
tiket online, mengatur pertemuan hingga berbagai persiapan “hajatan besar’.
05 Juli 2016
TAMBO atau PETA
Setiap
perjalanan ke lapangan, putra saya selalu bertanya dan menunjukkan
keinginantahuan perjalanan saya. Saya kemudian menyebutkan nama-nama tempat
atau nama daerah atau nama desa sebagai tujuan perjalanan. Nama-nama yang
disebutkna memang jarang terdengar sehingga saya selalu menyebutkan nama daerah
yang besar untuk menuntun dan memahami tujuan perjalanan.
04 Juli 2016
opini musri nauli : BANDUL POLITIK LOKAL PASKA UU No. 23 TAHUN 2014
Jagat
politik kontemporer di Jambi dihebohkan dengan “silang debat” antara Gubernur
Jambi dan Walikotamadya Jambi dan Bupati Merangin. Mereka “disibukkan”
persoalan pengangkatan Kepala Sekolah SMA/SMU.
30 Juni 2016
opini musri nauli : JEJAK RAMADHAN
Ibarat
pertandingan, berbagai rangkaian ibadah di bulan Ramadhan sudah menunaikannya
hampir tunai dilaksanakan. Rangkaian ibadah dimulai dari Sahur, subuh, kultum,
sholat lima waktu, puasa, I’tikaf, berbuka, taraweh dan tadarussan. Sehingga
tidak salah kemudian berbagai rangkaian ibadah kemudian disebut sebagai “atlet
marathon nonstop. Dari subuh hingga menjelang sahur.
Belum
lagi kegiatan seperti “berbuka puasa bersama”, “pesantren kilat, berzikir”
bersadakah hingga berdiam diri.
29 Juni 2016
opini musri nauli : TULAH “BREXIT” DI PIALA EROPA 2016
Usai sudah pertandingan Inggeris dan Islandia dengan
skor 2-1 dalam penyisihan 16 Besar Piala Eropa 2016. Kekalahan yang paling
memalukan dalam sejarah Inggeris, meminjam istilah Gary Lineker. Kekalahan
Inggeris menggenapi kegagalan demi kegagalan di Piala Eropa sebelumnya.
Secara sekilas, memang sulit membantah nama besar
Inggeris di sepakbola. Olahraga yang paling popular dan berasal dari Inggeris
ini, tidak lagi menempatkan Inggeris sebagai tim yang ditakuti.
opini musri nauli : LOGIKA FADLI ZON
Tiba-tiba
jagat hiburan tanah air “dihebohkan”
pemberitaan infotainment
“bocornya” surat dari Pimpinan DPR, Fadli Zon (FZ) kepada KJRI. Isinya simple. Meminta kepada KJRI untuk menjemput putrinya yang “sedang bertandang” ke New York dan kemudian menemani selama berada di Amerika Serikat.
“bocornya” surat dari Pimpinan DPR, Fadli Zon (FZ) kepada KJRI. Isinya simple. Meminta kepada KJRI untuk menjemput putrinya yang “sedang bertandang” ke New York dan kemudian menemani selama berada di Amerika Serikat.
Secara
sekilas, berita ini tidak aneh. Pimpinan DPR, lembaga dihormati, meminta kepada
KJRI untuk menjemput anaknya merupakan berita biasa di tengah masyarakat yang
masih menghormati pimpinan (Patron-klien). Wajar. Khan minta dijemput sebagai
tanda bakti dan darma “kepatuhan”
kepada pimpinan. KJRI tentu saja tidak bisa “mengelak” dan tidak enak untuk
menolak permintaan FZ.
opini musri nauli : LOGIKA BERAGAMA
Akhir-akhir
ini, kita disuguhkan berita tentang “penutupan rumah makan” milik Saenih di
bulan Ramadhan. Secara sekilas, di tengah bulan Ramadhan, berita ini kemudian
“dibenarkan”. Penutupan rumah makan di bulan Ramadhan merupakan salah satu
bentuk “penghormatan” terhadap orang sedang berpuasa. (saya menggunakan tanda kutip terhadap kata “penghormatan”).
27 Juni 2016
opini musri nauli : MESSI – HERO to ZERO
26 Juni 2016
opini musri nauli : DUA TIKET AHOK
Diibaratkan
pertandingan, Ahok sudah mendapatkan “kabar menyenangkan” tiket untuk ke
memimpin Jakarta kedua kali.
Satu
Tiket dari “Teman Ahok” yang sudah berhasil mendulang dukungan sejuta KTP dan
semakin banyak dukungan dari Partai (Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai
Golkar). Dengan “dua tiket” tinggal memilih, Ahok kemudian menjadi “Fenomenal”
tiket dalam sejarah republic. Bayangkan. Bisa mendapatkan dua tiket merupakan
prestasi pertama (mungkin akan sulit bisa diraih lagi) di negeri ini.
23 Juni 2016
opini musri nauli : CATATAN NKB 12
CATATAN
NKB 12[1]
Akhir-akhir ini, KPK
berkonsentrasi terhadap potensi korupsi di sektor Sumber daya alam. Pada
tanggal 11 Maret 2013 lalu, Nota Kesepakatan Bersama telah ditandatangani 12
Kementerian/Lembaga, yang dimaksudkan untuk menyelesaikan akar masalah sektor
sumber daya alam atau sektor kehutanan. Ke-12 instansi itu antara lain
Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian
Hukum dan HAM, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, Badan
Pertanahan Nasional, Badan Informasi Geospasial, Komnas HAM, dan Bappenas
(NKB). NKB ini berlaku sejak ditandatangani hingga 11 Maret 2016 dan
dilaksanakan secara keseluruhan di 18 provinsi.
17 Juni 2016
opini musri nauli : WACANA KEADILAN IKLIM
Usai
sudah pertemuan “Paris Agreement 2015” di Paris akhir tahun 2015. Delegasi
berbagai Negara pulang dengan pikirannya masing-masing.
Negara
utara[1]
gembira setelah bisa memindahkan persoalan perubahan iklim (greenwash) ke
Negara selatan. Sedangkan Negara selatan bergembira dan “membayangkan” proposal
proyek “perubahan iklim (climate change).
15 Juni 2016
opini musri nauli : SIlang Sengkarut Hasil audit BPK
Konsentrasi
public terhadap Ahok memasuki babak baru. Setelah setahun lebih, issu RS Sumber
Waras, KPK kemudian “menentukan” sikap terhadap kasus ini. KPK sudah menyatakan
“tidak ada unsur perbuatan melawan hukum”.
Sikap
ini merupakan rangkaian sikap sebelumnya, yang menyatakan dengna tegas, tidak
ada unsur “niat jahat (mens rea)” dari pembelian tanah untuk RS Sumber Waras.
opini musri nauli : KETIDAKADILAN PERUBAHAN IKLIM
Konferensi
PBB untuk Perubahan Iklim[1]
(COP UNFCCC) telah menyepakati agar suhu bumi tidak boleh mencapai 2 derajat
celcius. Ketakuan manusia terhadap suhu bumi mencapai 2 derajat celcius akan
menciptakan bencana iklim yang berkepanjangan[2].
Berbagai ahli kemudian “memaksa” agar memangkas emisi karbon dioksida hingga
70% pada tahun 2050[3].
Pada pertengahan 2007, UNFCCC
meminta kelompok negara-negara industri anggota G8[4]
untuk memberi dukungan politik dan pendanaan terhadap rencana baru Bank Dunia
yaitu fasilitas kemitraan karbon hutan atau Forest Carbon Partnership Facility
(FCPF).
14 Juni 2016
opini musri nauli : WAJAH SAENIH
Tiba-tiba
wajah Saenih menyeruak ke wilayah public. Dengan muka melongo dan tidak percaya
ketika dagangannya diambil paksa dan kemudian “disorongkan” ke wadah plastic
dan mencampurkan sehingga tidak bisa dimakan memantik dukungan public. Dan Sang
Perampas kemudian “cerita” di depan blitz lampu kamera sembari bertutur tentang
“urusan moral”. Ingat. Urusan Moral.
opini musri nauli : Suvarnabhumi dan Suvarnadwipa
Ketika
melihat tulisan “Suvarnabhumi” di bandara Bangkok, Thailand, pikiran saya
kemudian menerawang melihat Pulau Sumatera. Kata “Suvarnabhumi” sering
disebutkan didalam dokumen-dokumen perjalanan petualang dunia yang pernah
menjelajah atau ke Sumatera.
05 Juni 2016
opini musri nauli : Kekayaan Jambi dari masa ke masa
Membicarakan
Jambi harus dilihat dari pendekatan tipologi wilayah. Tipologi dataran tinggi,
dataran sedang dan dataran rendah.
opini musri nauli : TRADISI RAMADHAN
Sebelum
saya menuliskan tradisi Ramadhan yang rutin digelar di berbagai daerah di
Jambi, Entah berapa kali saya harus
menuliskan kesalahan penggunaan kalimat menjelang memasuki bulan Ramadhan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ucapan tahun ini tidak begitu banyak.
Pemerintah daerah cuma memasang di tempat-tempat tertentu.
Ucapan
“selamat memasuki bulan Ramadhan” pada tahun-tahun sebelumnya ramai sekali. Apalagi
hendak memasuki Pemilu. Wuih.
Langganan:
Postingan (Atom)